Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Makanan yang Bisa Bantu Percepat Penyembuhan Pneumonia

image-gnews
Ilustrasi pneumonia. Wikipedia.org
Ilustrasi pneumonia. Wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan peradangan pada kantung udara paru-paru. Kasus yang parah bisa berakibat fatal, yakni paru-paru berisi nanah atau cairan. Tanda dan gejala utama penyakit ini adalah menggigil, nyeri dada, kesulitan bernapas, batuk, dan pilek.

Meskipun tidak ada pengobatan rumahan untuk pneumonia, pemulihan pneumonia dapat dipercepat dengan mengikuti pola makan yang ditentukan setelah penyakit ini melewati fase krusialnya.

Berikut deretan makanan yang bisa bantu percepat penyembuhan pneumonia seperti dikutip dari Times of India.

1. Jeruk

Vitamin C yang melimpah pada jeruk merupakan antioksidan kuat bagi tubuh. Selain itu, vitamin C memperkuat sistem kekebalan tubuh yang membantu mencegah pneumonia. Jika Anda sedang sakit tenggorokan, hindari makan jeruk yang sangat asam karena dapat memperburuk kondisinya. Untuk mendapatkan pasokan vitamin C yang baik, Anda juga bisa mengonsumsi buah jeruk lainnya seperti lemon, beri, dan kiwi.

2. Biji-bijian utuh

Biji-bijian utuh dengan kandungan karbohidrat tinggi seperti barley, oat, dan beras merah, menyediakan energi yang dibutuhkan untuk pemulihan. Sistem kekebalan tubuh juga diperkuat oleh kandungan selenium pada biji-bijian. Ini mengandung vitamin B, yang membantu mengendalikan suhu tubuh, dan selenium, yang memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Madu

Bahan yang memiliki banyak kegunaan terapeutik adalah madu. Madu meredakan gejala parah seperti pilek, batuk, dan sakit tenggorokan, sehingga penting bagi pasien pneumonia untuk melibatkannya ke dalam makanan mereka. 

4. Jahe

Jahe dapat membantu pemulihan pada penderita pneumonia. Ini juga digunakan untuk mengobati hampir semua kondisi pernafasan. Jahe mengurangi semua infeksi yang menyebabkan pneumonia serta nyeri dada. Ini adalah zat ajaib yang kualitas anti-inflamasinya membantu menghilangkan rasa sakit. Ini memfasilitasi pernapasan dengan membersihkan saluran bronkial dari lendir secara spontan.

Pilihan editor: Kenaikan Kasus Covid-19 dan Pneumonia, Apa yang Perlu Diperhatikan?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

4 jam lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.


Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

46 hari lalu

Imelda Marcos. AP/Pat Roque
Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

Mantan Ibu Negara Imelda Marcos keluar dari rumah sakit setelah pekan lalu dirawat karena pneumonia ringan.


Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

52 hari lalu

Burung kakatua putih. ANTARA
Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?


4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

54 hari lalu

Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS
4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.


Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

57 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

Gejala kanker paru bisa tak disadari karena sering mirip penyakit lain, bahkan tak ada gejala sama sekali. Karena itu, penting melakukan skrining.


Mark Feehily Tinggalkan Westlife untuk Sementara, Ini Alasannya

29 Februari 2024

Anggota Westlife, Mark Feehily. Foto: Instagram/@markusmoments
Mark Feehily Tinggalkan Westlife untuk Sementara, Ini Alasannya

Mark Feehily menyatakan mundur dari Westlife dan tidak dapat ikut melanjutkan rangkaian tur dunia bersama tiga rekannya, Shane, Kian, dan Nicky.


Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

21 Februari 2024

Ilustrasi batuk. huffingtonpost.com
Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

Dokter anak menjelaskan beda batuk yang dialami anak penderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis (TBC) dan perlu dipahami orang tua.


Mencegah Radang Paru-Paru, Berikut 7 Panduan untuk Kesehatan Pernapasan

1 Februari 2024

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Mencegah Radang Paru-Paru, Berikut 7 Panduan untuk Kesehatan Pernapasan

Radang paru-paru menjadi risiko kesehatan yang banyak dialami belakangan. Ternyata, pencegahannya dapat dilakukan melalui tindakan sehari-hari. Apa saja?


Putri Mendiang Glenn Fredly Alami Radang Paru-Paru, Apa Penyebabnya?

1 Februari 2024

Ilustrasi pneumonia. Foto : Radiopaedia
Putri Mendiang Glenn Fredly Alami Radang Paru-Paru, Apa Penyebabnya?

Putri mendiang Glenn Fredly, Gewa pernah jalani perawatan intensif di rumah sakit akibat pneumonia atau radang paru-paru. Apa sebenarnya penyakit ini?


Tak Bisa Lagi Pakai Obat Rumahan, Kapan Waktunya Batuk Perlu Diperiksa ke Dokter?

16 Januari 2024

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Tak Bisa Lagi Pakai Obat Rumahan, Kapan Waktunya Batuk Perlu Diperiksa ke Dokter?

Batuk sebenarnya wajar saja tapi bila gejala semakin parah atau terjadi lama, akibatnya bisa mengiritasi paru-paru. Kapan perlu ke dokter?