TEMPO.CO, Jakarta - Hiperakusis merupakan penurunan toleransi suara terhadap suara lingkungan biasa. Lantas, apakah hiperakusis bisa disembuhkan?
Hiperakusis adalah gangguan pendengaran langka di mana suara yang dianggap normal oleh orang lain terdengar tidak nyaman dan sering kali tidak tertahankan dan keras. Kondisi ini juga digambarkan sebagai penurunan toleransi suara.
Beberapa contoh suara umum dalam kehidupan sehari-hari yang mungkin terasa tidak dapat ditoleransi oleh penderita hiperakusis antara lain:
- Orang-orang mengobrol
- Mesin mobil menyala
- Air mengalir di wastafel dapur
- Peralatan listrik rumah tangga menyala
- Seseorang membalik halaman buku atau koran
- Banyak suara lembut lainnya
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, hiperakusis dapat disembuhkan jika disebabkan oleh kondisi lain, seperti migrain, cedera kepala, atau penyakit lyme. Jika tidak ada penyebab yang jelas, prinsip penatalaksanaan hiperakusis membantu membuat telinga tidak terlalu sensitif terhadap suara sehari-hari.
Meskipun obat untuk menghilangkan hiperakusis dengan cepat saat ini belum ada, terapi dapat meningkatkan kualitas hidup penderitanya dengan mengurangi rasa takut dan cemas, membantu mereka mengatasi suara yang tidak nyaman, dan bahkan mengurangi kepekaan mereka terhadap suara.
Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut beberapa perawatan yang dapat dilakukan oleh penderita hiperakusis.
1. Terapi Suara
Terapi suara bertujuan untuk secara bertahap dan aman memaparkan Anda pada suara yang semakin keras hingga pengalaman suara menjadi lebih mudah dikendalikan. Pertama, Anda mendengar suara dengan tingkat intensitas rendah yang nyaman. Secara bertahap, volumenya ditingkatkan sehingga Anda terbiasa dengan suara yang lebih keras selama beberapa minggu.
2. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
Terapi ini mengajarkan cara mengatasi stres dan perasaan negatif yang terkait dengan suara keras. Terapi ini bisa mengurangi ketakutan dan kecemasan yang terkait dengan hiperakusis. Penelitian telah menunjukkan bahwa CBT meningkatkan tingkat ketidaknyamanan kenyaringan (LDL) pada penderita hiperakusis.
3. Terapi pelatihan ulang tinnitus (TRT)
TRT merupakan pengobatan tinnitus, tetapi juga dapat mengobati hiperakusis. TRT mencakup mendidik masyarakat tentang kondisi mereka dan memberikan konseling dan terapi suara. Dengan TRT, Anda mendengarkan frekuensi suara menenangkan yang disebut pink noise melalui headphone khusus.
Pink noise mirip dengan suara hujan atau angin. Kebisingan merah muda menciptakan lingkungan suara yang menenangkan dan dapat diprediksi sehingga suara yang mungkin Anda alami tidak terlalu mengganggu.
4. Pembedahan
Penyedia layanan kesehatan Anda mungkin melakukan penguatan jendela bulat dan oval untuk mengatasi hiperakusis yang berhubungan dengan kelumpuhan saraf wajah. Operasi ini menggunakan jaringan di belakang telinga untuk menopang tulang di telinga bagian dalam (tulang pendengaran) yang membantu mengatur intensitas suara.
Pilihan Editor: Apa Penyebab Pendengaran Terlalu Peka atau Hiperakusis?