TEMPO.CO, Jakarta -Amiloidosis adalah kelainan langka yang terjadi ketika protein dalam tubuh bermutasi menjadi protein cacat yang berkumpul di organ dan jaringan tubuh.
Mengutip Cleveland Clinic, amiloidosis dapat meluas (sistemik) atau terlokalisasi pada satu area.
Sistemik adalah bentuk paling umum dari amiloidosis, mempengaruhi organ tubuh dan beberapa jaringan. Dalam beberapa kasus, amiloidosis sistemik dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh yang mengancam jiwa.
Amiloidosis adalah penyakit langka. Para pakar kesehatan memperkirakan bahwa amiloidosis mempengaruhi sekitar 4.000 orang di Amerika Serikat setiap tahunnya.
Mengutip Mayo Clinic, terdapat sejumlah jenis amiloidosis, beberapa di antaranya bersifat genetik. Jenis amiloidosis meliputi:
- Amiloidosis AL. Ini adalah jenis amiloidosis yang paling umum di negara maju. Amiloidosis AL juga disebut amiloidosis primer. Biasanya mempengaruhi jantung, ginjal, hati dan saraf.
- AA amiloidosis. Jenis ini juga dikenal sebagai amiloidosis sekunder. Biasanya dipicu oleh penyakit inflamasi, seperti rheumatoid arthritis. Jenis ini paling sering mempengaruhi ginjal, hati dan limpa.
- Amiloidosis herediter. Kelainan bawaan ini sering mempengaruhi saraf, jantung dan ginjal. Ini paling sering terjadi ketika protein yang dibuat oleh hati tidak normal. Protein ini disebut transthyretin (TTR).
- Amiloidosis wild-type. Varietas ini juga disebut amiloidosis sistemik pikun. Ini terjadi ketika protein TTR yang dibuat oleh hati normal tetapi menghasilkan amiloid untuk alasan yang tidak diketahui. Amiloidosis jenis ini cenderung menyerang pria di atas usia 70 tahun dan sering menyerang jantung. Ini juga dapat menyebabkan sindrom terowongan karpal.
- Amiloidosis terlokalisasi. Jenis amiloidosis ini seringkali memiliki prognosis yang lebih baik daripada varietas yang mempengaruhi banyak sistem organ tubuh. Situs khas untuk amiloidosis lokal termasuk kandung kemih, kulit, tenggorokan atau paru-paru. Diagnosis yang benar penting agar perawatan yang mempengaruhi seluruh tubuh dapat dihindari.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : 4 Alasan Asupan Protein Bikin Berat Badan Naik
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.