TEMPO.CO, Jakarta - Akalasia adalah kondisi ketika otot kerongkongan tidak mampu mendorong makanan atau minuman untuk masuk ke lambung. Peneliti menduga kondisi ini disebabkan oleh rusaknya saraf di kerongkongan.
Dikutip dari Healthline, dalam akalasia, sfingter esofagus bagian bawah (LES) tidak bisa terbuka saat menelan. LES adalah cincin otot yang menutup kerongkongan dari perut, tapi ketika menelan, LES terbuka untuk membiarkan makanan lewat.
Gejala akalasia muncul perlahan-lahan dan bisa memburuk seiring waktu. Pada akhirnya, seseorang akan sulit menelan cairan atau makanan. Akalasia adalah kondisi langka. Menurut penelitian, sekitar 1 dari 100.000 orang mengalami kondisi ini setiap tahun.
Kondisi ini juga mempengaruhi semua jenis kelamin secara seimbang dan jarang terjadi pada anak-anak dengan kurang dari 5 persen kasus terjadi pada remaja di bawah 16 tahun. Sementara itu, akalasia paling sering muncul antara usia 30-60 tahun.
Tanpa pengobatan, akalasia dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, termasuk:
Baca juga:
- Megaesophagus, kondisi ini mengacu pada kerongkongan yang membesar dan melemah.
- Esofagitis, mengacu pada iritasi dan peradangan di kerongkongan.
- Perforasi kerongkongan, yaitu munculnya sebuah lubang di dinding kerongkongan.
- Pneumonia aspirasi, terjadi ketika partikel makanan dan cairan yang terperangkap di kerongkongan memasuki paru-paru.
- Meningkatkan peluang terkena kanker kerongkongan.
Penyebab Akalasia
Para ahli tidak tahu persis apa yang menyebabkan akalasia, meskipun banyak yang percaya itu disebabkan oleh kombinasi faktor, termasuk:
- Genetika, atau sejarah keluarga.
- Kondisi autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel sehat di tubuh. Degenerasi saraf di kerongkongan sering berkontribusi pada gejala lanjut akalasia.
- Kerusakan pada saraf di kerongkongan atau LES.
- Beberapa penelitian menemukan bahwa infeksi virus dapat mendorong respons autoimun, terutama jika memiliki risiko genetik yang lebih tinggi dari kondisi tersebut.
- Penyakit Chagas, infeksi parasit langka yang sebagian besar menyerang orang-orang di Meksiko, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah, juga telah dikaitkan dengan perkembangan achalasia.
Gejala Akalasia
Dikutip dari Cleveland, dari penyebab di atas, seseorang yang mengalami akalasia akan mengalami gejala sebagai berikut.
- Kesulitan menelan (disfagia).
- Regurgitasi makanan yang tidak tercerna.
- Nyeri dada yang datang dan pergi, rasa sakit bisa parah.
- Mulas.
- Batuk di malam hari
- Penurunan berat badan/malnutrisi dari kesulitan makan.
- Cegukan, kesulitan bersendawa.
Pilihan Editor: 1 dari 100 Ribu Orang Alami Aklasia Menjadi Sulit Menelan Tiap Tahun, Apa Sebabnya?