TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional, Nova Riyanti Yusuf, mengatakan calon legislatif yang mencalonkan diri namun tanpa tujuan yang jelas rentan mengalami gangguan mental.
“Kalau caleg mencalonkan diri tapi tujuannya tidak jelas kemudian kalah, pasti kecewa berat,” kata Nova pada diskusi daring, Senin, 11 Desember 2023.
Spesialis kesehatan jiwa itu mengatakan banyak pasien yang pernah gagal saat mencalonkan diri sebagai legislatif kemudian terlilit utang atau kecewa berat hingga depresi dan mengakhiri hidup. Tidak sedikit yang mencalonkan diri hanya untuk tujuan kekuasaan ataupun materil dan berujung kekalahan. Dengan tujuan yang baik atau benar-benar ingin berjuang untuk negeri, menurut Nova, akan memperkecil kemungkinan mengalami masalah mental.
Tak bisa terima kekalahan
Nova menyebut tak sedikit caleg kalah suara yang akhirnya berobat ke psikiater, menyatakan mereka tidak dapat menerima kekalahan tersebut. Bahkan, tidak hanya caleg yang berobat namun keluarga hingga tim sukses mereka juga tak jarang yang turut mengalami stres hingga gangguan kesehatan mental akibat kekalahan tersebut.
“Semua kembali ke intensi atau tujuan calegnya. Kalau intensinya memang kompetisi sehat, tujuannya jelas, punya visi-misi dan lain sebagainya, saat kalah atau menang itu akan sama seperti di kontestasi lainnya,” jelas Nova.
Mempersiapkan mental sebelum dan sesudah terjun ke dunia politik adalah modal utama bagi para pemimpin dan calon legislatif. Menanamkan dalam jiwa untuk siap kalah adalah sebuah keharusan. Di samping butuh modal besar, daftar calon tentu tidak sebanding dengan jumlah kursi yang tersedia.
Untuk itu, Nova menganjurkan para caleg mempersiapkan mental sematang mungkin untuk mengikuti dinamika Pemilu 2024 mendatang. Hingga saat ini,sejumlah rumah sakit di berbagai daerah juga telah menyiapkan berbagai kamar dan layanan untuk menangani caleg gagal pada pesta demokrasi mendatang.
Pilihan Editor: Semakin Banyak Orang Alami Gangguan Bipolar, Bantu dengan Cara Ini