TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis gizi klinik di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Jakarta, Elfina Rachmi, meminta untuk menerapkan pola hidup sehat sebagai upaya pencegahan penyakit di awal 2024.
"Dengan mencegah tubuh dari obesitas maka dapat membantu meningkatkan kualitas hidup. Salah satunya dapat mencegah risiko komplikasi penyakit tidak menular," katanya dalam diskusi mengenai diet sehat, Selasa, 2 Januari 2024.
Ia mengatakan pembiasaan penerapan pola hidup sehat yang terdiri atas pola makan sehat dan olahraga dapat membantu menghindarkan dari risiko sejumlah penyakit seperti diabetes, peningkatan lemak darah, gangguan jantung, hipertensi, stroke, serta sejumlah penyakit yang berkenaan dengan organ reproduksi. Selain itu, ia juga menyebut kondisi tubuh yang tidak ideal dapat mengakibatkan kemungkinan angka kematian yang lebih tinggi saat menderita penyakit dibanding pemilik tubuh ideal.
"Bisa menjadi komorbid apabila timbul masalah di organ tubuh, jadi lebih berat kondisi dan pemulihannya. Misalnya pada penyakit stroke memerlukan proses yang lebih ekstra," ujarnya.
Elfina mengimbau masyarakat untuk membiasakan menerapkan pola hidup sehat yang komprehensif, tidak hanya dengan makan makanan sehat saja namun juga diiringi aktivitas fisik yang cukup serta menghindari stres berlebihan.
Cek obesitas
Ia juga membagi tips untuk mengetahui apakah seseorang tergolong obesitas atau tidak. Caranya dengan menghitung indeks massa tubuh (IMT) dengan cara membagi berat badan (dalam kilogram) dengan tinggi badan (dalam meter kuadrat).
"Dari situ kita bisa menilai bila hasilnya di atas 23 maka tergolong dalam berat badan berlebih, kalau di atas 25 sudah termasuk obesitas," ungkapnya.
Bagi yang masuk golongan berat badan berlebih atau obesitas, Elfina tidak menyarankan pola diet tertentu karena masing-masing individu memiliki pola diet yang berbeda. Pola diet yang baik adalah yang komprehensif, nyaman dilakukan, dan dapat dilaksanakan dalam jangka panjang agar tidak menimbulkan efek berat badan turun sementara kemudian naik kembali seperti semula atau efek yoyo.
"Pada momentum awal tahun ini kita bisa bikin resolusi hidup yang lebih sehat, tidak obesitas dengan cara maintain pola hidup yang baik," tuturnya.
Pilihan Editor: Telur Baik buat Turunkan Berat Badan, Berapa Butir yang Dianjurkan dalam Seminggu?