Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPOM Rilis Izin Edar Vaksin DBD Bernama Qdenga

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi vaksin DBD (demam berdarah). Shutterstock
Ilustrasi vaksin DBD (demam berdarah). Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dengue atau demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti. Riset mengenai vaksin DBD terus dilakukan.

Sejumlah penelitian dan uji klinis juga terus dilakukan untuk mengembangkan vaksin untuk meningkatkan efikasi vaksin. Agustus lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) telah mengeluarkan izin edar Vaksin Dengue dengan merek dagang Qdenga. Qdenga merupakan vaksin dengan indikasi untuk mencegah penyakit dengue yang disebabkan oleh virus dengue pada usia 6 sampai 45 tahun.

Vaksin yang diproduksi oleh IDT Biologika GmbH Germany, serta didistribusikan oleh dan terdaftar atas nama Takeda GmbH Germany ini terdaftar atas nama PT. Takeda Indonesia.

Mengutip laman clinic.vaxcorpindo.com efikasi Vaksin Qdenga untuk Pencegahan Dengue didukung dengan hasil dari 19 uji coba Fase 1, 2, dan 3 dengan lebih dari 28.000 anak-anak dan orang dewasa, termasuk empat setengah tahun data tindak lanjut dari Studi Kemanjuran Tetravalen Fase 3 global yang sangat penting (TIDES).

Uji coba TIDES memenuhi titik akhir utamanya dari keseluruhan kemanjuran vaksin (VE) dengan mencegah 80,2% kasus demam berdarah bergejala 12 bulan setelah vaksinasi. Selain itu, TAK-003 memenuhi titik akhir sekunder utamanya dengan mencegah 90,4% rawat inap 18 bulan setelah vaksinasi. Khasiat bervariasi berdasarkan serotipe (DENV-1 – 4).

Analisis eksplorasi TIDES menunjukkan bahwa selama 4,5 tahun studi tindak lanjut, TAK-003 berdampak terhadap 84% Pencegahan Dengue (kasus demam berdarah) yang dirawat di rumah sakit dan 61% kasus demam berdarah bergejala pada populasi keseluruhan, termasuk individu seropositif dan seronegatif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

TAK-003 secara umum dapat ditoleransi dengan baik sebagai pencegahan Dengue, tanpa bukti peningkatan penyakit pada penerima vaksin, dan hingga saat ini tidak ada risiko keamanan penting yang teridentifikasi.

Vaksin ini menunjukkan efikasi yang baik pada subjek dengan seropositif (memiliki antibodi terhadap virus Dengue) maupun subjek dengan seronegatif (belum memiliki antibodi terhadap virus Dengue).

Mekanisme Kerja

Melansir laman resmi Takeda, mekanisme kerja utama Qdenga adalah mereplikasi secara lokal dan memperoleh antibodi penawar untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dengue. Vaksin ini mengaktifkan beberapa lengan sistem kekebalan, termasuk antibodi pengikat, antibodi pengikat komplemen, antibodi fungsional untuk protein nonstruktural dengue 1 (NS1), dan respons imun yang dimediasi sel (CD4+, CD8+, dan sel pembunuh alami).

Pilihan editor: Dokter Jelaskan Beda Pakai Vaksin DBD Dengvaxia dengan Qdenga

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus DBD Melonjak, Pemberian Vaksin DBD Pertama di Pulau Jawa Digeber di Kabupaten Probolinggo

4 hari lalu

Ilustrasi vaksin DBD (demam berdarah). Shutterstock
Kasus DBD Melonjak, Pemberian Vaksin DBD Pertama di Pulau Jawa Digeber di Kabupaten Probolinggo

Pemberian vaksin DBD dilakukan bertahap dan bekerja sama dengan PT Bio Farma (Persero) untuk menyasar 1.120 anak di Kabupaten Probolinggo.


Sudah Kena DBD, Tak Akan Terinfeksi Demam Berdarah Lagi? Ini Kata Dokter

6 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Sudah Kena DBD, Tak Akan Terinfeksi Demam Berdarah Lagi? Ini Kata Dokter

Sebagian orang yang pernah terinfeksi DBD beranggapan bahwa mereka sudah kebal alias tidak akan terinfeksi lagi. Simak penjelasan dokter.


Sudah Pernah Terkena DBD, Bisakah Terinfeksi Lagi?

10 hari lalu

Petugas kesehatan Puskesmas melakukan fogging (pengasapan) dan membasmi sebaran sarang nyamuk Aedes Aegepty, di lingkungan RT.9 RW 8 Kampung Baru I Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 29 Mei 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat tajam mencapai 7.142 orang terjangkit dan 15 orang meninggal dunia terdiri anak - anak dan orang tua lanjut usia, selain itu pemerintah mengingatkan kepada masyarakat selalu rajin melakukan langkah antisipasi untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan upaya 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) di sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal masing - masing. TEMPO/Imam Sukamto
Sudah Pernah Terkena DBD, Bisakah Terinfeksi Lagi?

Sebagian orang yang pernah terinfeksi DBD beranggapan mereka sudah kebal, tidak akan terinfeksi lagi. Bagaimana faktanya?


5 Spesies Nyamuk Pembawa Penyakit Berbahaya yang Ada di Indonesia

31 hari lalu

Ilustrasi nyamuk. Pexels/Franklin Santillan
5 Spesies Nyamuk Pembawa Penyakit Berbahaya yang Ada di Indonesia

Berikut adalah lima spesies nyamuk yang paling sering dikaitkan dengan persebaran penyakit di Indonesia.


Demam Berdarah Dengue Bisa Menjangkit Lebih Dari Sekali, Apa Risikonya?

52 hari lalu

Spesialis dokter anak Nunki Andria Samudra dalam gelar wicara bertajuk
Demam Berdarah Dengue Bisa Menjangkit Lebih Dari Sekali, Apa Risikonya?

Demam Berdarah Dengue mengancam jiwa dan mengintai setiap orang. Bagaimana risikonya bila seseorang terkena DBD lebih dari sekali?


Kurangi Risiko DBD Parah dengan Vaksinasi

52 hari lalu

Ilustrasi vaksin DBD (demam berdarah). Shutterstock
Kurangi Risiko DBD Parah dengan Vaksinasi

Vaksinasi lengkap menjadi salah satu langkah krusial dalam pencegahan DBD dan dapat menurunkan risiko keparahan serta rawat inap.


3 Fase DBD yang Perlu Dipahami untuk Selamatkan Nyawa

16 Juli 2024

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
3 Fase DBD yang Perlu Dipahami untuk Selamatkan Nyawa

Memahami tiga fase klinis DBD penting agar orang tua tidak terlambat membawa anak ke rumah sakit dan menurunkan angka kematian.


Kenali Pemicu Penyakit DBD dan Penularannya

2 Juli 2024

Tak Mudah Taklukkan Aedes Aegypti
Kenali Pemicu Penyakit DBD dan Penularannya

Kemenkes mengatakan interval puncak peningkatan kasus DBD yang awalnya setiap 10 tahun sekali kian pendek menjadi 5 tahun, bahkan 3 tahun


Ketahui Cara Pertolongan Pertama Pada Penderita DBD

2 Juli 2024

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Ketahui Cara Pertolongan Pertama Pada Penderita DBD

Penularan virus demam berdarah alias DBD disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes. DBD ringan menyebabkan demam tinggi dan gejala seperti flu.


5 Gejala DBD yang Sering Diabaikan

2 Juli 2024

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
5 Gejala DBD yang Sering Diabaikan

Penyakit DBD ini sering kali menimbulkan gejala yang khas, seperti demam tinggi beberapa hari, nyeri otot, dan ruam kulit.