Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Semakin Banyak Orang Alami Gangguan Bipolar, Bantu dengan Cara Ini

Reporter

image-gnews
Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)
Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Insititut Kesehatan Mental Nasional (NIMH) Amerika Serikat menyebut sebakin banyak warga di sana yang menderita gangguan bipolar. Kini, sekitar 4,4 persen orang dewasa di AS pernah menderita gangguan bipolar atau 11,3 juta orang pernah atau sedang mengalaminya.

Gangguan bipolar sebelumnya disebut depresi manik dan oleh NIMH didefinisikan sebagai gangguan mental yang menyebbakan perubahan suasana hati, energi, level aktivitas, dan konsentrasi. Keparahannya berbeda pada setiap penderita tapi dampaknya tetap pada kehidupan, hubungan, dan aktivitas setiap hari.

Ada tiga macam gangguan bipolar, yakni:
Gangguan bipolar I: Yang paling parah dan bisa menyebabkan depresi manik bisa sampai tujuh hari. 

Gangguan bipolar II: Hampir mirip dengan tipe I tapi tak separah tipe I.

Gangguan siklotimik: Disebut sebagai episode yang tak terlalu intens dibanding dua tipe lainnya dan berlangsung tak terlalu lama.

"Karena tak ada tes khusus untuk gangguan bipolar, diagnosis berdasarkan gejala dan tes medis yang meneliti gejala," kata Robert Beech, psikiater di Sekolah Kedokteran Yale, kepada USA Today

Faktor keturunan dan lingkungan
Seperti gangguan kejiwaan lainnya, Beech mengatakan penyebab gangguan bipolar masih belum diketahui, tapi biasanya karena faktor keturunan dan lingkungan. Bila pemicunya keturunan maka ada ketidakseimbangan zat kimia di otak. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika salah satu dari orang tua yang mengalaminya, kemungkinan menurun ke anak sekitar 10 persen. Namun jika kedua orang tua mengalaminya, maka kemungkinan menurun 40 persen.

Sementara faktor lingkungan yang paling umum adalah trauma masa kecil, bisa juga karena penyebab stres kronis lainnya, jelas Chase Anderson, asisten dosen kejiwaan klinis di  Universitas California, San Francisco. 

Para pakar tersebut menyarankan bila Anda atau orang terdekat mengalami gejala terkait gangguan bipolar, langkah terbaik adalah berkonsultasi dengan pakar kesehatan mental. Gangguan mental ini mempengaruhi jutaan orang di dunia. Banyak terapi yang bisa dilakukan, pengobatan untuk menstabilkan suasana hati, dan langkah lain yang bisa membantu.

Langkah yang bisa diambil adalah cukup tidur nyenyak, meditasi, memonitor kadar stres, dan menghindari obat-obatan tertentu, papar Anderson. Menurutnya, pengobatan yang tepat atau berbicara dengan terapis bisa sangat membantu. 

Pilihan Editor: Gejala Gangguan Bipolar dan Pengobatannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

2 hari lalu

Ilustrasi laki-laki dan wanita berlari bersama. shutterstock.com
Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.


Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

2 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan lemari yang berantakan. shutterstock.com
Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

4 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

6 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

6 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

6 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

7 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

11 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

11 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

13 hari lalu

Aurelie Moeremans saat melakukan upacara melukat. Foto: Instagram.
Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.