TEMPO.CO, Jakarta - Hiperakusis kondisi sejenis gangguan pendengaran yang menyebabkan terlalu peka saat menerima suara. Kondisi itu rentan dialami anak-anak atau orang dewasa. Merujuk Cleveland Clinic, hiperakusis tersebab kerusakan di bagian saraf pendengaran. Saraf ini membawa sinyal suara dari telinga bagian dalam ke otak, sehingga bisa mendengar.
Ada pula teori lain menyebutkan, gangguan pendengaran hiperakusis dapat terjadi akibat masalah saraf wajah. Sebab, saraf wajah mengontrol otot stapedius yang mengatur intensitas suara di telinga. Ada banyak kondisi lain yang berkaitan dengan terjadinya hiperakusis di saraf wajah, seperti Bell's palsy, sindrom Ramsay Hunt, dan penyakit Lyme.
Penyebab hiperakusis
Mengutip Healthline, beberapa penyebab hiperakusis:
1. Paparan suara keras
Suara keras penyebab utama hiperakusis. Paparan ini terjadi perlahan, bisa juga sampai bertahun-tahun. Kejadian yang bisa mempengaruhi salah satunya seperti mendengar suara tembakan atau ledakan.
Baca: Guru Besar UI Ingatkan Soal Earphone dan Gangguan Pendengaran, Bagikan Tips Ini
2. Cedera kepala
Cedera di bagian kepala, rahang, atau telinga yang menyebabkan hiperakusis.
3. Infeksi virus
Infeksi virus yang mempengaruhi saraf wajah atau telinga bagian dalam bisa menyebabkan hiperakusis.
4. Operasi rahang atau wajah
Hiperakusis bisa terjadi jika telinga bagian dalam atau saraf wajah mengalami gangguan selama operasi.
5. Reaksi obat
Obat-obatan tertentu rentan menyebabkan hiperakusis.
6. Gangguan autoimun
Hiperakusis bisa tersebab kondisi autoimun, seperti penyakit radang ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri.
7. Gangguan sendi rahang
Sendi ini menempelkan rahang bawah ke tengkorak. Masalah di persendian ini bisa meningkatkan risiko masalah pendengaran, salah satunya hiperakusis.
8. Stres emosional
Tingkat stres yang tinggi, termasuk gangguan stres pascatrauma (PTSD) juga rentan meningkatkan risiko hiperakusis.
Baca: 5 Penyebab Masalah Telinga Berdenging atau Tinnitus
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.