Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagaimana Kemungkinan Kaitan Autisme dan Psikosis?

image-gnews
Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Autisme dan psikosis adalah dua gangguan mental yang sering kali menjadi subjek penelitian intensif di bidang kesehatan mental. Meskipun kedua gangguan ini berbeda dalam banyak aspek, ada beberapa overlap dalam gejala dan kondisi yang mungkin menimbulkan pertanyaan tentang kemungkinan kaitan antara keduanya. 

Autisme dan Psikosis

Autisme adalah gangguan perkembangan yang memengaruhi cara individu berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Dikutip dari WebMD, ini gangguan spektrum, yang berarti mempengaruhi orang dengan cara dan tingkat yang berbeda-beda. Biasanya muncul pada usia 2 atau 3 tahun. Beberapa ciri khas autisme meliputi kesulitan dalam berkomunikasi, keterbatasan dalam bermain sosial, ketertarikan yang kuat pada hal-hal tertentu, serta perilaku berulang yang khas.

Psikosis adalah kondisi mental yang memengaruhi pemikiran, persepsi, emosi, dan keterhubungan dengan realitas.

Dikutip dari Cleveland Clinic, psikosis istilah untuk kumpulan gejala yang terjadi ketika seseorang kesulitan membedakan mana yang nyata dan mana yang tidak. Gejala psikosis mencakup halusinasi, delusi, pikiran yang terputus-putus, dan perubahan emosi yang signifikan.

Kemungkinan kaitan autisme dan psikosis

Menurut publikasi Recognizing Psychosis in Autism Spectrum Disorder yang terbit di National Center for Biotechnology Information, jika secara historis skizofrenia dan autisme dinilai memiliki kaitan yang erat. Meskipun melalui studi epidemiologi, kedua sindrom ini telah dipertimbangkan kembali sebagai dua entitas yang berbeda, masing-masing memiliki karakteristik, perjalanan klinis, dan permulaan yang khas. 

Namun, terdapat bukti kuat mengenai tingginya tingkat komorbiditas antara autisme dan psikosis. Menurut literatur, hingga 34,8 persen pasien dengan diagnosis gangguan spektrum autisme (ASD) dapat menunjukkan gejala psikotik dan, demikian pula, ciri-ciri autis telah dilaporkan pada pasien skizofrenia (SCZ) dengan persentase berkisar antara 3,6 dan 60 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diketahui pula bahwa gangguan ASD memiliki gejala seperti defisit kognitif sosial, serta beberapa perilaku terbatas atau berulang. Sebuah makalah penelitian, Autism Spectrum Disorder and Clinical High Risk for Psychosis: A Systematic Review and Meta-analisis , yang diterbitkan di Schizophrenia Bulletin Open , menyatakan gejala-gejala ini menunjukkan tumpang tindih antara ASD dan gangguan psikotik.

Dikutip dari Autism Parenting Magazine, para peneliti secara kontroversial menyatakan bahwa autisme dianggap sebagai awal dari psikosis. Namun ini tidak disetujui oleh banyak pendukung autis dan bertentangan dengan beberapa makalah penelitian lainnya.

Selanjutnya, publikasi Autism Spectrum Disorder and Clinical High Risk for Psychosis: A Systematic Review and Meta-analysis, menunjukkan bahwa tidak diragukan lagi ada beberapa kesamaan antara gangguan kejiwaan dan ASD, serta beberapa perbedaan, terutama seputar struktur otak. 

Pilihan editor: Ketahui Gejala dan Penyebab Psikosis: Bisa Berbuntut Halusinasi dan Delusi

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Guru Besar FKUI buat yang Ingin Masukkan Anak ke Sekolah Inklusif

3 hari lalu

Suasana pembelajaran siswa-siswa berkebutuhan khusus di kelas tingkat SMU Sekolah Inklusif Galuh Handayani, Surabaya (05/9). TEMPO/Fully Syafi
Saran Guru Besar FKUI buat yang Ingin Masukkan Anak ke Sekolah Inklusif

Pakar menyebut beberapa syarat anak dengan autisme bisa belajar di sekolah inklusif. Apa saja yang harus dipenuhi?


Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

4 hari lalu

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.


Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

6 hari lalu

Karakter Disney menyambut para pengunjung yang datang ke Disneyland Shanghai di Shanghai, Cina, 11 Mei 2020. Untuk menikmati beragam wahana, pengujung harus menjalani prosedur kesehatan dan keselamatan yang ditingkatkan. REUTERS/Aly Song
Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya


6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

26 hari lalu

Hari Autis Internasional Seorang anak penderita autisme merangkai manik-manik untuk di jadikan gelang pada kampanye kegiatan Hari Peduli Autis Internasional di Anjungan Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, 2 April 2017. ANTARA
6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

Autism Spectrum Disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme merupakan gangguan perkembangan saraf.


Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

26 hari lalu

Seorang pengunjung melihat sejumlah lukisan karya penyandang autisme saat pameran karya seni Art for Autism di Atrium Grand City, Surabaya, Selasa (2/4). Pameran untuk memperingati Hari Autisme Sedunia  ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap penyandang autisme dan juga sebagai kampanye menolak diskriminasi terhadap penyandang autisme. TEMPO/Fully Syafi
Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)


Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

27 hari lalu

Instruktur selancar menemani anak-anak yang berpartisipasi dalam program Surftismo, terapi alternatif untuk anak-anak dengan diagnosis gangguan spektrum autisme dengan menggunakan selancar, di Chiltiupan, El Salvador 14 Agustus 2022. REUTERS/Jose Cabezas
Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

Anak dengan spektrum autisme dapat didukung potensinya hingga menjadi orang hebat. Berikut penjelasan pakar.


Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

27 hari lalu

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April dan masyarakat perlu membedakan gejala autisme dengan hiperaktif.


Tallulah Willis, Putri Bruce Willis dan Demi Moore Didiagnosis Mengidap Autisme

41 hari lalu

Tallulah Willis. Instagram.com/@buuski
Tallulah Willis, Putri Bruce Willis dan Demi Moore Didiagnosis Mengidap Autisme

Tallulah Willis mengungkapkan diagnosis autisme melalui video masa kecilnya dengan Bruce Willis


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

23 Februari 2024

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.


Terapi dan Deteksi Dini Down Syndrome

22 Januari 2024

Ilustrasi anak dengan down syndrome atau autis dengan ibu. shutterstock.com
Terapi dan Deteksi Dini Down Syndrome

Berkat kemajuan dalam teknologi medis sejumlah metode deteksi dini telah dikembangkan untuk membantu mengidentifikasi Down syndrome alias sindrom Down