Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Anak Susah Makan Menurut Dokter

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak sedang makan (pixabay.com)
Ilustrasi anak sedang makan (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak I Gusti Ayu Nyoman Partiwi mengungkapkan penyebab anak susah makan atau hanya menginginkan satu jenis makanan tertentu saja untuk dimakan.

"Yang sering kita lihat pada anak-anak yang susah makan itu dikasihnya itu-itu saja. Jadi itu yang membuat anak jadi jatuh ke rasa makanan yang itu-itu saja," katanya dalam diskusi tentang MPASI dalam memperingati Hari Gizi Nasional, Rabu, 24 Januari 2024.

Partiwi menyebutkan kebiasaan memberikan satu jenis makanan tertentu kepada anak lama kelamaan menyebabkan anak enggan mencoba jenis makanan baru atau picky eater dan hanya mau makan dengan jumlah yang sedikit atau small eater. Ia pun menyarankan kepada para ibu untuk lebih berani dalam berkreasi menciptakan makanan anak, terutama pada saat berusia 6-23 bulan, atau pada waktu anak sedang mengonsumsi Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). Menurutnya, anak dalam periode tersebut sedang mengalami periode kritis dalam belajar dan mengeksplorasi beragam jenis makanan.

"Karena sebenarnya bayi itu kalau sudah 6 bulan sebenarnya kasih apa saja bisa. Kasih makanan yang ibunya konsumsi asal memenuhi proporsi yang dibutuhkan bayi, itu bisa. Jadi tidak usah khawatir, apalagi kalau bayi dari awal kita sudah lihat bayinya akan sulit makan, itu kelihatan biasanya," ujar Partiwi.

Pentingnya protein
Selain jenis makanan, ia juga mengatakan pentingnya protein, baik nabati maupun hewani, dalam makanan agar tumbuh kembang anak optimal. Sementara itu, Ketua Tim Kerja Standar Kecukupan Gizi dan Mutu Pelayanan Gizi dan Kesehatan Ibu-Anak (KIA) Kementerian Kesehatan, Mahmud Fauzi, mengatakan kombinasi antara protein hewani dan nabati penting bagi tumbuh kembang anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dalam komposisi bahan makanan yang dikonsumsi kita harapkan untuk anak-anak balita karena sekarang sedang masa tumbuh kembang, terutama di usia 6-23 bulan itu memang diharapkan proteinnya," kata Fauzi.

Selain kedua jenis protein tersebut, ia juga menyebut buah-buahan boleh diberikan pada anak di usia tersebut demi meningkatkan selera makannya. "Karena seperti yang kita kenal, makanan itu ada yang sebagai sumber zat untuk energi, ada yang sumber zat pembangun yang biasa disebut dengan protein. Kemudian satu lagi adalah zat pengatur yang berasal dari sumber-sumber sayur dan buah," tuturnya.

Pilihan Editor: Anak Susah Makan, Coba Ubah Jadwalnya Setiap 3 Jam

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan Tanpa Harus Diet

23 jam lalu

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan Tanpa Harus Diet

Dengan menerapkan cara-cara ini, Anda dapat menurunkan berat badan secara efektif tanpa harus terjebak dalam program diet yang membatasi.


Kelebihan Susu Ikan Menurut Peneliti BRIN

1 hari lalu

Perbedaan susu ikan dan susu sapi. Foto: Canva
Kelebihan Susu Ikan Menurut Peneliti BRIN

Periset menyebut kelebihan susu ikan dibanding susu sapi biasa, yakni tidak mengandung alergen jika alergi terhadap laktosa.


Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan

2 hari lalu

Ilustrasi susu. Shutterstock
Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan

Susu yang dibuat dari ekstrak daging ikan bisa menjadi pilihan sumber protein hewani. Simak juga plus dan minusnya.


Jangan Berlebihan, Simak Kebutuhan Protein Sesuai Usia dan Aktivitas

10 hari lalu

Ilustrasi telur sebagai sumber protein yang meningkatkan massa otot (pixabay.com)
Jangan Berlebihan, Simak Kebutuhan Protein Sesuai Usia dan Aktivitas

Kebutuhan protein setiap orang berbeda-beda sesuai dengan usia, tingkat aktivitas, serta kondisi kesehatan yang bersangkutan. Ini kata ahli.


Psikolog: Orang Tua Harus Luangkan Waktu untuk Mengasuh Anak meski Bekerja

26 hari lalu

Ilustrasi ibu bekerja dan anak di rumah. Freepik.com
Psikolog: Orang Tua Harus Luangkan Waktu untuk Mengasuh Anak meski Bekerja

Menjaga keseimbangan antara tanggung jawab pekerjaan dan pekerjaan rumah, termasuk mengasuh anak, tidak mudah tapi perlu dilakukan.


Saran Ahli Gizi agar Anak Mau Makan Sayur

33 hari lalu

Ilustrasi anak makan sayuran. shutterstock.com
Saran Ahli Gizi agar Anak Mau Makan Sayur

Penyajian sayur secara menarik jadi salah satu cara untuk meningkatkan minat anak makan sayur, juga memasak sayur dengan tekstur yang disuka anak.


Mengenal Apa Itu Picky Eater, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

36 hari lalu

Ketahui apa itu picky eater, penyebab, dan cara mengatasinya agar anak tidak pilih-pilih makanan. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Picky Eater, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Ketahui apa itu picky eater, penyebab, dan cara mengatasinya agar anak tidak pilih-pilih makanan.


Restoran di Singapura Mulai Tawarkan Hidangan dari Serangga

44 hari lalu

Ilustrasi pria memilih restoran saat berlibur. shutterstock.com
Restoran di Singapura Mulai Tawarkan Hidangan dari Serangga

Jangkrik dan serangga lainnya telah lama dinikmati sebagai makanan kaki lima di Asia Tenggara, tetapi tidak di Singapura.


6 Jenis Susu Plus Kekurangan dan Kelebihannya

47 hari lalu

Ilustrasi susu almond. Foto: Freepik.com/Jcomp
6 Jenis Susu Plus Kekurangan dan Kelebihannya

Jenis-jenis susu selain susu sapi, antara lain susu kedelai, susu almond, susu beras, dan susu santan. Apa kelebihan dan kekurangannya?


Dianggap Kuliner Ekstrem, Serangga Dianggap Layak Dikonsumsi di Singapura

48 hari lalu

Foto belalang dibumbui dengan cabai kering dengan salad yang disajikan di Berlin, Jerman (7/5). Para Koki beralasan serangga mempunyai protein yang tinggi dengan biaya rendah menjadikan serangga alternatif makanan di tengah mahalnya bahan makanan pokok. (Sean Gallup/Getty Images)
Dianggap Kuliner Ekstrem, Serangga Dianggap Layak Dikonsumsi di Singapura

Serangga yang disetujui Badan Pangan Singapura meliputi belalang, belalang sembah, ulat hongkong, dan beberapa spesies kumbang.