Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perhatikan Perempuan, Tak Bisa Tahan Pipis Pertanda Munculnya Resiko Kelumpuhan

image-gnews
Sheila Dugan Rush Medical . Foto: RUSH University.
Sheila Dugan Rush Medical . Foto: RUSH University.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Para peneliti RUSH University baru baru ini mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami inkontinensia urin atau urin keluar tanpa kontrol sebesar 30 - 50 persen dapat memiliki dampak kesehatan lebih lanjut. Penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Menopause edisi Januari 2024 menunjukkan bahwa frekuensi dan volume rasa panas seperti terbakar saat berkemih berhubungan dengan risiko kelumpuhan yang lebih tinggi pada wanita paruh baya.

Dokter  Sheila Dugan, Ketua Departemen Pengobatan Fisik dan Rehabilitasi di RUSH University, menyatakan agar para perempuan lebih memperhatikan intensitas berkemih mereka, terutama yang mengalami gejala inkontinensia urin. Menurut  Dokter Dugan, sebaiknya perempuan yang mengalami rasa terbakar saat berkemih tidak membiarkan kondisi tersebut hingga terasa mulai menjengkelkan, membatasi aktivitas fisik maupun sosial.

Tak Bisa Tahan Pipis Berhubungan dengan Kelumpuhan

“Penelitian ini menunjukkan bahwa inkontinensia urin berhubungan dengan kelumpuhan, mengeksplorasi pilihan pengobatan pada tahap awal dapat membantu mengurangi dampak ini pada wanita paruh baya,” kata Sheila Dugan, seperti yang dikutip dari Women's Health, Kamis 11 Januari 2024.

Inkontinensia urin merupakan kondisi hilangnya kontrol kandung kemih. Kondisi ini umum terjadi dan sering kali membuat pengidapnya merasa malu. Tingkat keparahannya berkisar dari sering buang air kecil saat batuk atau bersin, hingga keinginan untuk buang air kecil yang begitu tiba-tiba dan kuat. Alhasil, pengidapnya tidak bisa ke toilet tepat waktu. 

Inkontinensia urin sering muncul dalam berbagai bentuk yang disebabkan oleh beragam stres dan desakan, sehingga sering dialami perempuan pada umumnya dan akhirnya terabaikan.

Penyebab Inkontinensia Urin 

Penyebab inkontenensia urin terbagi dua yaitu, inkontinensia  stres, merupakan situasi keluar urin tak terkontrol karena adanya tekanan pada perut, seperti saat bersin atau batuk, membebani sfingter sehingga menyebabkan rasa terbakar. Di sisi lain, terdapat pula inkontinensia urgensi yaitu intensitaas berkemih lebih sering yang ditandai dengan keinginan buang air kecil secara tiba-tiba dan berlebihan.

Dalam penelitian ini, anggota tim peneliti menganalisis jumlah dan frekuensi inkontinensia, mengkategorikan partisipan menjadi inkontinensia stres, inkontinensia urgensi, atau inkontinensia urin campuran. Selain itu, juga terdapat pengukuran tingkat kelumpuhan menggunakan skala penilaian disabilitas Organisasi Kesehatan Dunia.

Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa inkontinensia urin campuran, yang menggabungkan inkontinensia stres dan desakan, berkorelasi kuat dengan kelumpuhan. Inkontinensia harian dan rasa terbakar saat berkemih dalam jumlah besar juga dikaitkan dengan resiko kelumpuhan yang lebih tinggi.

Pentingnya Intervensi Dini Terhadap Gejala 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dokter Dugan, yang juga pendiri Program Kesehatan Perut dan Panggul di RUSH, menekankan pentingnya intervensi dini terhadap gejala intensitas berkemih yang tidak normal. Program ini menilai setiap kasus untuk mengidentifikasi akar permasalahan dan menawarkan pilihan pengobatan yang disesuaikan. Evaluasi otot membantu membedakan apakah otot dasar panggul yang tegang atau lemah berkontribusi terhadap inkontinensia.

“Dalam kasus otot tegang, seorang wanita mungkin mencoba mengencangkan otot lebih jauh dengan lebih banyak berolahraga, tanpa mengetahui bahwa hal itu dapat memperburuk inkontinensia,” kata Dr. Dugan.

Otot dasar panggul berperan penting dalam menopang organ panggul, dan masalah pada organ dapat menyebabkan masalah otot atau sebaliknya. Penyebab inkontinensia dapat berkisar dari radang sendi pinggul dan kesulitan melahirkan hingga pengobatan kanker seperti radiasi panggul.

Data penelitian ini diambil dari uji klinis SWAN (Study of Women Across the Nation), yang dimulai pada tahun 1994 dengan melibatkan lebih dari 1.800 peserta. Dokter Dugan menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebab hubungan antara inkontinensia urin dan kelumpuhan, dengan fokus utama pada pencegahan.

Ketika komunitas medis mengkaji lebih dalam mengenai hubungan inkontenensia urin dan kelumpuhan , terungkap semakin jelas bahwa mengatasi inkontinensia urin pada tahap awal tidak hanya meningkatkan kualitas hidup wanita paruh baya tetapi juga berpotensi mencegah perkembangan kelumpuhan.

Pilihan Editor: Lumpuh Tersebab Cedera Tulang Belakang, Mengenali Kondisi Quadriplegia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apa Pentingnya Imunisasi Polio Secara Menyeluruh?

8 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio kepada balita saat Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Posyandu Citra, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa 20 Agustus 2024. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan vaksinasi polio kepada 521.923 anak usia 0-7 tahun di 10 kabupaten/kota guna memberantas penyakit polio dan melindungi generasi muda dari risiko cacat permanen akibat infeksi virus polio. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Apa Pentingnya Imunisasi Polio Secara Menyeluruh?

Empat kasus polio kembali terjadi di Indonesia pada 2024. Berikut pentingnya lakukan imunisasi polio secara menyeluruh.


Guru Besar FKUI Ungkap Kelumpuhan TBC Tulang Tak Sama dengan Polio

52 hari lalu

Petugas kesehatan memberikan vaksin polio tetes kepada seorang anak saat Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Posyandu Lavenda, Simpang Rimbo, Jambi, Selasa 23 Juli 2024. Dinas Kesehatan Kota Jambi menargetkan cakupan imunisasi sebesar 95 persen atau sebanyak 80.297 anak. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Guru Besar FKUI Ungkap Kelumpuhan TBC Tulang Tak Sama dengan Polio

Guru Besar FKUI menjelaskan beda kelumpuhan pada tuberkulosis (TB) tulang belakang dengan kasus polio. Berikut penjelasannya.


Dokter Ingatkan Lumpuh karena Polio Belum Bisa Diobati

57 hari lalu

Petugas medis meneteskan vaksin polio pada anak balita dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tahap kedua di kantor kelurahan Mojolangu, Malang, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Pelaksanaan Sub PIN polio tahap kedua tersebut menyasar 100.380 anak di Kota Malang yang sebelumnya sudah menerima imunisasi polio tahap pertama dalam program penuntasan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Dokter Ingatkan Lumpuh karena Polio Belum Bisa Diobati

Kelumpuhan akibat infeksi polio sampat saat ini belum bisa diobati. Untuk itu, ikhtiar terbaik dengan mencegah jangan sampai terkena penyakit ini.


Sering Haus saat Tidur? Mungkin Ini Penyebabnya

57 hari lalu

Ilustrasi wanita minum air putih. Pixabay.com/Engin_Akyurt
Sering Haus saat Tidur? Mungkin Ini Penyebabnya

Bila rasa haus terjadi saat tidur, berhati-hatilah, bisa jadi masalah kesehatan. Berikut pemicu rasa haus saat tidur.


Gejala Polio Sering Tak Disadari, Padahal Bisa Sebabkan Kelumpuhan

15 Juli 2024

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Gejala Polio Sering Tak Disadari, Padahal Bisa Sebabkan Kelumpuhan

Sebanyak 95 persen orang yang terinfeksi polio sebagian besar gejalanya tergolong ringan seperti flu atau diare sehingga sering diabaikan.


Dua Pelaku Penganiayaan Pria Pipis Sembarangan di Tangsel Dibekuk

22 Juni 2024

Rino pemuda asal Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan menjadi korban pengeroyokan. Foto istimewa
Dua Pelaku Penganiayaan Pria Pipis Sembarangan di Tangsel Dibekuk

Seorang pelaku penganiayaan pria kencing sembarangan itu sudah dua kali dilaporkan ke polisi karena kasus pengeroyokan.


Moskow Dilanda Wabah Botulisme 121 Orang Dirawat, Apa Penyebab dan Gejala Penyakit Ini?

21 Juni 2024

Orang-orang berjalan melintasi Lapangan Merah dekat Katedral St. Basil dan Menara Spasskaya Kremlin di Moskow tengah, Rusia. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Moskow Dilanda Wabah Botulisme 121 Orang Dirawat, Apa Penyebab dan Gejala Penyakit Ini?

Ibu Kota Rusia Moskow dilanda wabah Botulisme, menyebabkan 121 orang perlu perawatan medis. Apa penyebab dan pencegahan Botulisme?


Seorang Pemuda di Pondok Aren Tangsel Babak Belur Dikeroyok Massa Gara-gara Pipis Sembarangan

20 Juni 2024

Rino pemuda asal Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan menjadi korban pengeroyokan. Foto istimewa
Seorang Pemuda di Pondok Aren Tangsel Babak Belur Dikeroyok Massa Gara-gara Pipis Sembarangan

Seorang pemuda di Pondok Aren Tangsel menjadi korban pengeroyokan. Dirinya dikeroyok dan dianiaya lantaran pipis sembarangan.


Cegah Masalah Prostat, Pria 55 Tahun ke Atas Disarankan Tak Banyak Minum di Malam Hari

5 Juni 2024

Ilustrasi kanker prostat. Parentsafrica.com
Cegah Masalah Prostat, Pria 55 Tahun ke Atas Disarankan Tak Banyak Minum di Malam Hari

Pada usia di atas 55 tahun biasanya pria sudah mengalami masalah gangguan kencing sehingga bisa menyebabkan masalah prostat.


Berisiko Sakit, Jemaah Haji Jangan Menahan Kencing selama di Pesawat

15 Mei 2024

Jamaah calon haji embarkasi Surabaya tiba di landasan Terminal 1 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu, 12 Mei 2024. Sebanyak 1.830 jemaah calon haji dari Bojonegoro dan Lamongan yang tergabung dalam lima kloter diberangkatkan ke Madinah, Arab Saudi. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Berisiko Sakit, Jemaah Haji Jangan Menahan Kencing selama di Pesawat

Banyak kasus jemaah haji jatuh sakit begitu sampai di Arab Saudi karena menahan kencing saat dalam penerbangan.