TEMPO.CO, Jakarta - Selenium termasuk jenis mineral yang dibutuhkan tubuh. Meskipun hanya dibutuhkan sedikit, namun selenium bermanfaat untuk fungsi fisiologis. Dikutip dari situs web Harvard T.H. Chan, selenium komponen penting dari berbagai enzim dan protein, yang disebut selenoprotein. Itu membantu melindungi untuk mengurangi risiko kerusakan sel dan infeksi. Protein ini juga terlibat dalam reproduksi dan metabolisme hormon tiroid.
Manfaat Selenium
Dikutip Times of India, sifat antioksidan selenium bermanfaat mencegah radikal bebas. Adapun antioksidan produk sampingan dari paparan faktor lingkungan seperti polusi dan radiasi ultraviolet. Efek buruk radikal bebas menyebabkan kerusakan sel dan mempengaruhi proses penuaan. Selenium membantu melawan efek buruk dari radikal bebas dan mendukung kemampuan tubuh untuk menjaga integritas sel.
Meskipun selenium sangat penting untuk kesehatan. Tapi, penting pula dipahami untuk menjaga keseimbangan asupannya. Kalau asupan selenium berlebihan cenderung menghilangkan manfaatnya untuk kesehatan.
Sumber makanan yang mengandung selenium antara lain kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, unggas, dan daging tanpa lemak. Berbagai jenis ikan seperti tuna, halibut, sarden, salmon, dan udang merupakan sumber selenium yang baik.
Makanan sari laut lainnya seperti kepiting, lobster, kerang, dan tiram juga mengandung selenium. Bagian kuning telur mengandung selenium. Namun kandungan selenium telur bisa berlainan tergantung asupan pakan ayam. Adapun brokoli, bayam, dan kentang juga mengandung selenium.
Pilihan Editor: Kacang Brazil Kaya Selenium Bermanfaat untuk Tiroid dan Imunitas