TEMPO.CO, Jakarta - Kelenjar tiroid berbentuk seperti kupu-kupu, ada dua dan terletak di leher. Fungsinya untuk metabolisme tubuh, pertumbuhan dan perkembangan tubuh, serta menjaga kesehatan jantung. Spesialis bedah onkologi di Divisi Onkologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Diani Kartini, menjelaskan pentingnya kelenjar tiroid bagi tubuh dan kondisi-kondisi tertentu saat kelenjar itu perlu pembedahan.
“Kelenjar tiroid ini bisa memerlukan pengobatan itu ada beberapa keadaan, misalnya pembesaran kelenjar tiroid. Salah satunya, orang awam menyebutnya gondok atau pembesaran kelenjar tiroid,” kata Diani, Kamis, 11 Januari 2024.
Ada sejumlah kondisi saat kelenjar tiroid butuh pembedahan, misalnya pembesaran dan kelainan pada kelenjar tiroid, dan lainnya. Kelainan pada kelenjar tiroid antara lain adalah hipertiroid dan hipotiroid. Hipertiroid terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid dan sebaliknya hipotiroid ketika kondisi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid.
Kondisi di atas dapat disertai sejumlah gejala, seperti hipertiroid yang membuat orang lebih banyak berkeringat, jantung berdebar-debar, mata melotot atau membesar, dan lainnya. Sementara hipotiroid biasanya memiliki gejala dengan badan terasa lemah, sulit buang air besar, dan lainnya.
“Rata-rata pasien datang ke dokter dengan keluhan benjolan di leher. Tetapi kita harus cari tahu dulu apakah betul itu karena kelenjar tiroid yang membesar. Kalau saat menelan benjolannya bergerak, kemungkinan itu benar karena masalah pada kelenjar tiroid,” paparnya.
Gangguan hormon sampai autoimun
Pembesaran kelenjar tiroid dapat menjadi indikasi suatu penyakit, antara lain gangguan hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid, penyakit autoimun, tumor, hingga kanker. Dokter akan mengadakan pemeriksaan lanjutan untuk menentukan penyakit tersebut.
Jika benjolan pada kelenjar tiroid terindikasi kanker dikhawatirkan sel kanker akan menyebar ke kelenjar getah bening atau area tubuh lain. Oleh sebab itu, dokter akan memeriksa lebih lanjut pasien dengan metode biopsi untuk mengetahui benjolan itu termasuk jinak atau ganas. Kalau hasil pemeriksaan sudah diketahui, dokter akan mengambil tindakan dengan operasi pengangkatan kedua kelenjar tiroid (kelenjar tiroid di lobus kanan dan kiri), atau hanya pengangkatan sebagian kelenjar.
“Ada kondisi-kondisi yang harus dipenuhi. Misalnya, kalau pasien masuk ke dalam golongan risiko rendah maka akan dilakukan pemotongan di satu sisi saja,” jelas Diani.
Ketika pasien termasuk risiko tinggi, dokter akan melakukan pembedahan di kedua lobus kelenjar tiroid. Setelah proses pengangkatan kelenjar tiroid selesai, pasien harus istirahat, rajin mengontrol diri ke dokter, dan minum obat yang diberikan agar kondisi tubuh segera pulih.
Pilihan Editor: Sebab Masalah Tiroid Lebih Banyak Dialami Perempuan