TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Mulya Rahma Karyanti, mengatakan orang tua bisa mencoba metode small frequent feeding untuk mengatasi balita yang susah makan dan berat badan tidak bertambah. Ia menjelaskan metode ini menjadwalkan makan setiap 3 jam dalam sehari dengan porsi yang sedikit dan tetap memperhatikan kecukupan nutrisi.
"Ibu harus tingkatkan asupan makannya, jadi small frequent feeding. Sekarang asupan inputnya banyak, tapi outputnya lebih banyak untuk aktivitas, anaknya lagi tumbuh kembang. Perkembangan otaknya lagi dikuras dari nutrisi, kalorinya. Sekarang asupannya dinaikkan, setiap 3 jam makan," kata Mulya.
Ia mencontohkan metode ini bisa diterapkan dengan membuat jadwal sarapan balita pada pukul 06.00 dengan hidangan sereal atau susu sebanyak satu gelas. Kemudian, anak akan makan lagi pada pukul 09.00 dengan porsi gizi seimbang dalam satu piring. Selanjutnya, anak akan makan utama lagi pada siang hari dan kudapan pada sore hari.
Mulya menggarisbawahi pentingnya asupan susu pada anak susah makan dengan berat badan yang tidak kunjung naik. Susu juga baik dikonsumsi mengingat komponen nutrisinya sudah lengkap, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, hingga mineral.
Pilihan makanan
Jika anak tetap susah makan, Mulya mengatakan orang tua perlu menyuguhkan dua pilihan jenis makanan atau bahan makanan. Dengan cara ini, anak diharapkan tidak menolak setelah melihat pilihan makanan yang berbeda.
"Bikin suasana makan menyenangkan. Misalnya, 'Yuk, sekarang mau makan rotinya sama apa, mau keju atau coklat?' Jadi kasih dua pilihan. Atau misalnya, 'Lauknya mau apa?' Atau mungkin pastanya mau campur sama daging cacah atau ayam," papar Mulya.
Yang tak kalah penting, buatlah suasana di meja makan menyenangkan sehingga anak semangat menyantap makanan yang disajikan. Selain itu, orang tua juga perlu menerapkan disiplin jadwal makan dengan harapan anak bisa mengapresiasi apa yang sudah diberikan saat merasa lapar.
Pilihan Editor: Anak Susah Makan, Orang Tua Wajib Cari Tahu Penyebab
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.