TEMPO.CO, Jakarta - Depresi adalah gangguan mental yang melibatkan suasana hati tertekan atau kehilangan kesenangan minat dalam aktivitas untuk jangka waktu yang lama.
Depresi berbeda dengan perubahan suasana hati dan perasaan biasa terhadap kehidupan sehari-hari.
Menurut World Health Organization, sekitar 280 juta orang di dunia mengalami depresi. Lebih dari 700.000 orang meninggal karena bunuh diri setiap tahunnya.
Depresi dapat dikategorikan ringan, sedang, atau berat tergantung pada jumlah dan tingkat keparahan gejala, serta dampaknya terhadap fungsi individu.
Memahami gejala dan penyebab depresi adalah langkah penting dalam mendukung individu yang mengalami kondisi ini.
Pahami tanda-tanda depresi dilansir dari Psychology Today, berikut:
Kesedihan yang terus-menerus. Kesedihan yang terus-menerus adalah ciri khas depresi, yang melampaui fluktuasi suasana hati pada umumnya. Gejala ini disertai dengan perasaan putus asa atau hampa.
Kehilangan minat atau kesenangan. Depresi sering kali merampas kesenangan yang pernah dilakukan dalam hobi, bersosialisasi, atau aktivitas lain, sehingga berkontribusi pada rasa keterputusan.
Perubahan pola tidur. Gangguan tidur atau insomnia, baik karena sulit tidur atau tidur berlebihan merupakan gejala umum dari depresi, keadaan ini mencerminkan gangguan mendasar pada mekanisme pengaturan suasana hati.
Kelelahan. Depresi dapat menyebabkan kelelahan yang mendalam dan terus menerus, bahkan membuat tugas-tugas sederhana pun terasa lelah. Bukan hanya tentang kelelahan fisik tetapi rasa lesu yang menyebar luas.
Perasaan tidak berharga atau bersalah. Depresi sering kali mendistorsi persepsi diri, menyebabkan perasaan tidak berharga dan bersalah yang berlebihan, bahkan dalam situasi di mana emosi tersebut tidak diketahui alasannya.
Kesulitan berkonsentrasi. Kesulitan kognitif sering terjadi pada orang depresi, hingga mempengaruhi konsentrasi dan memori. Hal ini dapat menimbulkan masalah pada pekerjaan, studi, atau tugas sehari-hari.
Gelisah. Meskipun depresi sering dikaitkan dengan kesedihan, depresi juga dapat mengkibatkan peningkatan sifat mudah tersinggung atau gelisah hingga dapat membebani hubungan dan memperburuk kekacauan internal.
Sakit dan nyeri fisik. Penyakit fisik yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya seperti mengalami rasa sakit, nyeri, atau gejala somatik lainnya yang terus-menerus tanpa penjelasan medis yang jelas bisa jadi salah satu gejala depresi.
Pikiran tentang kematian atau bunuh diri. Mengekspresikan pikiran tentang kematian, atau bahkan berpikir untuk bunuh diri adalah tanda depresi yang paling serius. Pemikiran-pemikiran ini menunjukkan betapa pentingnya intervensi dan dukungan ahli.
Depresi disebabkan oleh banyak faktor mulai dari kematian orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, atau berakhirnya suatu hubungan adalah pengalaman yang sulit untuk ditanggung seseorang.
Dikutip dari Psychiatry, depresi diperkirakan mempengaruhi satu dari 15 orang dewasa atau sekitar 6,7 persen. Rata-rata untuk pertama kali muncul pada usia akhir remaja hingga pertengahan usia 20-an.
Penting untuk memperhatikan nutrisi, olahraga dan tidur yang cukup, agar bisa lebih efektif dalam mengobati depresi dibandingkan hanya dengan memediasi perkembangan dan pengobatan depresi.
Pilihan editor: Sebab Depresi Terselubung Biasa Dialami Orang Ceria dan Humoris