TEMPO.CO, Jakarta - Kurang tidur dapat terjadi akibat gaya hidup tidak sehat, pekerjaan, dan lingkungan. Juga bisa disebabkan gangguan tidur dan kondisi medis kronis tertentu.
Kurang tidur sering menyebabkan berbagai dampak negatif di siang hari. Termasuk konsentrasi buruk, berkurangnya waktu reaksi, dan perubahan suasana hati. Pada anak-anak, kurang tidur dapat mempengaruhi perilaku dan prestasi sekolah.
Gejala-Gejala Umum Kurang Tidur
Dikutip dari Better Health, ada cukup banyak tanda dari kurang tidur, di antaranya:
- Tertidur ketika tidak disengaja (misalnya saat membaca koran, menonton TV)
- Cepat tertidur saat hendak tidur
- Tidur berjam-jam di akhir pekan
- Tidur siang
- Merasa lelah atau lesu sepanjang hari, sering menguap
- Merasa mudah tersinggung
- Perubahan suasana hati termasuk perasaan tertekan, cemas, stres, paranoid, atau mengalami pikiran untuk bunuh diri
- Motivasi rendah
- Merasa kurang tertarik pada seks
- Pengalaman psikosis: perubahan persepsi terhadap realitas, termasuk pikiran yang tidak teratur, ucapan, dan delusi atau halusinasi
- Mengalami kesulitan berkonsentrasi
- Mengalami kesulitan mengingat sesuatu
- Memproses informasi lebih lambat
- Keseimbangan dan koordinasi yang buruk
- Nafsu makan meningkat, terutama pada makanan padat kalori
- Menginginkan (lebih banyak) kafein.
Risiko Kondisi Kronis Akibat Kurang Tidur
Tidur terlibat dalam pengaturan tekanan darah, kolesterol dan kadar gula darah. Tidur juga dapat memengaruhi pola m2akan dan tingkat aktivitas fisik. Ketika kurang tidur, tubuh akan menginginkan makanan padat energi yang kaya akan lemak dan karbohidrat.
Kurang tidur juga membuat tubuh mengalami kelelahan dan kantuk di siang hari. Kondisi ini dapat menurunkan motivasi untuk beraktivitas dan menganggu pekerjaan.
Kurang tidur bahkan dikaitkan dengan peningkatan risiko kondisi kardiometabolik termasuk obesitas, hiperkolesterolemia (kadar kolesterol tinggi), diabetes, dan hipertensi. Durasi tidur yang pendek, terutama kurang dari 7 jam per malam, dikaitkan dengan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular.
Rata-rata Jumlah Tidur Harian yang Dibutuhkan Berdasarkan Usia
Dirujuk dari Cleveland Clinic, masing-masing kelompok usia bisa membutuhkan waktu tidur yang berbeda-beda:
- Bayi baru lahir (sampai usia 3 bulan): 14 hingga 17 jam
- Bayi (4 hingga 12 bulan): 12 hingga 16 jam, termasuk waktu tidur siang
- Anak kecil (1 hingga 5 tahun): 10 hingga 14 jam, termasuk waktu tidur siang
- Anak usia sekolah (6 hingga 12 tahun): 9 hingga 12 jam
- Remaja (13 hingga 18 tahun): 8 hingga 10 jam
- Dewasa (18 tahun ke atas): 7 hingga 9 jam.
Pilihan editor: 10 Efek Kurang Tidur Bagi Kesehatan Tubuh