TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin sudah familiar dengan istilah penyakit anoreksia yakni gangguan makan dan kondisi kesehatan mental yang serius.
Anoreksia atau dalam bahasa medis disebut anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan ketakutan yang teramat sangat terhadap kenaikan berat badan, dan gangguan persepsi pada bentuk tubuh.
Anoreksia biasanya ditandai dengan penderitanya melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal menurut mereka. Bahkan saat badan penderita anoreksia ini sebenarnya sudah sangat kurus, mereka tetap berusaha untuk menguruskan badannya lagi dengan berbagai cara.
Penderita anoreksia memiliki kepercayaan diri yang rendah sehingga selalu membandingkan dirinya dengan orang lain yang memiliki tubuh menarik. Mereka yang memiliki kepercayaan diri yang rendah melakukan hal ekstrem untuk memenuhi tuntutan lingkungan sekitar.
Dikutip dari nhs.uk, penderita anoreksia berusaha menjaga berat badannya serendah mungkin dengan tidak makan cukup atau berolahraga terlalu banyak, atau keduanya. Hal ini dapat membuat mereka sakit parah karena mulai kelaparan.
Gejala Anoreksia
Gejala anoreksia tidak hanya terlihat pada kondisi fisik saja, namun juga tampak pada kondisi emosional dan perilaku penderitanya.
Gejala Fisik
Dikutip dari Mayo Clinic, tanda dan gejala fisik anoreksia termasuk:
- Penurunan berat badan yang ekstrim atau tidak menghasilkan perkembangan penambahan berat badan yang diharapkan
- Jumlah darah yang tidak normal
- Kelelahan
- Insomnia
- Pusing atau pingsan
- Perubahan warna kebiruan pada jari
- Rambut yang menipis, patah atau rontok
- Rambut lembut berbulu halus menutupi tubuh
- Tidak adanya menstruasi
- Sembelit dan sakit perut
- Kulit kering atau kekuningan
- Intoleransi dingin
- Irama jantung tidak teratur
- Tekanan darah rendah
- Dehidrasi
- Pembengkakan pada lengan atau kaki
- Gigi terkikis dan kapalan di buku-buku jari akibat muntah
Gejala Emosional Dan Perilaku
Gejala perilaku anoreksia mungkin termasuk upaya menurunkan berat badan dengan:
- Sangat membatasi asupan makanan melalui diet atau puasa
- Berolahraga secara berlebihan
- Makan sebanyak-banyaknya dan muntah-muntah yang disebabkan oleh diri sendiri untuk membuang makanan, yang mungkin termasuk penggunaan obat pencahar, enema, alat bantu diet, atau produk herbal
- Keasyikan dengan makanan, yang terkadang mencakup memasak makanan rumit untuk orang lain namun tidak memakannya
- Sering melewatkan waktu makan atau menolak makan
- Menyangkal rasa lapar atau membuat alasan untuk tidak makan
- Makan hanya sedikit makanan tertentu yang "aman", biasanya makanan rendah lemak dan kalori
Penyebab Anoreksia
Hingga kini belum diketahui pasti apa penyebab anoreksia. Anoreksia sering kali dimulai dengan diet teratur. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan yang ekstrem dan tidak sehat.
Meskipun belum diketahui pasti apa penyebabnya, penelitian menunjukkan bahwa kombinasi faktor genetik tertentu, sifat psikologis, dan faktor lingkungan, terutama faktor sosiokultural, mungkin menjadi penyebab anoreksia.
Dikutip dari Cleveland Clinic, faktor-faktor yang mungkin terlibat dalam pengembangan anoreksia meliputi:
1. Genetika: Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50-80 persen risiko terjadinya kelainan makan disebabkan oleh faktor genetik. Orang yang memiliki kerabat tingkat pertama (saudara kandung atau orang tua) yang menderita kelainan makan memiliki kemungkinan 10 kali lebih besar untuk mengalami kelainan makan, hal ini menunjukkan adanya hubungan genetik.
Perubahan kimiawi otak juga mungkin berperan, khususnya perubahan pada sistem penghargaan otak dan neurotransmiter, seperti serotonin dan dopamin, yang dapat memengaruhi nafsu makan, suasana hati, dan regulasi impuls.
2. Trauma: Banyak ahli percaya bahwa gangguan makan, termasuk anoreksia, disebabkan oleh upaya orang untuk mengatasi perasaan berlebihan dan emosi menyakitkan dengan membatasi makanan. Pelecehan fisik atau kekerasan seksual, misalnya, dapat menyebabkan beberapa orang mengalami gangguan makan.
3. Lingkungan dan budaya: Budaya yang mengidealkan tipe tubuh tertentu, biasanya tubuh "kurus" dapat memberikan tekanan pada orang untuk mencapai standar tubuh yang tidak realistis.
Pilihan Editor: 6 Jenis Gangguan Makan dan Cara Pengobatannya