Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Cara Mencegah Obesitas, Perbanyak Makan Serat hingga Kurangi Gula

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Ada banyak cara mencegah obesitas yang bisa dilakukan, salah satunya adalah perbanyak makan serat dan mengurangi gula. Ini penjelasannya. Foto: Canva
Ada banyak cara mencegah obesitas yang bisa dilakukan, salah satunya adalah perbanyak makan serat dan mengurangi gula. Ini penjelasannya. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPenyakit yang sering ditemui di berbagai usia adalah obesitas. Obesitas bukan kondisi yang bisa disepelekan karena ini bisa menjadi penyebab kemunculan sejumlah penyakit lainnya.

Mengutip dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, secara umum potensi obesitas cukup tinggi bagi masyarakat, baik itu anak-anak hingga dewasa yang memiliki ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar. 

Untuk mencegah obesitas, ada beberapa cara yang perlu Anda ketahui sebagai catatan. Dikutip dari Healthline, berikut cara mencegah obesitas untuk Anda ikuti. 

Cara Mencegah Obesitas

1. Mengonsumsi Lebih Banyak Lemak Baik

Terdapat sebuah penelitian pada tahun 2017 dalam Jurnal Nutrisi yang menunjukkan bahwa asupan lemak makanan sehat, seperti lemak tak jenuh ganda dapat mengurangi risiko obesitas. Karena sebenarnya tidak semua lemak itu jahat, namun terdapat juga lemak baik. Sumber lemak baik antara lain, kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, ikan, dan masih banyak lagi. 

2. Mengurangi Makanan Instan dan Mengandung Tinggi Gula

Menurut penelitian tahun 2016 yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, konsumsi makanan olahan atau instan dikaitkan dengan risiko obesitas yang lebih tinggi. 

Banyak makanan olahan tinggi lemak, garam, dan gula, yang bisa mendorong makan berlebihan. Oleh sebab itu, hindari sejak dini untuk berlebihan mengonsumsi makanan cepat saji, makanan atau snack instan, hingga makanan dan minuman yang mengandung gula tinggi. 

3. Perbanyak Buah dan Sayuran

Anda juga perlu mengonsumsi banyak buah dan sayuran setiap harinya. Cara ini dapat membantu Anda menjaga kalori harian dan mengurangi risiko makan berlebihan. 

Buah dan sayur yang dikonsumsi bisa dimulai dari yang sangat Anda sukai, sehingga akan lebih menyenangkan untuk mengonsumsinya.

4. Konsumsi Makanan Mengandung Serat

Studi terus menunjukkan bahwa serat makanan berperan dalam pemeliharaan berat badan. Penelitian tahun 2012 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen serat kompleks tiga kali sehari selama 12 minggu kehilangan hingga 5 persen dari berat badannya.

5. Melakukan Aerobik Rutin

Cara mencegah obesitas selanjutnya adalah melakukan olahraga yang rutin, salah satunya aerobik. Memasukkan aktivitas fisik secara teratur sangat penting untuk mempertahankan atau menurunkan berat badan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip dari Healthline, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan 150 menit aktivitas aerobik sedang atau 75 menit aktivitas aerobik berat per minggu.

6. Kurangi Stress

Stres dapat memiliki banyak efek pada tubuh dan pikiran. Penelitian tahun 2012 menemukan bahwa stres dapat memicu respons otak yang mengubah pola makan dan menyebabkan keinginan untuk makan makanan berkalori tinggi. Makan terlalu banyak makanan berkalori tinggi dapat berkontribusi pada perkembangan obesitas.

7. Membuat Jadwal Makan

Buatlah food preparation agar jadwal makan Anda juga bisa teratur. Siapkan budgeting terlebih dahulu, lalu menuliskan bahan-bahan makanan yang sehat untuk dibelanjakan. 

Beli bahan makanan sesuai yang sudah ditulis, hindari membeli sesuatu yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Ini juga dapat membantu Anda menghindari dari godaan makanan yang tidak sehat. 

8. Minta Dukungan 

Cara mencegah obesitas yang terakhir adalah meminta dukungan dengan orang-orang terdekat. Dukungan sosial tidak hanya terpaku pada anak-anak dan remaja, namun orang dewasa juga memerlukannya. Bisa komunikasikan dengan keluarga, atau kerabat dekat untuk mendorong terus ke gaya hidup yang sehat. 

Nah, itulah 8 cara mencegah obesitas yang perlu Anda ketahui. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda untuk mencegah obesitas mulai dari sekarang. 

ANNITA RAHMAWATI DEWI

Pilihan Editor: Ahli Gizi Ajak Awali Tahun Baru dengan Pola Hidup Sehat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

1 jam lalu

Ilustrasi perempuan olahraga/Asics
Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.


Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

2 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.


Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

2 hari lalu

Parto Patrio  di Trans TV, Jakarta, 13 November 2002. [TEMPO/ Rendra].
Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

13 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

15 hari lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

Setelah Lebaran, orang telah banyak berinteraksi dengan yang lain dan kemungkinan lupa menerapkan pola hidup sehat. Jangan sampai menularkan penyakit.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

16 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

16 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

17 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

19 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.