TEMPO.CO, Jakarta - Para insinyur di Institur Teknologi Massachusetts (MIT) mengembangkan kapsul vibrator yang diklaim bakal membantu mengatasi obesitas. Kapsul ini kelak digunakan dengan cara ditelan untuk mengecoh otak agar berpikir tubuh sudah kenyang sehingga bisa mengurangi asupan kalori.
Getaran kapsul akan mengaktifkan reseptor peregangan yang biasa terdeteksi setelah makan, mengirim sinyal ke otak bahwa perut sudah kenyang walaupun sebenarnya tidak. Dalam penelitian yang diterbitkan di Science Advances pada 22 Desember 2023, para peneliti mengaku hewan yang menelan kapsul 20 menit sebelum diberi makan hanya mengonsumsi 40 persen makanan dibanding yang tidak diberi kapsul.
"Buat yang ingin menurunkan berat badan dan mengontrol nafsu makan, kapsul ini bisa diminum sebelum makan," kata penulis utama penelitian Shriya Srinivasan, lulusan MIT dan kini menjadi pengajar bioengineering di Univeristas Harvard, dalam keterangannya.
Ia menyebut kapsul ini akan meminimalisir efek samping yang biasa terdapat pada obat-obatan. Dalam kapsul seukuran multivitamin itu terdapat baterai oksida kecil. Setelah ditelan, asam lambung akan menghancurkan cangkangnya dan motor vibrator pun mulai aktif.
Diharapkan kelak kapsul ini akan menjadi cara alternatif, seperti halnya bedah invasif dan suntikan yang mahal, buat mereka yang susah mengontrol obesitas lewat diet atau olahraga, kata para dokter.
"Buat kebanyakan orang, terapi efektif untuk obesitas sangat mahal. Alat kami bisa diproduksi dengan harga cukup terjangkau," papar Srinivasan, dikutip dari Fox News.
Cara kerja mirip Ozempic
Para ilmuwan itu berencana untuk menguji kapsul pada manusia pada 2024. Cara kerjanya, kapsul akan berada di perut selama 4-5 hari kemudian dikeluarkan lewat kotoran dan diganti yang baru.
Dr. Marc Siegel, pengajar kedokteran klinis di Pusat Medis Langone NYU membandingkan kapsul ini dengan obat suntik macam Ozempic dan Wegovy yang kini tengah tren digunakan para pesohor, termasuk Oprah Winfrey.
"Obat-obatan itu juga mengosongkan perut dan punya efek sama tapi mereka meningkatkan manajemen gula darah dan glukosa dan menghentikan otak dari mengirim sinyal ingin makan," jelasnya.
Siegel menyebut Ozempic dan Wegovy memiliki manfaat metabolik lebih baik dari kapsul bergetar tapi tak semua orang cocok menggunakan kedua obat terebut terkait efek sampingnya. Di Amerika Serikat sendiri 30,7 persen orang dewasa mengalami kelebihan berat badan, 42,4 persen orang obesitas, dan 9,2 persen obesitas parah, menurut National Institutes of Health.
Pilihan Editor: Memahami Lipedema yang Kerap Bikin Penderita Tersiksa