TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai protein atau zat yang dihasilkan oleh tubuh, hormon memiliki peran penting dalam mengontrol fungsi sel-sel tertentu. Hormon berkontribusi dalam menjaga keseimbangan tubuh. Namun, pada beberapa kasus, sel kanker memanfaatkan hormon untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya.
Dikutip dari American Cancer Society, terapi hormon atau dikenal sebagai terapi hormonal atau terapi endokrin merupakan suatu pendekatan dalam pengobatan kanker yang bertujuan memblokir atau mengubah cara hormon berinteraksi dengan sel kanker.
Pendekatan ini terutama efektif pada jenis kanker tertentu, seperti kanker payudara dan kanker prostat, yang bergantung pada hormon seks untuk pertumbuhannya. Meskipun demikian, terapi hormon juga dapat diterapkan pada beberapa jenis kanker lainnya.
Dalam konteks pengobatan kanker, terapi hormon dianggap sebagai pengobatan sistemik. Ini karena hormon yang diincar oleh terapi tersebut beredar di seluruh tubuh. Obat-obatan yang digunakan dalam terapi hormon menyebar ke berbagai bagian tubuh untuk menargetkan sel kanker yang memanfaatkan hormon.
Hormon berperan sebagai pengatur berbagai fungsi tubuh, namun juga dapat menjadi pencetus pertumbuhan kanker. Sel kanker tertentu memerlukan hormon untuk berkembang biak, dan terapi hormon bekerja dengan menghambat akses sel kanker tersebut terhadap hormon yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
Terapi hormon berbeda dari metode pengobatan lainnya seperti pembedahan dan terapi radiasi yang hanya mempengaruhi area tertentu pada tubuh.
Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut cara terapi hormon bekerja:
1. Menghentikan produksi hormon
Dalam beberapa kasus, terapi hormon dapat menghentikan tubuh dari memproduksi hormon yang diperlukan untuk pertumbuhan sel kanker. Ini dapat dilakukan dengan mengangkat kelenjar yang menghasilkan hormon yang dimanfaatkan oleh sel kanker.
2. Memblokir akses hormon
Terapi hormon juga dapat berfungsi dengan cara memblokir akses sel kanker terhadap hormon yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan.
3. Menggantikan hormon dengan bioidentik
Terapi hormon melibatkan penggantian hormon alami dengan hormon bioidentik, yaitu hormon buatan yang diproduksi di laboratorium. Sel kanker tidak dapat menggunakan hormon bioidentik untuk pertumbuhan, sehingga menggantikan hormon alami dengan hormon bioidentik dapat menghentikan perkembangbiakan sel kanker.
Penyedia layanan kesehatan dapat menggabungkan terapi hormon dengan metode pengobatan lain, seperti pembedahan, kemoterapi, atau terapi radiasi. Terapi hormon juga dapat diterapkan setelah pengobatan utama untuk mengurangi risiko kambuhnya kanker.
Dalam menghadapi kanker, terapi hormon menjadi suatu instrumen yang tidak hanya menghentikan pertumbuhan sel kanker, tetapi juga meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup penderita.
Pilihan Editor: Gejala, Penyebab dan Cara Mencegah Andropause, Menopause pada Pria