Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

21 Tahun Hari Polio Sedunia, Pahami Seluk Beluk Penyakit Polio dan Perkembangannya

image-gnews
Bidan Puskesmas Cisimeut memberikan vaksin polio kepada seorang anak Suku Baduy Luar di Kampung Kaduketug, Lebak, Banten, Sabtu 23 Juli 2022. Upaya imunisasi jemput bola yang dilakukan Puskesmas setempat tersebut guna meningkatkan kesadaran akan kesehatan anak kepada warga Suku Baduy serta mencegah anak terjangkit berbagai penyakit. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Bidan Puskesmas Cisimeut memberikan vaksin polio kepada seorang anak Suku Baduy Luar di Kampung Kaduketug, Lebak, Banten, Sabtu 23 Juli 2022. Upaya imunisasi jemput bola yang dilakukan Puskesmas setempat tersebut guna meningkatkan kesadaran akan kesehatan anak kepada warga Suku Baduy serta mencegah anak terjangkit berbagai penyakit. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 24 Oktober diperingati sebagai Hari Polio Sedunia, berbagai organisasi kesehatan lokal, nasional, dan internasional termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berkumpul dan mengadakan beberapa acara, kampanye, vaksinasi, dan program pendidikan untuk menciptakan kesadaran tentang pentingnya memberikan vaksin kepada anak-anak untuk memberantas polio. 

Apa itu penyakit polio? Polio merupakan penyakit yang terutama menyerang anak-anak dan balita yang sangat menular. Virus ini menyebar dari orang ke orang, terutama melalui jalur fecal oral atau lebih jarang melalui benda yang digunakan bersama. Penyakit ini umumnya berkembang biak di usus, dimana ia dapat memasuki sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan.

Meski sangat jarang, virus ini dapat merusak bagian otak hingga menyebabkan kematian. Namun kabar gembiranya, selama 35 tahun terakhir kasus polio liar telah menurun lebih dari 99 persen. Dilansir dari laman Pacehospital.com, dari 3.50.000 kasus per tahun, menjadi berkurang 10 kasus polio liar setiap tahunnya. Diketahui sekitar 80 persen kasus varian polio hanya terjadi di empat wilayah subnasional.

Oleh karena itulah, Hari Polio Sedunia ditetapkan untuk memberantas polio di seluruh dunia serta untuk memastikan masa depan polio bagi semua orang. Tak hanya itu, peringatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan cakupan imunisasi yang lebih tinggi, menerapkan observasi berkualitas tinggi untuk mendeteksi keberadaan virus, dan perencanaan respons terhadap wabah.

Awal Penetapan Hari Polio Sedunia

Awal mulanya, hari polio sedunia diciptakan dan dirayakan oleh Rotary Internasional. Hal ini ditujukan untuk memperingati hari ulang tahun Jonas Salk, seorang pemimpin medis yang memimpin tim pertama dalam pengembangan vaksin untuk polio. Pada tahun 1955, ia menciptakan vaksin virus polio yang dinonaktifkan.

Selanjutnya, pada 1962 Albert Sabin menciptakan vaksin polio oral. Pada 1988, Majelis Kesehatan Dunia berkomitmen untuk memberantas virus polio. Hingga akhirnya baru pada 2002, World Health Organization (WHO) wilayah Eropa mulai menyatakan bebas polio sejak 24 Oktober, yang kemudian diperingati sebagai hari polio dunia, yang dirayakan di seluruh dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam peringatan hari polio sedunia, setiap tahunnya mengusung tema yang berbeda-beda. Pada tahun ini, Hari Polio Sedunia mengusung tema Make Polio History yang diserukan oleh para pendukung polio di lebih dari 30 negara.

Di setiap wilayah dunia digalakkan kampanye untuk menjadikan polio sebagai sejarah untuk memberitahu mitra global, donor, dan pemerintah negara yang terkena dampak polio bahwa pemberantasan polio adalah mungkin dan sangat dibutuhkan saat ini.

Dilansir dari laman Polioeradication.org, sepanjang kampanye, para pejuang polio di seluruh dunia membuat daftar panjang yang berisi beberapa kemenangan besar bagi umat manusia. Dalam daftar tersebut tercantum mulai dari penciptaan vaksin pertama hingga pemanfaatan listrik.

Selain itu, mereka juga berbagi mengapa pemberantasan penyakit polio dapat dan harus ditambahkan dalam daftar ini. Kita tahu bahwa memberantas polio tidaklah mudah, namun membuat sejarah jauh lebih sulit. Oleh karena itu, pemberantasan penyakit polio mulai dari mitra global, pemerintah negara, hingga petugas kesehatan yang berada di garis depan memiliki sejarah panjang dalam berinovasi dan beradaptasi dalam menghadapi kesulitan.

Pilihan Editor: Memahami Penyakit Polio, Gejala, hingga Strategi Pencegahannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

2 hari lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

15 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

18 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

18 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

19 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

19 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

19 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

21 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

22 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.