Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Mikroplastik Bagi Manusia, Sebabkan Radang Paru-paru hingga Turunkan Kualitas Sperma

image-gnews
Persentasi tingka kontaminasi mikroplastik di saluran air keran dan sumur di seluruh dunia. (Orb Media)
Persentasi tingka kontaminasi mikroplastik di saluran air keran dan sumur di seluruh dunia. (Orb Media)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mikroplastik, partikel kecil pecahan plastik yang telah terurai menjadi ancaman yang semakin nyata bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dalam beberapa dekade terakhir, konsumsi dan pembuangan plastik telah meningkat menyebabkan jumlah mikroplastik yang tersebar luas di lingkungan, termasuk dalam air minum, makanan laut, dan udara yang kita hirup.

Dilansir dari pubs.acs.org, mikroplastik dapat memasuki tubuh manusia melalui berbagai cara, seperti dari mulut, sentuhan ke kulit, dan hirupan udara. Mikroplastik terkandung dalam kebutuhan sehari-hari seperti air minum, air kemasan, makanan laut, garam, gula, teh celup, susu, dan lain sebagainya. Berdasarkan konsumsi makanan, rata-rata mikroplastik ke dalam tubuh manusia mencapai 39.000–52.000 partikel pertahun.

Bahaya menelan mikroplastik bagi manusia tidak dapat diabaikan lagi, karena telah ditemukan bahwa partikel-partikel ini dapat meresap ke dalam jaringan tubuh manusia dan berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pada sistem reproduksi.

Bahaya mikroplastik terhadap sistem reproduksi manusia terdapat pada perkembangan sel germinal dan kualitas embrio. Dilansir dari Sciencedirect, suatu penelitian menunjukkan mikroplastik dapat menyebabkan efek buruk pada kehamilan. Selain itu, penelitian yang dilakukan kepada tikus menunjukkan paparan mikroplastik berdampak pada kualitas sperma.

Hasil dari penelitian tersebut, mikroplastik menyebabkan penurunan kualitas sperma dan kadar hormon testosteron setelah 28 hari. Selain itu, mikroplastik juga menyebabkan peradangan pada testis, gangguan penghalang darah-testis, dan susunan sel spermatogenik yang tidak normal yang menyebabkan disfungsi reproduksi pria. 

Selain berdampak pada sistem reproduksi, mikroplastik juga berdampak pada kesehatan paru-paru. Data ilmiah menunjukkan bahwa mikroplastik dapat ditemukan dalam dahak dan jaringan paru manusia. Dikarenakan ukurannya yang sangat kecil, mikroplastik dapat dengan mudah menembus jauh ke dalam paru-paru. 

Jika partikel asing tersebut berhasil masuk, terdapat lima mekanisme kerusakan yang dapat terjadi bahkan berpotensi menyebabkan peradangan paru-paru. Radang pada paru-paru atau sitotoksisitas mengakibatkan kerusakan pada zat atau sel dalam paru, serta disfungsi pada barier epitel yang bertugas sebagai pertahanan tubuh dari zat asing. Bahaya lainnya meliputi ketidakseimbangan redoks yang terkait dengan disproporsionasi oksidasi, serta kemungkinan efek sinergi dengan alergen umum.

Dikutip dari intechopen.com,  paparan mikroplastik pada manusia juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti stres oksidatif, kerusakan DNA, dan kerusakan sel. Khususnya, ketika peradangan menjadi kronis, hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang sangat serius. Dalam uji laboratorium, mikroplastik terbukti menyebabkan reaksi alergi, kematian sel, kerusakan sel, dan memicu reaksi inflamasi dan kekebalan.

dengan ukuran kurang dari satu mikrometer. Mereka berasal dari berbagai sumber, termasuk pecahan plastik, serat sintetis dari pakaian, dan bahkan partikel plastik yang digunakan dalam produk kosmetik.

Hasil penelitian menunjukkan, mikroplastik tersebar luas di lingkungan, mulai dari laut dalam hingga puncak gunung. Benda ini telah ditemukan dalam makanan, air minum, dan bahkan dalam kotoran manusia. Mikroplastik berasal dari berbagai sumber seperti pecahan plastik yang terurai oleh radiasi unltaviolet,  perubahan suhu, dan tekanan fisik di lingkungan.

Selain itu, serat sintetis pakaian dari mesin cuci, juga menjadi salah satu sumber mikroplastik yang signifikan. Produk-produk kosmetik yang mengandung mikroplastik, seperti scrub wajah, juga turut menyumbang polusi.

Penelitian dari National Library of Medicine menyebutkan, mikroplastik telah terdeteksi dalam makanan yang dikonsumsi oleh manusia atau di udara. Oleh karena itu, mereka dapat memengaruhi kesehatan manusia melalui konsumsi makanan atau inhalasi.

Mikroplastik yang tertelan atau terhirup dapat mengakumulasi dalam tubuh dan memicu respons kekebalan atau menyebabkan toksisitas partikel lokal. Selain itu, paparan kronis dapat menyebabkan masalah lebih lanjut melalui penumpukan di dalam tubuh.

Namun, hingga saat ini, belum ada bukti definitif yang dilaporkan mengenai tingkat paparan, karena jumlah penelitian tentang dosis paparan masih terbatas. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi tingkat paparan ambang batas dan beban mikroplastik yang memengaruhi kesehatan  manusia di masa depan.

SUKMA KANTHI NURANI | YAYUK WIDIYARTI

Pilihan Editor: Mikroplastik di Antartika Dianalisis Gunakan Ilmu Nuklir, Kaji Kotoran Penguin

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

5 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

12 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

13 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

13 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

14 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

14 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

14 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?