TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Pemilu, caleg yang gagal memikat hati rakyat sangat mungkin mengalami gangguan mental. Sebab, caleg memiliki spekulasi atau harapan yang sangat tinggi. Namun, kenyataannya tidak sesuai ekspektasi.
"Jika memang spekulasinya terlalu tinggi, enggak punya uang, terlalu yakin menang, terus minjam uang ke mana-mana akhirnya punya utang menumpuk karena ekspektasi tidak realistis, akan mengalami gangguan jiwa," kata psikolog politik Hamdi Moelek kepada Antara pada 18 April 2019.
Caleg dengan jiwa sosial besar cenderung memiliki modal kapital yang kecil. Sebaliknya, caleg dengan modal kapital besar memiliki jiwa sosial kecil. Gangguan mental pun cenderung tidak terjadi pada caleg dengan modal kapital yang besar karena berencana untuk menghabiskan uang. Akibatnya, wajar saja, banyak selebritas terjun dalam dunia politik karena lebih percaya diri mendapatkan banyak suara dan menguntungkan partai. Namun, tetap saja gangguan mental dapat menyerang siapa saja.
Menurut Psikiater Rumah Sakit Alam Sutera, Andri gangguan mental caleg yang gagal usai Pemilu wajar terjadi. Kondisi ini merupakan mekanisme pertahanan psikologis. Gejala dari kondisi ini dapat berupa cemas, gelisah, merasa putus asa, tidak ada harapan, sedih, mudah marah, halusinasi, dan delusi. Namun, gejala tersebut biasanya tidak berlangsung lama dapat membaik kurang dari dua minggu.
Jika gejala tersebut tidak kunjung reda, dapat menjadi pertanda dari gangguan jiwa selama seumur hidup. Biasanya, kondisi ini juga dipengaruhi dengan latar belakang psikologis dan faktor genetik. Kondisi ini pun membuat kualitas hidup seseorang menurun.
Terdapat dua jenis gangguan mental yang sering dialami oleh caleg setelah gagal Pemilu, yaitu:
Stres
Mengacu who, stres adalah keadaan khawatir atau ketegangan mental karena situasi yang sulit. Stres adalah respons alami manusia yang mendorong untuk mengatasi tantangan dan ancaman dalam hidup. Semua orang dapat mengalami stres sampai tingkat tertentu. Namun, cara merespons stres yang membuat perbedaan besar pada setiap orang.
Stres dapat memengaruhi pikiran dan tubuh. Terlalu banyak stres dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental. Bagi banyak orang stres berkurang seiring waktu ketika sudah membaik atau belajar mengatasi situasi secara emosional. Mempelajari cara mengatasi stres dapat membantu merasa tidak terlalu kewalahan dan mendukung kesejahteraan mental serta fisik.
Depresi
Depresi adalah gangguan mental yang melibatkan suasana hati tertekan atau kehilangan kesenangan dan minat dalam kegiatan untuk jangka waktu lama. Depresi dapat memengaruhi semua aspek kehidupan. Depresi juga terkait erat dengan dan dipengaruhi oleh kesehatan fisik. Depresi memiliki pola episode yang berbeda, yaitu gangguan episode tunggal, gangguan berulang, dan gangguan bipolar.
Depresi dihasilkan dari interaksi kompleks faktor sosial, psikologis, dan biologis. Orang-orang yang telah melalui peristiwa merugikan dalam hidup lebih mungkin mengembangkan depresi, termasuk menjadi caleg gagal dalam Pemilu. Orang-orang dengan gangguan mental ini akan menemukan dirinya kesulitan mengelola atau menghadapi situasi.
RACHEL FARAHDIBA R | MILA NOVITA
Pilihan Editor: Ada Layanan Konsultasi Kejiwaan untuk Caleg Gagal di RSUD Kabupaten Tangerang