Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seri Psikologi Berbohong: Apakah Alat Pendeteksi Kebohongan Sia-sia?

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi berbohong. Shutterstock
Ilustrasi berbohong. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berbohong merupakan kapasitas manusia yang vital, menjadi sebuah keterampilan penting yang sering digunakan untuk menjalani perdagangan sosial dengan lancar. Meskipun merupakan operasi kognitif kompleks, kemampuan berbohong memainkan peran kunci dalam perkembangan anak yang normal. 

Sebagai bentuk manajemen kesan, berbohong membantu individu menghindari hukuman sosial atau memperoleh imbalan sosial. Sebagaimana pakaian dan riasan digunakan untuk komunikasi visual, berbohong dalam komunikasi verbal memberikan keuntungan dalam konteks sosial dan berakar pada landasan evolusi.

Namun, di balik kegunaannya, berbohong juga memiliki sisi gelap yang dapat menimbulkan kesengsaraan, kekacauan, dan konflik. Karena itu, mampu mendeteksi kebohongan dalam situasi sosial praktis menjadi esensial. Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai metode pendeteksian kebohongan telah diusulkan, namun masih terdapat hambatan signifikan dalam mencapai akurasi yang diharapkan.

Dalam tinjauan terbaru, psikolog Tim Brennen dari Universitas Oslo dan rekannya memaparkan beberapa metode pendeteksian kebohongan yang telah mendapat popularitas sejak tahun 1960-an. Pendekatan pertama melibatkan upaya membaca perilaku nonverbal, seperti bahasa tubuh dan ekspresi mikro. 

Meskipun pernah populer, pendekatan ini banyak dibantah oleh ilmu pengetahuan kontemporer. Mesin pendeteksi kebohongan yang berusaha memanfaatkan neurofisiologi manusia, seperti poligraf, juga belum sepenuhnya efektif.

Metode analisis konten berbasis kriteria (CBCA) dan pemantauan realitas (RM) menunjukkan kemajuan yang lebih menjanjikan, meskipun masih memiliki kelemahan, seperti masalah pengkodean dan bias publikasi. Mesin kecerdasan buatan (AI) menjadi harapan baru dalam deteksi kebohongan, meskipun akurasi mereka masih di bawah harapan, khususnya dalam konteks dunia nyata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Teknologi pencitraan resonansi magnetik (MRI) dan fungsional MRI (fMRI) menjanjikan, tetapi memiliki batasan, seperti perbandingan kelompok dan ketidaksepakatan mengenai pemilihan subjek. Pendekatan terbaru yang menggunakan wawancara polisi menunjukkan efektivitas dalam mengekspos inkonsistensi bukti pernyataan.

Meskipun berbagai metode telah diuji, keberhasilan deteksi kebohongan masih belum mencapai tingkat yang diinginkan. Fenomena psikologis yang kompleks dan beragam faktor yang memengaruhi perilaku manusia membuat pencarian tanda-tanda kebohongan sulit.

Selain menggunakan alat, berikut tanda seseorang sedang berbohong dilansir dari Business Insider:

1. Jawaban mereka terhadap pertanyaan lebih singkat
2. Mereka menghindari memberikan rincian spesifik
3. Mereka mungkin lebih sedikit gelisah
4. Mereka tidak memalingkan muka saat berpikir
5. Mereka mengulangi pertanyaan sebelum menjawab
6. Mereka memiliki gangguan saraf yang spesifik
7. Mereka mulai berbicara perlahan, lalu mempercepatnya
8. Mereka mengulangi cerita yang sama persis setiap saat

PSYCHOLOGY TODAY | BUSINESS INSIDER
Pilihan editor: Seluk-beluk Tindakan Berbohong dan Kebohongan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

8 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

26 hari lalu

April Mop Happy Fool Day by Boldsky
Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.


Apakah Berbohong Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Dalilnya

37 hari lalu

Apakah berbohong membatalkan puasa? Ketahui penjelasan terkait apakah berbohong dapat membatalkan puasa menurut pendapat para tokoh agama berikut.
Apakah Berbohong Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Dalilnya

Apakah berbohong membatalkan puasa? Ketahui penjelasan terkait apakah berbohong dapat membatalkan puasa menurut pendapat para tokoh agama berikut.


Penyidik Bakal Periksa Ahli Poligraf untuk Deteksi Kebohongan dalam Kasus Kematian Dante

58 hari lalu

Tersangka Yudha Arfandi memeragakan adegan dalam rekonstruksi kematian Dante, putra Tamara Tyasmara di kolam renang Tirtamas Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu, 28 Februari 2024. Polda Metro Jaya melakukan dua rekonstruksi untuk mendalami kasus kematian Raden Andante Khalif Pramudityo, dengan melakukan sebanyak 49 adegan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Penyidik Bakal Periksa Ahli Poligraf untuk Deteksi Kebohongan dalam Kasus Kematian Dante

Penyidik Polda Metro Jaya dalam waktu dekat bakal memeriksa ahli poligraf dan ahli kriminolog dalam kasus kematian anak artis Tamara Tyasmara, Dante.


Seluk-beluk Tindakan Berbohong dan Kebohongan

1 Februari 2024

Ilustrasi berbohong. Shutterstock
Seluk-beluk Tindakan Berbohong dan Kebohongan

Apakah seseorang berbohong ketika menyampaikan pernyataan yang, meskipun tidak sepenuhnya akurat, pada dasarnya benar?


Pesan Mendalam dari Serial I Do(n't) Love Him Menurut Prilly Latuconsina

31 Oktober 2023

Serial I Do(n't) Love Him dibintangi Prilly Latuconsina dan Cinta Brian. Dok. Viu
Pesan Mendalam dari Serial I Do(n't) Love Him Menurut Prilly Latuconsina

Prilly Latuconsina menjalani dua peran, yaitu sebagai produser dan pemain utama dalam serial I Do(n't) Love Him


Cina Murka, Tuduh Amerika Serikat Kerajaan Kebohongan

30 September 2023

Ilustrasi Bendera Cina dan Bendera Amerika Serikat. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Cina Murka, Tuduh Amerika Serikat Kerajaan Kebohongan

Amerika Serikat disebut Cina sebagai kerajaan kebohongan karena menuduh Beijing memanipulasi informasi.


Kilas Balik Ferdy Sambo Jalani Tes Kejujuran atau Lie Detector Setahun Lalu

8 September 2023

Terdakwa Ferdy Sambo bersiap menjalani sidang lanjutan dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin, 31 Oktober 2022. Sidang tersebut beragenda mendengarkan keterangan 12 orang saksi dari keluarga almarhum Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU). TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kilas Balik Ferdy Sambo Jalani Tes Kejujuran atau Lie Detector Setahun Lalu

Hari ini, 8 September 2022 atau setahun lalu, tersangka pembunuhan Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo jalani pemeriksaan menggunakan lie detector di Puslabfor, Sentul, Jawa Barat.


4 Momen Kim So Hyun Berhasil Mendeteksi Kebohongan dalam My Lovely Liar

18 Agustus 2023

Kim So Hyun berperan sebagai Mok Sol Hee di My Lovely Liar. Foto: Viu
4 Momen Kim So Hyun Berhasil Mendeteksi Kebohongan dalam My Lovely Liar

Kim So Hyun berperan sebagai Mok Sol Hee dalam My Lovely Liar, yang memiliki kemampuan supranatural


4 Dampak Negatif Orang Tua Gemar Berbohong pada Anak

14 Agustus 2023

Ilustrasi berbohong. Shutterstock
4 Dampak Negatif Orang Tua Gemar Berbohong pada Anak

Sering berbohong pada anak adalah tindakan merugikan. Dampaknya bisa berbahaya.