Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apakah Itu Kanker Rektum? Ini Penyebab dan Gejalanya

image-gnews
Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker rektum merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang tidak normal di dinding rektum, dan dapat menyebar serta mempengaruhi jaringan di sekitarnya. Gejala umum kanker rektum melibatkan perubahan dalam kebiasaan buang air besar (BAB) dan terdapat darah pada tinja.

Apabila tidak diobati, kanker rektum atau kanker usus besar dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, menyebabkan komplikasi serius. Kanker rektum, juga dikenal sebagai kanker kolorektal, memiliki asal-usul di rektum yang merupakan bagian akhir dari usus besar. 

Penyakit ini sering dimulai dengan polip prekanker yang umumnya tidak berbahaya, tetapi dalam beberapa kasus, polip tersebut dapat berkembang menjadi sel kanker dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Berdasarkan asal selnya, kanker rektum dapat dibagi menjadi beberapa jenis, termasuk adenokarsinoma yang berasal dari sel-sel pembentuk lendir di dinding rektum, tumor karsinoid yang muncul di sel-sel penghasil hormon di usus, GIST (gastrointestinal stromal tumors) yang bersifat jinak, limfoma yang menyerang sel-sel sistem imun di kelenjar limfa pada dinding usus, dan sarkoma yang muncul di pembuluh darah, lapisan otot, atau jaringan ikat pada dinding usus besar dan rektum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kanker rektum termasuk dalam kategori kanker yang umum terjadi, menempati peringkat ketiga sebagai kanker dengan jumlah kasus terbanyak pada pria maupun wanita. Beberapa gejala kanker rektum yang perlu diwaspadai melibatkan kelemahan tubuh, perubahan selera makan, penurunan berat badan tiba-tiba, ketidaknyamanan pada perut, serta perubahan frekuensi dan konsistensi buang air besar. 

Kondisi ini memerlukan perhatian medis segera untuk diagnosis dan penanganan yang tepat, termasuk melalui pemeriksaan lebih lanjut seperti operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi.

Pilihan Editor: Deteksi Kanker rektum 6 Faktor Risiko Kanker Usus Besar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

6 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

6 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

9 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

11 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

12 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Macam Camilan yang Dianjurkan untuk Mencegah Sembelit

14 hari lalu

Sembelit
Macam Camilan yang Dianjurkan untuk Mencegah Sembelit

Sebagian orang memiliki solusi unik untuk mencegah sembelit namun mengonsumsi makanan kaya serat bisa menjadi solusi yang baik.


Pemicu Orang Kebelet BAB saat Sedang Belanja

14 hari lalu

Ilustrasi seorang pria berbelanja. .scarborough.com
Pemicu Orang Kebelet BAB saat Sedang Belanja

Jangan malu dan sungkan bila tiba-tiba kebelet BAB ketika sedang belanja. Pakar menjelaskan fenomena tersebut.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

14 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?