TEMPO.CO, Jakarta - Kasus konfirmasi cacar monyet atau monkeypox di Indonesia bertambah. Menurut data harian Kementerian Kesehatan RI, per 22 Oktober 2023, sudah terkonfirmasi tujuh kasus cacar monyet di DKI Jakarta.
Cacar monyet termasuk penyakit langka dan jarang terjadi. Pada kasus parah, penyakit ini menyebabkan komplikasi pneumonia, infeksi otak (ensefalitis) atau mata, yang dapat mengancam jiwa.
Bagaimana Cacar Monyet Diobati?
Dikutip dari Cleveland Clinic, sampai saat ini belum ada antivirus yang disetujui untuk cacar monyet. Jika kondisi pasien cukup parah, dokter mungkin meresepkan obat antivirus seperti cidofovir atau tecovirimat. Obat-obatan ini disetujui untuk mengobati infeksi virus lain, namun peneliti masih mempelajari seberapa baik obat tersebut untuk cacar monyet.
Bagaimana Mencegah Cacar Monyet?
Dirujuk dari Hermina Hospitals, langkah untuk menghindari tertular virus cacar monyet, antara lain:
- Hindari melakukan kontak dengan hewan apa pun yang mungkin merupakan reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau ditemukan mati di daerah tempat terjadinya cacar monyet)
- Hindari melakukan kontak dengan apa pun yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit, termasuk darah atau daging mentahIklanScroll Untuk Melanjutkan
- Pisahkan orang yang terinfeksi dari orang yang mungkin tertular penyakit tersebut
- Tidak boleh menggunakan peralatan makan yang telah digunakan pasien cacar monyet. Begitu pula dengan benda-benda lain yang telah mereka pakai
- Setelah melakukan kontak dengan orang atau hewan yang terinfeksi, cuci tangan. Gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol atau mencuci tangan dengan sabun dan air
- Saat merawat pasien, kenakan alat pelindung diri. Vaksinasi cacar disarankan untuk digunakan di rumah sakit, laboratorium, dan orang yang diduga pernah melakukan kontak dengan pasien atau sampel
- Wisatawan yang baru saja meninggalkan lokasi di mana cacar monyet banyak terjadi harus segera memeriksakan diri jika menunjukkan gejala.
Pilihan Editor: Bagaimana Penularan Cacar Monyet, Apa Gejala Monkeypox?
