Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelompok yang Rentan Terkena Gangguan Mental Menurut BRIN

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak depresi/murung. Shutterstock.com
Ilustrasi anak depresi/murung. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan anak-anak dan remaja termasuk dalam kelompok yang rentan mengalami gangguan mental. Menurut Kepala Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi Organisasi Riset Kesehatan BRIN, Wahyu Pudji Nugraheni, kecemasan, depresi, dan gangguan mental menjadi sejumlah contoh bentuk gangguan mental yang rentan diderita anak-anak dan remaja.

"Perubahan fisik dan hormon, tekanan akademis, serta masalah sosial dan identitas itu bisa berpengaruh terhadap gangguan kesehatan mental," kata Pudji di Jakarta, Selasa, 10 Oktober 2023.

Ia mengatakan secara keseluruhan kondisi mental dipengaruhi genetik, lingkungan, sosial, ekonomi, serta kondisi biologis. Selain anak-anak dan remaja, Pudji menyebut tujuh kelompok lain yang rentan terserang gangguan mental, yakni orang dengan riwayat keluarga yang secara genetik punya gangguan mental, penderita penyakit kronis, serta pemilik riwayat trauma dan pelecehan. Kemudian, orang dengan masalah keuangan dan sosial, pemilik riwayat penyalahgunaan obat-obatan, kelompok minoritas, serta penderita stres kronis.

"Stres kronis bisa diakibatkan tekanan pekerjaan yang berkepanjangan, konflik keluarga, dan perubahan hidup yang signifikan," paparnya.

Pentingnya peran keluarga
Pudji menambahkan keluarga berperan penting dalam pencegahan maupun pemulihan penderita gangguan mental. Pasalnya, dukungan emosional menjadi aspek penting lain dalam proses tersebut, terutama untuk mengurangi stigma negatif bagi penderita gangguan mental.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Keluarga harus memberikan dukungan emosional, itu aspek terpenting dalam pemulihan, mencakup bisa dengan bersabar, memberikan cinta kasih, dan menunjukkan kepedulian terhadap penderita," katanya.

Selain itu, ia mengatakan untuk memulihkan kondisi mental, keluarga juga perlu mengajak penderita mau dirawat pihak profesional. Menurutnya, ini bertujuan agar pengobatan yang diberikan lebih terukur.

"Orang yang sakit mental itu tidak perlu dibawa ke dukun tapi harus diobati medis karena memang harusnya seperti itu diobati secara profesional, karena medis itu terukur," tegasnya.

Pilihan Editor: Jangan Biarkan Anak Alami Gangguan Mental karena Kecanduan Gawai

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

23 jam lalu

Ilustrasi heat stroke. Shutterstock
Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


Timnas Indonesia vs Irak Tanding, Haykal Kamil: Tetap Jaga Mentalnya

5 hari lalu

Aktor Haykal Kamil pada Peluncuran AlliSya LegacyMax pada konferensi pers dan talk show
Timnas Indonesia vs Irak Tanding, Haykal Kamil: Tetap Jaga Mentalnya

Aktor Haykal Kamil berpesan kepada Timnas U-23 untuk menjaga mental mereka menjelang pertandingan Piala Asia U-23 2024 antara Timnas Indonesia vs Irak


Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

5 hari lalu

Ilustrasi anak sedang menggambar/UNICEF
Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

6 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

7 hari lalu

Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.


Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

12 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan lemari yang berantakan. shutterstock.com
Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

13 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

14 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.


Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

15 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan