TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit Tuberkolusis disingkat TBC menjadi salah satu ancaman kesehatan dan cukup sulit untuk melakukan proses pendeteksian secara efektif. Deteksi TBC bisa dilakukan dengan pemeriksaan Tes Cepat Molekuler atau TCM menggunakan alat GeneXpert System. Pemeriksaan ini berbasis nested real-time Polymerase Chain Reaction (PCR).
Cara Kerja
Melansir laman Kementrian Kesehatan, dalam melakukan pemeriksaan TBC, instrumen TCM akan secara otomatis melakukan seluruh tahapan PCR. Pemeriksaan TCM membutuhkan integrasi beberapa komponen, diantaranya alat GeneXpert System, perangkat komputer dan perangkat lunak atau software.
Katrid yang digunakan dalam setiap pemeriksaan adalah sekali pakai dan dirancang sedemikian rupa untuk meminimalkan terjadinya kontaminasi. Katrid Xpert MTB, umumnya memiliki pengendali internal sendiri, seperti Sample Processing Control (SPC) dan Probe Check Control (PCC).
Dengan menggunakan TCM, Mycobacterium tuberculosis akan dapat terdeteksi secara kuantitatif. Selain itu, pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi adanya resistansi terhadap rifampisin secara simultan.
Deteksi TBC Resisten Obat atau TBC-RO dapat dilakukan dengan menggandakan sekuen gen rpoB dari bakteri TBC kompleks dengan bantuan 5 probe khusus (moleculer beacon) untuk deteksi mutasi. Dalam hal ini, setiap moleculer beacon akan diberikan label dengan dye florofor yang akan berpendar saat mutasi terdeteksi.
Baca juga:
Dalam proses mendiagnosis penyakit TBC paru, pemeriksaan TCM biasanya menggunakan spesimen berupa dahak. Spesimen ini bisa diperoleh dengan berdahak secara langsung ataupun dengan cara dilakukan proses penginduksian.
Pemeriksaan TCM dengan menggunakan GeneXpert System dilakukan untuk proses diagnosis awal penyakit TBC paru dan pasien TBC paru dengan kontaminasi HIV atau dugaan adanya resistensi terhadap rifampisin.
Pemeriksaan TCM akan memberikan hasil diagnosis yang lebih akurat dalam mendeteksi resistensi rifampisin dalam waktu kurang lebih 100 menit menggunakan metode real-time PCR.
Secara umum, pemeriksaan TCM digunakan untuk membantu proses deteksi penyakit TBC. Hal ini sudah diatur pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2016. Pemeriksaan TCM bisa dilakukan untuk menangani semua pasien, baik yang berasal dari sektor pemerintah maupun swasta yang memang sudah tertuang dalam Program Nasional Penanggulangan TBC.
TBINDONESIA.OR.ID | KEMKES.GO.ID
Pilihan editor: Aturan Baru Jepang, Pelancong Asal Indonesia dan 5 Negara Lain Wajib Tes TBC