TEMPO.CO, Jakarta - Amiloidosis adalah kelainan langka yang terjadi ketika protein dalam tubuh bermutasi menjadi protein cacat yang berkumpul di organ dan jaringan tubuh. Dikutip dari Cleveland Clinic, amiloidosis dapat meluas (sistemik) atau terlokalisasi pada satu area.
Sistemik adalah bentuk paling umum dari amiloidosis, yang mempengaruhi organ dan beberapa jaringan. Dalam beberapa kasus, amiloidosis sistemik dapat menyebabkan kerusakan organ yang mengancam jiwa.
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa jenis amiloidosis:
- Amiloidosis AL
Ini adalah jenis amiloidosis yang paling umum di negara maju. Amiloidosis AL juga disebut amiloidosis primer. Biasanya mempengaruhi jantung, ginjal, hati dan saraf.
Baca juga:
- AA amiloidosis
Jenis ini juga dikenal sebagai amiloidosis sekunder. Biasanya dipicu oleh penyakit inflamasi, seperti rheumatoid arthritis. Jenis ini paling sering mempengaruhi ginjal, hati dan limpa.
- Amiloidosis herediter
Kelainan bawaan ini sering mempengaruhi saraf, jantung, dan ginjal. Ini paling sering terjadi ketika protein yang dibuat oleh hati tidak normal. Protein ini disebut transthyretin (TTR).
- Amiloidosis wild-type
Varietas ini juga disebut amiloidosis sistemik pikun. Ini terjadi ketika protein TTR yang dibuat oleh hati normal tetapi menghasilkan amiloid untuk alasan yang tidak diketahui. Amiloidosis jenis ini cenderung menyerang pria di atas usia 70 tahun dan sering menyerang jantung. Ini juga dapat menyebabkan sindrom terowongan karpal.
- Amiloidosis terlokalisasi
Jenis amiloidosis ini sering kali memiliki prognosis yang lebih baik daripada varietas yang mempengaruhi banyak sistem organ. Situs khas untuk amiloidosis lokal termasuk kandung kemih, kulit, tenggorokan atau paru-paru. Diagnosis yang benar penting agar perawatan yang mempengaruhi seluruh tubuh dapat dihindari.
Pilihan Editor: Mengenal Penyakit Kelainan Protein: Amiloidosis dan Jenisnya