TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan pencernaan seringkali menjadi masalah. Beberapa masalah pencernaan umum seperti Dyspepsia, Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), dan ulkus atau tukak lambung seringkali dapat membingungkan. Apa yang membedakan ketiga penyakit pencernaan ini?
Dyspepsia
Dyspepsia atau dispepsia, yang juga disebut sebagai indigestion, adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan kumpulan gejala yang terkait dengan gangguan pencernaan di daerah perut atas. Gejala-gejala dyspepsia meliputi nyeri perut, kembung, mual, bersendawa, dan rasa pahit di mulut.
Dispepsia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pola makan, stres, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Biasanya, dyspepsia tidak terkait dengan kerusakan fisik pada organ pencernaan.
GERD: Penyakit Refluks Gastroesophageal
Menurut Mayoclinic, Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah kondisi kronis yang melibatkan refluks asam lambung ke kerongkongan. Ini dapat menyebabkan gejala seperti sensasi terbakar di dada (heartburn), regurgitasi, batuk, dan nyeri dada. GERD terjadi ketika katup antara kerongkongan dan lambung tidak berfungsi dengan baik, memungkinkan asam lambung naik ke atas. Peradangan pada kerongkongan sering terjadi akibat kondisi ini.
Ulkus Lambung: Luka pada Lapisan Lambung
Seperti dilansir dari Healthline Ulkus lambung adalah luka atau kerusakan pada lapisan lambung yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan antara produksi asam lambung dan perlindungan lapisan lambung. Gejala ulkus lambung meliputi nyeri perut yang terasa seperti kelaparan, perasaan kenyang cepat saat makan, mual, dan muntah. Penyebab ulkus lambung sering kali melibatkan infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori atau penggunaan obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
Perbandingan
1. Gejala
Dyspepsia adalah istilah umum yang mencakup berbagai gejala perut atas, termasuk mual, kembung, dan nyeri. GERD fokus pada refluks asam lambung ke kerongkongan dan gejala yang umumnya meliputi sensasi terbakar di dada. Sedangkan ulkus lambung melibatkan nyeri perut dan tanda-tanda luka pada lapisan lambung.
2. Penyebab
Dyspepsia dapat dipicu oleh pola makan, stres, atau obat-obatan tertentu. GERD disebabkan oleh disfungsi katup antara kerongkongan dan lambung. Ulkus lambung sering disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori atau penggunaan NSAID.
3. Perawatan
Penanganan dispepsia sering melibatkan perubahan pola makan, manajemen stres, dan mungkin penggunaan obat antasida. GERD sering memerlukan penghambat asam. Sedangkan ulkus lambung diobati dengan antibiotik untuk mengatasi infeksi Helicobacter pylori dan obat-obatan pengurang asam.
MAYO CLINIC | HEALTHLINE
Pilihan editor: Bahaya Makan Nasi Goreng Malam Hari, Kesehatan Anda Terancam