Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ragam Hormon Penting selama Kehamilan dan Fungsinya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak perubahan dalam tubuh yang terjadi pada masa kehamilan, termasuk perubahan hormon-hormon yang meningkat menyesuaikan pada pertumbuhan janin. Spesialis kandungan dan kebidanan di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Cepi Teguh Pramayadi, mengatakan hormon terbesar yang meningkat pada masa kehamilan adalah estrogen, progesteron, dan beta Human Chorionic Gonadotropin (HCG).

Ia menjelaskan fungsi hormon estrogen dalam kehamilan adalah untuk menebalkan dinding rahim agar aliran darah di dalam rahim bagus sehingga bisa menjadikan kehamilan yang sehat dan kelak dapat meningkatkan kontraksi rahim saat melahirkan.

"Hormon esterogen biasanya mulai muncul dari usia lima sampai enam minggu yang dihasilkan oleh salah satu zat atau organ di indung telur. Setelah lewat trimester pertama dia akan dihasilkan oleh plasenta atau ari-ari," jelas Cepi dalam diskusi kesehatan depresi, Kamis, 16 November 2023.

Kadar estrogen yang meningkat bisa dirasakan ibu hamil pada trimester awal dengan gejala mual muntah dan terkadang mempengaruhi buang air besar (BAB) yang sulit. Di samping hormon estrogen yang meningkat juga akan ada peningkatan hormon lain, yaitu prolaktin, di mana ibu hamil akan merasakan payudara yang tidak nyaman karena membengkak, yang menandakan dimulainya produksi ASI. Namun, meningkatnya estrogen juga dapat menurunkan sistem imun yang dapat memperburuk penyakit yang sudah ada dan juga memperburuk suasana hati.

"Adanya perubahan mood, kemudian bisa lebih tahan terhadap stres tapi juga nafsu makan bisa menurun, ini kenapa bikin trimester pertama biasanya ibu-ibu jarang sekali naik berat badannya karena nafsu makannya turun," ucap Cepi.

Adapun hal-hal yang mempengaruhi produksi hormon estrogen pada ibu hamil yakni kelebihan berat badan atau obesitas, banyak minum alkohol dan kafein juga dapat menurunkan hormon estrogen selama masa kehamilan. Selain estrogen, hormon lain yang meningkat adalah progesteron, yang biasanya dihasilkan sebelum usia enam minggu. Setelah 7-10 minggu hormon progesteron akan dihasilkan oleh ari-ari atau plasenta.

Hamil anggur
Anggota Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia itu mengatakan fungsi progesteron hampir sama dengan estrogen, yaitu untuk menebalkan dinding rahim sehingga aliran darah di pembuluh darah lebih baik. Namun, kebalikan dari estrogen, progesteron bisa menurunkan kontraksi rahim sehingga tidak terjadi flek di semester awal kehamilan. Suplemen progesteron juga bisa digunakan untuk menunda kehamilan jika terjadi kontraksi di usia kehamilan yang belum cukup untuk melahirkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Yang mempengaruhi turunnya progesteron juga sama, mulai dari alkohol, berat badan berlebih, melakukan diet rendah zinc atau tembaga, itu bisa menurunkan kadar progesteron," papar Cepi.

Terakhir ada hormon Beta HCG yang dihasilkan oleh plasenta selama kehamilan dan akan terus ada, berfungsi untuk meningkatkan jumlah progesteron dan menandakan orang hamil atau tidak. Fungsi HCG adalah untuk penempelan embrio ke rahim agar terjadi kehamilan. Kadar HCG juga akan naik seiring bertambahnya usia kehamilan. Namun, kadar HCG yang meningkat dua hingga tiga kali tidak baik karena mengakibatkan banyak kista sehingga sering disebut hamil anggur atau kantong hamil yang kosong.

"Untuk kasus hipertensi trimester kedua juga HCG meningkat tinggi dan kasus-kasus keguguran secara spontan," ucap Cepi.

Sementara itu, jika hormon HCG terlalu rendah akan menjadi masalah yang berhubungan dengan pertumbuhan janin yang terhambat atau tidak sesuai dengan usia kehamilan keguguran dan hipertensi dengan komplikasi. Setelah proses melahirkan semua hormon tersebut akan menurun drastis dan akan berganti dengan hormon lain seperti prolaktin yang mendukung proses inisiasi menyusui dini (IMD).

"Dengan turunnya progesteron dan estrogen maka prolaktinnya semakin tinggi dan bisa dikeluarkan spontan pada saat bayi atau plasenta sudah lahir," tutur Cepi.

Pilihan Editor: Sebab Wanita Lebih Panjang Umur dibanding Pria

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

1 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

8 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

9 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

18 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Sebab Sering Terjadi Sembelit di Masa Perimenopause

19 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Sebab Sering Terjadi Sembelit di Masa Perimenopause

Sembelit adalah gejala yang umum terjadi pada perempuan perimenopause. Apa saja pemicunya dan juga gejala lainnya?


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

21 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

21 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

22 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur


Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

23 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

26 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.