Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Abaikan Kelenjar Getah Bening Membesar, Bisa Jadi Gejala Ganker Nasofaring

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Kelenjar Getah Bening. shutterstock.com
Ilustrasi Kelenjar Getah Bening. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Ferucha Moulanda, mengatakan pembesaran kelenjar getah bening dapat menjadi gejala kanker nasofaring.

"Dari penelitian pelaporan publikasinya, sekitar 80-85 persen pasien itu justru datangnya dengan pembesaran kelenjar getah bening," ujar Ferucha dalam dialog kesehatan "Kanker Nasofaring dan Fakta yang Perlu Kamu Ketahui" yang disiarkan RSCM di akun instagram resminya, Kamis, 15 Februari 2024.

Hal tersebut karena daerah nasofaring, yang terletak di atas daerah tenggorokan, kaya aliran pembuluh limfe atau kelenjar getah bening. Selain itu, keluhan-keluhan lain yang kerap ditemukan adalah gangguan pendengaran di salah satu telinga, seperti rasa tertutup seperti kemasukan air. Penyebabnya tumor mengarah ke tuba estachius, yaitu jalur yang menghubungkan telinga dengan nasofaring.

"Apa lagi keluhan lainnya? Kalau dia meluas lagi ke depan masuknya ke nasal cavity atau rongga hidung adalah keluhan hidung tersumbat, misalnya sebelah atau seperti pilek," jelasnya.

Menurutnya, gejala yang seperti itu rancu dengan gejala infeksi saluran napas atas atau gejala sinuitis. Feruncha mengatakan gejala lain yaitu pandangan ganda yang disebabkan tumor yang mengenai dasar tengkorak, di mana banyak serabut-serabut saraf.

"Mungkin gangguan menelan, suaranya serak, sesak napas juga bisa terjadi," tambahnya.

Harapan hidup
Dia menjelaskan kanker nasofaring adalah kanker di bagian kepala dan leher yang terbanyak. Di Indonesia, kanker nasofaring menempati urutan keempat setelah kanker payudara, kanker serviks, dan kanker kulit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau di dunia mungkin lebih turun karena paling banyak secara geografis kepada etnisnya. Etnisnya berbeda, kaukasia cukup jarang," ujarnya.

Dia menjelaskan kanker ini tak hanya menyerang lansia namun juga dewasa umur 39 atau 40 tahun, bahkan remaja. Feruncha mengatakan hal tersebut menjadi salah satu tantangan bagi dokter anak karena anak-anak sulit mengungkapkan gejala-gejala yang dialami.

Dia menjelaskan untuk penanganan, apabila masih dalam stadium 1 bisa menggunakan radiasi namun untuk stadium 2 dan selanjutnya harus menggunakan kemoterapi. Terapi tersebut adalah terapi utama. Ada juga terapi pendukung, misalnya dengan memperbaiki pendengaran dan kebersihan mulut.

Terkait harapan hidup, Ferucha menuturkan dengan asumsi pasien mengikuti terapi dan pengobatan secara disiplin maka pada stadium 1 kemungkinan sebesar 88-90 persen, kemudian stadium 2 72-75 persen, stadium 3 60-65persen, dan stadium 4 45-49 persen.

Menurutnya, ada sejumlah langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker nasofaring. Bagi yang bekerja di pabrik perlu menggunakan alat perlindungan demi melindungi diri dari polusi yang dapat membuat iritasi nasofaring. Selain itu, dia mengatakan makanan yang sehat, aktivitas fisik, dan pola hidup seimbang juga perlu. Dia menilai aktivitas fisik atau olahraga penting agar fungsi jantung dan pembuluh darah baik sehingga apabila sel rusak dapat segera diganti dan tidak sampai ke tahap pembentukan sel kanker.

Pilihan Editor: Jangan Cemas, Keputihan Belum Tentu karena Kanker Serviks

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selesaikan Kemoterapi, Kate Middleton Siap Kembali Bekerja dan Berhikmat pada Cinta

14 jam lalu

Pangeran  William, Kate Middleton, bersama tiga anak mereka. Foto: Instagram @princeandprincessofwales.
Selesaikan Kemoterapi, Kate Middleton Siap Kembali Bekerja dan Berhikmat pada Cinta

Selama sembilan bulan menjalani kemoterapi, Kate Middleton dan Pangeran William mensyukuri hal sederhana tapi penting dalam hidup.


Tekan Kasus Kematian Kanker, Bio Farma Luncurkan Fasilitas Produksi Radiofarmaka

17 jam lalu

Gedung Kantor Pusat PT Bio Farma (Persero) di Bandung Jawa Barat. Bio Farma, BUMN Produsen vaksinterbesar di Asia Tenggara, menjadi  Holding BUMN FarmasiBersama dua BUMN lainnya, PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk.
Tekan Kasus Kematian Kanker, Bio Farma Luncurkan Fasilitas Produksi Radiofarmaka

Dengan Bio Farma melakukan inisiatif ini, Menkes bilang rumah sakit tinggal beli PET Scan-nya saja.


Pesan Terakhir Puput Novel, Minta Keluarga Teruskan Rawat Tempat Penampungan Hewan

21 jam lalu

Puput Novel. Foto: Instagram/@puputnovel_
Pesan Terakhir Puput Novel, Minta Keluarga Teruskan Rawat Tempat Penampungan Hewan

Sebelum meninggal, Puput Novel berpesan supaya keluarganya tetap kompak dan melanjutkan merawat tempat penampungan hewan terlantar miliknya.


Profil Puput Novel, Mantan Penyanyi Cilik yang Meninggal Karena Kanker

1 hari lalu

Puput Novel/Foto: Instagram/Puput Novel
Profil Puput Novel, Mantan Penyanyi Cilik yang Meninggal Karena Kanker

Profil Puput Novel, mantan penyanyi cilik dan artis kenamaan Tanah Air yang meninggal di usia 50 tahun karena kanker.


Puput Novel Dimakamkan, Ibunda: Selamat Jalan Sayang, Titip Anak Hamba Ya Allah

1 hari lalu

Puput Novel. Foto: Instagram/@puputnovel_
Puput Novel Dimakamkan, Ibunda: Selamat Jalan Sayang, Titip Anak Hamba Ya Allah

Ibunda Puput Novel tak kuasa menahan tangis di pemakaman putri tercintanya, sambil memanjatkan doa.


Puput Novel Meninggal dalam Usia 50 Tahun, Vonny Cornellya Ungkap karena Kanker

1 hari lalu

Puput Novel. Foto: Instagram/@puputnovel_
Puput Novel Meninggal dalam Usia 50 Tahun, Vonny Cornellya Ungkap karena Kanker

Puput Novel meninggal pada 8 September 2024, sepekan setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-50.


Viral Resep Salad Timun di TikTok, Simak Kandungan Nutrisi Timun dan Manfaat Bagi Kesehatan

1 hari lalu

Ilustrasi salad mentimun. eatingwell.com
Viral Resep Salad Timun di TikTok, Simak Kandungan Nutrisi Timun dan Manfaat Bagi Kesehatan

Timun kaya akan nutrisi dan memiliki banyak manfaat untuk kesehtaan tubuh, mulai dari menjaga kesehatan tulang hingga membantu mengurangi risiko kanker


Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

4 hari lalu

Tangkap layar Presiden Joko Widodo meresmikan gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan Surabaya di Provinsi Jawa Timur, melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat (6/9/2024). ANTARA/Mentari Dwi Gayati
Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan RS Kemenkes di Surabaya, Jawa Timur, ini dapat menambah perbaikan layanan kesehatan publik.


Kajian di Bawah WHO: Tak Ada Hubungan antara Ponsel dan Kanker Otak

6 hari lalu

Ilustrasi ponsel dapat meningkatkan kanker. media.mercola.com
Kajian di Bawah WHO: Tak Ada Hubungan antara Ponsel dan Kanker Otak

Kajian komprehensif yang dilakukan di bawah WHO menegaskan kalau penggunaan ponsel aman dari risiko peningkatan kanker otak atau kanker lain di kepala


Pakar Sebut Perlunya Peran Kelompok untuk Bantu Pasien Kanker Anak

6 hari lalu

Dua orang guru mengajarkan sambil bermain bersama anak penderita kangker di Yayasan Kasih Kangker Anak Indonesia (YKAKAI) di Salemba, Jakarta, 15 Februari 2016. Selain belajar bermain, anak-anak penderita Kanker juga melakukan pengobatan. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Pakar Sebut Perlunya Peran Kelompok untuk Bantu Pasien Kanker Anak

Dukungan dan kehadiran kumpulan anak penyintas kanker bisa membantu mempertahankan kualitas hidup pasien kanker anak agar menjalani hidup sehat.