Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebelum Didiagnosis Kanker, Raja Charles III Alami Pembesaran Prostat. Berikut Penjelasan Kondisi Ini

Reporter

image-gnews
Jenis kanker yang diidap Raja Charles belum diungkap. Sel kanker itu ditemukan saat Raja menjalani pengobatan pembesaran prostat baru-baru ini. Namun, menurut kabar, kanker yang diderita Raja Charles bukan kanker prostat. REUTERS/Toby Melville
Jenis kanker yang diidap Raja Charles belum diungkap. Sel kanker itu ditemukan saat Raja menjalani pengobatan pembesaran prostat baru-baru ini. Namun, menurut kabar, kanker yang diderita Raja Charles bukan kanker prostat. REUTERS/Toby Melville
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah pembesaran prostat belakangan menjadi perhatian setelah dialami oleh Raja Charles III. Kini, raja Inggris itu juga didiagnosis menderita kanker meski tak dirinci jenisnya.

Pembesaran prostat jinak (BPE) adalah istilah medis untuk menjelaskan prostat yang membesar, suatu kondisi yang dapat mempengaruhi cara penderita buang air kecil. BPE umum terjadi pada pria berusia di atas 50 tahun, bukan kanker dan biasanya tidak menjadi ancaman serius bagi kesehatan.

Banyak pria khawatir prostat yang membesar berarti berisiko lebih tinggi mengembangkan kanker prostat. Hal tersebut tidak benar. Menurut Badan Kesehatan Inggris (NHS), risiko kanker prostat tidak lebih besar bagi pria dengan prostat yang membesar dibanding pemilik prostat normal.

Prostat adalah kelenjar kecil yang terletak di panggul, di antara penis dan kandung kemih. Jika prostat membesar dapat menempatkan tekanan pada kandung kemih dan uretra atau saluran tempat urine lewat. Hal ini dapat mempengaruhi cara penderita buang air kecil dan mungkin menyebabkan kesulitan memulai buang air kecil, sering ingin buang air kecil, serta sulit mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.

Pada beberapa laki-laki, gejalanya ringan dan tidak memerlukan pengobatan. Pada yang lain, gejalanya dapat sangat mengganggu. 

Penyebab pembesaran prostat  jinak 
Penyebab pembesaran prostat tidak diketahui tetapi diyakini terkait perubahan hormon seiring bertambahnya usia. Keseimbangan hormon dalam tubuh berubah seiring bertambahnya usia dan ini dapat menyebabkan kelenjar prostat mengembang.

Diagnosis pembesaran prostat  jinak
Orang perlu menjalani beberapa tes berbeda untuk mengetahui apakah memiliki prostat yang membesar. Dokter umum mungkin melakukan beberapa tes seperti tes urine, tetapi yang lain mungkin perlu dilakukan di rumah sakit. Beberapa tes mungkin diperlukan untuk menyingkirkan kondisi lain yang menyebabkan gejala serupa dengan BPE, seperti kanker prostat.

Pengobatan pembesaran prostat  jinak
Pengobatan untuk prostat yang membesar bergantung pada seberapa parah gejala. Jika memiliki gejala ringan, biasanya tidak memerlukan pengobatan segera. Dokter akan memberi tahu apakah dan kapan penderita perlu pemeriksaan lebih lanjut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penderita mungkin akan disarankan untuk membuat perubahan gaya hidup, seperti mengurangi konsumsi alkohol, kafein, dan minuman berkarbonasi. Selanjutnya, membatasi konsumsi pemanis buatan, berolahraga secara teratur, dan mengurangi minum di malam hari.

Obat untuk mengurangi ukuran prostat dan merelaksasi kandung kemih mungkin direkomendasikan untuk mengobati gejala sedang hingga berat dari prostat yang membesar. Pembedahan biasanya hanya direkomendasikan untuk gejala sedang hingga berat yang tidak merespons obat.

Komplikasi pembesaran prostat jinak
Pembesaran prostat yang jinak kadang-kadang dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi saluran kemih (ISK), retensi urine kronis, dan retensi urine akut.

Retensi urine kronis
Retensi urine kronis terjadi ketika orang tidak dapat mengosongkan kandung kemih sepenuhnya tetapi masih bisa buang air kecil sedikit. Gejala retensi urine kronis dapat mencakup aliran lemah saat buang air kecil, kebocoran urine di malam hari, perasaan perut membengkak, atau Anda tidak mengosongkan kandung kemih sepenuhnya. Retensi urine kronis biasanya tidak menyakitkan tetapi dapat perlahan-lahan meregangkan otot kandung kemih dan membuatnya lebih lemah.

Retensi urine akut
Retensi urine akut (RUA) adalah ketidakmampuan tiba-tiba untuk buang air kecil. Gejala RUA melibatkan tiba-tiba tidak bisa buang air kecil sama sekali, nyeri perut bagian bawah yang parah, pembengkakan kandung kemih yang dapat dirasakan dengan tangan. Segera ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala.

Pilihan Editor: Raja Charles III Didiagnosis Kanker, Pakar Minta Publik Hormati Privasinya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

14 hari lalu

O.J. Simpson. Julie Jacobson-Pool/Getty Images
OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

OJ Simpson meninggal karena kanker prostat. Mantan atlet NFL ini dipenuhi kontroversi, antara lain dugaan pembunuhan dan lakukan pencurian.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

14 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

14 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


Urolog Sebut Pantangan buat Pemudik dengan Pembesaran Prostat

30 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Urolog Sebut Pantangan buat Pemudik dengan Pembesaran Prostat

Berikut hal-hal yang tak boleh dilakukan pemudik dengan pembesaran prostat agar tak terjadi masalah yang lebih serius.


Muncul ke Publik Pertama Kali, Raja Charles III Siap Hadiri Acara Paskah

32 hari lalu

Jenis kanker yang diidap Raja Charles belum diungkap. Sel kanker itu ditemukan saat Raja menjalani pengobatan pembesaran prostat baru-baru ini. Namun, menurut kabar, kanker yang diderita Raja Charles bukan kanker prostat. REUTERS/Toby Melville
Muncul ke Publik Pertama Kali, Raja Charles III Siap Hadiri Acara Paskah

Istana Buckingham mengkonfirmasi Raja Charles III bersama Camila akan menghadiri acara paskah pada 31 Maret 2024.


Ayah dan Istri Sakit Kanker, Sejarawan Komentari Kondisi Pangeran William

32 hari lalu

Pangeran William menemani Putri Charlotte, dan Pangeran Louis menghadiri acara penyambutan bagi murid baru di Lambrook School, Berkshire, Inggris, 7 September 2022. Keluarga tersebut telah pindah ke Adelaide Cottage di Windsor Home Park, yang terletak di sebelah timur Kastil Windsor dan di wilayah Berkshire di Inggris. Jonathan Brady/Pool via REUTERS
Ayah dan Istri Sakit Kanker, Sejarawan Komentari Kondisi Pangeran William

Pangeran William mengkhawatirkan kondisi ayah, istri dan anak-anaknya, namun dia diprediksi sangat tabah.


Raja Charles III Disebut Frustrasi Berjuang Melawan Kanker

35 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Disebut Frustrasi Berjuang Melawan Kanker

Peter Phillips, keponakan Raja Charles III menjelaskan, pamannya merasa frustrasi menjalani perawatan melawan kanker.


Kate Middleton Umumkan Sakit Kanker, Pangeran Harry dan Meghan Markle Doakan Kesembuhan

36 hari lalu

Kate Middleton, Pangeran William, Meghan Markle, dan Pangeran Harry melihat ucapan dan rangkaian bunga untuk mengenang mendiang Ratu Elizabeth II di Kastil Windsor, Inggris, 20 September 2022. Pertemuan antara William, Kate, Harry, dan Meghan sangat menyentuh, karena hubungan antara Duke dan Duchess of Sussex dan anggota keluarga kerajaan telah tegang dalam beberapa tahun terakhir, termasuk keterasingan yang berkelanjutan dari William dan Kate. REUTERS/Paul Childs
Kate Middleton Umumkan Sakit Kanker, Pangeran Harry dan Meghan Markle Doakan Kesembuhan

Pangeran Harry-Meghan Markle terakhir terlihat bersama Kate Middleton dan Pangeran William pada September 2022 setelah Ratu Elizabeth II meninggal.


Akhiri Spekulasi, Kate Middleton Ungkap Tengah Jalani Kemoterapi Melawan Kanker

37 hari lalu

Kate Middleton muncul dalam video yang mengatakan dirinya tengah menjalani perawatan kemoterapi. Foto: Instagram.
Akhiri Spekulasi, Kate Middleton Ungkap Tengah Jalani Kemoterapi Melawan Kanker

Kate Middleton menjelaskan, saat menjalani operasi pada Januari lalu, ditemukan sel kanker di tubuhnya dan kini tengah menjalani kemoterapi.