TEMPO.CO, Jakarta - Serangan jantung sering dianggap datang tiba-tiba tanpa banyak peringatan sebelumnya. Padahal, riset menjelaskan pasien sebenarnya sudah bisa merasakan tandanya beberapa bulan sebelumnya.
Survei terhadap 500 orang yang pernah mengalami serangan jantung menemukan 95 persen mengalami tanda peringatan beberapa bulan sebelumnya, menurut Sekolah Kedokteran Harvard. Dr G. Sunthar Kanaganayagam, konsultan kardiologi di The Lister Hospital, mengatakan kepada Express.co.uk apa saja yang perlu diperhatikan.
"Serangan jantung dan gejalanya berbeda pada setiap orang. Sebagian mungkin mengalami gejala sebelum serangan jantung tapi serangan jantung itu sendiri terjadi tiba-tiba. Akan tetapi pada sebagian orang gejala bisa muncul jauh sebelum terjadi serangan," jelasnya.
Ia pun meminta untuk mewaspadai gejala serangan jantung lebih awal berikut:
-Nyeri atau rasa tak nyaman di dada.
-Detak jantung tak teratur yang terjadi tiba-tiba atau sering.
-Rasa tak nyaman di bagian tubuh lain seperti lengan, punggung, leher, rahang, dan/atau perut.
-Napas tersengal
-Keringat dingin
-Mual
-Kepala terasa ringan
-Kelelahan luar biasa
Pentingnya deteksi dan penanganan dini
Kanaganayagam menyebut nyeri dada sebagai gejala paling umum dengan sebagian orang merasakan dada seperti tertekan, diremas, sesak, atau nyeri di bagian tengah dada. Namun hanya salah satu tanda yang dirasakan pasien, tidak semuanya.
Baca juga:
Kardiolog itu pun meminta pasien untuk segera memeriksakan diri jika merasakan gejala apapun, jangan menganggap itu hanya gejala wajar dari penuaan, stres, atau masalah pencernaan. Deteksi dan penanganan dini bisa membantu mengatasi serangan jantung.
"Saat menunggu bantuan medis, usahakan tetap tenang dan diam. Jangan abaikan gejala, deteksi dan mendapat perwatan lebih awal bisa menyelamatkan nyawa," tegasnya.
Pilihan Editor: Pertahankan Kualitas Hidup Pasien Serangan Jantung dengan Teknologi Berikut