Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Levi Strauss, Yahudi Asal Bavaria Patenkan dan Populerkan Celana Jeans

image-gnews
Levi Strauss. Wikipedia
Levi Strauss. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Levi Strauss adalah seorang tokoh yang sangat relevan dalam industri mode, khususnya celana jeans. Ia lahir dengan nama Loeb pada tanggal 26 Februari 1829 di Buttenheim, Bavaria, Jerman. Ayahnya, Hirsh, dan ibunya, Rebecca Haas Strauss, memiliki dua anak bersama, sementara Hirsh memiliki lima anak dari pernikahan pertamanya dengan Mathilde Baumann Strauss yang meninggal pada 1822.

Kehidupan Levi Strauss dan keluarganya di Bavaria ditandai dengan diskriminasi agama karena mereka menganut agama Yahudi. Mereka dihadapkan pada pembatasan tempat tinggal dan pajak khusus yang dikenakan pada keluarga mereka karena keyakinan mereka.

Ketika Strauss berusia sekitar 16 tahun, ia kehilangan ayahnya akibat penyakit TBC. Setelah itu, ia, ibunya, dan dua saudara perempuannya pindah ke Amerika Serikat dua tahun kemudian. Setibanya di Amerika, keluarganya bersatu kembali dengan Jonas dan Louis, dua kakak laki-laki Strauss, di New York City.

Di Amerika, Jonas dan Louis sudah mendirikan bisnis barang-barang, dan Levi Strauss bergabung dengan mereka. Pada awal tahun 1853, Strauss pergi ke San Francisco untuk menjual barang-barangnya kepada para penambang yang terkenal akibat Demam Emas California (The California Gold Rush) pada tahun 1849.

Selama waktu tersebut, Strauss menjalankan bisnis grosir barang keringnya sendiri dan juga bertindak sebagai agen Pantai Barat saudara-saudaranya. Ia menjual pakaian, kain, dan barang-barang lainnya ke toko-toko kecil di wilayah tersebut.

Seiring dengan pertumbuhan bisnisnya, Strauss menjadi seorang filantropis yang mendukung berbagai tujuan keagamaan dan sosial. Ia turut mendirikan sinagoga pertama, Kuil Emanu-El, di kota tersebut, serta memberikan sumbangan kepada berbagai badan amal, termasuk dana khusus untuk anak yatim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 1872, seorang penjahit bernama Jacob Davis, pelanggan Strauss, menghubungi Levi Strauss meminta bantuan. Davis telah mengembangkan cara khusus untuk membuat celana yang lebih tahan lama dengan menggunakan paku keling logam di saku dan di jahitan depan.

Davis tidak memiliki dana untuk memproduksi celana tersebut, jadi ia mengusulkan kemitraan dengan Levi Strauss & Co. pada 1872 untuk mendapatkan paten atas desain unik tersebut. Tahun berikutnya, mereka berhasil memperoleh paten untuk desain celana yang kuat dan tahan lama, yang saat ini dikenal sebagai blue jeans.

Pada akhir 1873, ribuan orang di San Fransiskan mulai mengenakan celana buatan Strauss dan Davis, dan perusahaan ini kemudian mendaftarkan merek dagang "Levi's." Levi Strauss kemudian mendirikan pabrik sendiri untuk memproduksi celana jeans ini di kota. Celana jeans yang kokoh ini sangat diminati oleh penambang, pekerja tim, penebang kayu, dan petani di wilayah tersebut.

Berkat kesuksesan celana jeansnya, Strauss menjadi seorang jutawan. Ia terus memperluas bisnisnya selama bertahun-tahun, bahkan membeli Mission and Pacific Woolen Mills pada tahun 1875.

Pilihan Editor: Kisah Celana Jeans , Celana yang Awalnya Didesaun Khusus Pekerja Tambang Lalu Mendunia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bolehkah Penderita TBC Menyusui Anak?

17 hari lalu

Ilustrasi menyusui. MomJunction
Bolehkah Penderita TBC Menyusui Anak?

Dokter anak menjelaskan ibu menyusui dengan riwayat TBC masih boleh memberikan ASI kepada bayinya tapi ada syaratnya.


Prabowo Rencanakan Program Cek Kesehatan Gratis untuk 52 Juta Orang, Apa Kriterianya?

17 hari lalu

Presiden Terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan pidato politik saat Apel Kader Partai Gerindra di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2024. Dalam kegiatan tersebut, beberapa tokoh partai dan menteri terlihat hadir, di antaranya Presiden RI Joko Widodo, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Menparekraf Sandiaga Uno, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, serta sejumlah pemimpin dan petinggi partai politik lainnya. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Prabowo Rencanakan Program Cek Kesehatan Gratis untuk 52 Juta Orang, Apa Kriterianya?

Prabowo Subianto akan melaksanakan program cek kesehatan gratis atau medical check up mulai 2025 secara gratis untuk 52 juta orang. Siapa saja mereka?


Diprotes Zionis, Jurnalis Palestina Raih Emmy Awards Berkat Liputan di Tengah Konflik Gaza

18 hari lalu

Bisan Atef Owda.
Diprotes Zionis, Jurnalis Palestina Raih Emmy Awards Berkat Liputan di Tengah Konflik Gaza

Jurnalis Palestina Bisan Atef Owda memenangkan penghargaan Emmy Awards atas proyeknya, "It's Bisan From Gaza and I'm Still Alive"


Pakar Ingatkan Orang Tua untuk Memahami Gejala TBC pada Anak

18 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Pakar Ingatkan Orang Tua untuk Memahami Gejala TBC pada Anak

Pakar mengingatkan pentingnya orang tua mengenali gejala TBC pada anak sejak dini. Berikut macam gejalanya.


Pakar Ungkap Beda Kanker Limfoma dan TBC

18 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Pakar Ungkap Beda Kanker Limfoma dan TBC

Pakar menjelaskan perbedaan kanker limfoma dan TBC meskipun ada gejala yang mirip, yakni batuk. Berikut yang perlu diperhatikan.


Prabowo akan Jalankan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

19 hari lalu

Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 22 Agustus 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Prabowo akan Jalankan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan program pemeriksaan kesehatan gratis Presiden Prabowo akan menyasar 52 juta penduduk Indonesia pada tahun depan.


Selandia Baru: Israel Bertindak Terlalu Jauh dalam Serangan ke Gaza

23 hari lalu

Warga Palestina membakar sampah plastik untuk menghasilkan bahan bakar alternatif di tengah kelangkaan saat konflik Israel-Hamas, di Jalur Gaza utara, 5 September 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Selandia Baru: Israel Bertindak Terlalu Jauh dalam Serangan ke Gaza

Menlu Selandia Baru Winston Peters mengatakan Israel bertindak terlalu jauh dalam serangan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.


Donald Trump: Kaum Yahudi akan Disalahkan Jika Saya Kalah dari Kamala Harris

24 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump memberi isyarat saat ia masuk ke dalam kendaraan dengan bantuan personel Secret Service AS setelah ia tertembak di telinga kanannya saat kampanye di Butler Farm Show di Butler, Pennsylvania, AS, 13 Juli  2024. Setelah dirawat di rumah sakit terdekat, Trump sudah diperbolehkan pulang. REUTERS/Brendan McDermid
Donald Trump: Kaum Yahudi akan Disalahkan Jika Saya Kalah dari Kamala Harris

Donald Trump mengatakan bahwa para pemilih Yahudi-Amerika akan ikut disalahkan jika ia kalah dalam pilpres dari Kamala Harris


Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

28 hari lalu

Foto selfie Ryan W. Routh, seorang tersangka yang diidentifikasi oleh organisasi berita, saat FBI menyelidiki apa yang mereka katakan sebagai upaya pembunuhan di Florida terhadap kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan kandidat Presiden AS.  Presiden Donald Trump, dalam gambar ini diperoleh dari media sosial.  Media Sosial/melalui REUTERS
Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

Tersangka ditahan atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump yang merupakan pendukung setia Ukraina dan Palestina


Diplomat Utama Uni Eropa Desak Sanksi terhadap Menteri Ekstremis Israel

45 hari lalu

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Diplomat Utama Uni Eropa Desak Sanksi terhadap Menteri Ekstremis Israel

Diplomat utama Uni Eropa Josep Borrell mendesak 27 negara anggota untuk menjatihkan sanksi terhadap menteri ekstremis Israel