Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegukan, Kapan Bisa Diatasi Sendiri dan Harus Periksa ke Dokter?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi cegukan. Freepik.com
Ilustrasi cegukan. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaCegukan adalah masalah yang sering dialami banyak orang dan biasanya memang tak berbahaya dan cepat hilang dengan sendirinya. Tapi terkadang kasus cegukan bisa membandel dan belum pergi juga setelah satu jam.

Cegukan merupakan kontraksi cepat tanpa sengaja pada otot diafragma dan otot antara rusuk yang membuat paru-paru mengembang saat bernapas, diikuti dengan menutupnya pangkal pita suara.

"Menutupnya pangkal pita suara itulah yang menyebabkan suara 'hik'," kata Mark Loafman, dokter di Cook County Health di Chicago, Illinois, Amerika Serikat.

Menurut Loafman, cegukan tak berlangsung lama dan tak perlu bikin khawatir. Sering cegukan biasanya dialami laki-laki yang jangkung dan lansia," jelasnya kepada Fox News Digital.

Cegukan bisa disembuhkan sendiri namun ada beberapa cara yang sudah terbukti manjur, jelas Natasha Bhuyan, dokter di One Medical di Phoenix, Arizona.

"Cegukan biasanya refleks jadi banyak pengobatan yang bisa menghentikan sinyal penyebab refleks itu. Inilah alasan pengobatan melibatkan cara makan dan minum yang tak umum," paparnya. 

Kapan harus ke dokter?
Meski tak ada pengobatan yang bersifat klinis, Loafman menyebut beberapa pasien punya beberapa metode sendiri. Salah satunya menahan napas selama 5-10 detik. Cara lain dengan manuver Valsalva, yaitu dengan menutup mulut dan memencet hidung saat mengeluarkan napas, menurut Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menghirup atau berkumur air es, mengisap irisan lemon, menelan sesendok teh gula pasir, sampai menjulurkan lidah adalah cara sederhana lain yang disarankan Loafman.

"Ingat, cegukan bisa hilang sendiri dan akan berhenti, apapun yang Anda lakukan. Jadi, berbagai upaya mengatasi akan berhasil karena cegukan sebenarnya berhenti sendiri," tambahnya.

Pilihan makanan juga bisa jadi penyebab cegukan. "Jadi jika memperhatikan makanan tertentu menyebabkan cegukan, coba ubah pola makannya," sarannya lagi.

Namun jika cegukan tak juga berhenti dalam waktu beberapa jam, periksakan ke dokter karena bisa jadi terkait kondisi kesehatan kronis atau serius. Contohnya gangguan saraf pusat, diabetes, penyakit ginjal, dan masalah di kerongkongan, menurut Mayo Clinic.

Pilihan Editor: Sederet Masalah Kesehatan yang Ditandai dengan Cegukan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bahaya Autoimun pada Anak dan Penanganannya

15 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Bahaya Autoimun pada Anak dan Penanganannya

Diagnosis dini autoimun pada anak penting agar pengobatan dan terapi bisa dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan organ lebih lanjut.


Beda dengan COVID-19, WHO Sarankan Vaksinasi Terarah untuk Cacar Monyet Mpox

28 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlihat di dekat kantor pusatnya di Jenewa, Swiss, 2 Februari 2023. REUTERS/Denis Balibouse/File foto
Beda dengan COVID-19, WHO Sarankan Vaksinasi Terarah untuk Cacar Monyet Mpox

WHO merekomendasikan "vaksinasi terarah" dalam upaya melawan cacar monyet atau mpox, alih-alih vaksinasi massal


Dokter Bagi Trik Atasi Cegukan dengan Air Lemon, Benarkah Efektif?

29 hari lalu

Ilustrasi lemon. Shutterstock
Dokter Bagi Trik Atasi Cegukan dengan Air Lemon, Benarkah Efektif?

Seorang dokter membagi tips mudah mengatasi cegukan dengan air lemon atau jeruk nipis, benarkah trik ini efektif?


Pengobatan Gratis Pakai KTP

31 hari lalu

Bupati Belu, Taolin Agustinus mengecek keadaan warga yang sakit di Atambua. Dok. Pemkab Belu
Pengobatan Gratis Pakai KTP

Bupati Agus Taolin membuat terobosan di berbagai sektor agar Belu keluar dari status daerah tertinggal. Jumlah penduduk miskin menurun drastis dalam dua tahun.


Perbedaan Jenis Ruangan IGD, UGD, ICU, dan HCU di Rumah Sakit

34 hari lalu

Tenaga medis melintas di depan gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Kamis, 10 Februari 2022. RSPI Sulianti Saroso menjadi salah satu Rumah Sakit rujukan perawatan pasien Covid-19 varian Omicron. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbedaan Jenis Ruangan IGD, UGD, ICU, dan HCU di Rumah Sakit

Ketahui istilah UGD, IGD, ICU, dan HCU di rumah sakit. Masing-masing bagaimana penanganannya?


5 Cairan Termahal di Dunia, Ada Parfum, Darah, hingga Bisa Kobra

16 Juli 2024

Seorang pekerja mengekstrak racun dari kalajengking untuk memproduksi obat homeopati Vidatox di LABIOFAM di Cienfuegos, Kuba, 3 Desember 2018. Para peneliti di Kuba telah menemukan bahwa racun dari kalajengking biru memiliki sifat anti-inflamasi dan pereda nyeri, dan mungkin dapat menunda pertumbuhan tumor pada beberapa pasien kanker. REUTERS/Stringer
5 Cairan Termahal di Dunia, Ada Parfum, Darah, hingga Bisa Kobra

Terdapat sejumlah cairan dengan harga tinggi, bisa mencapai ratusan juta rupiah per liter.


Hipotensi Ortostatik: Gejala, Penyebab, dan Alasan Rawan Bagi Lanjut Usia

13 Juli 2024

Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Hipotensi Ortostatik: Gejala, Penyebab, dan Alasan Rawan Bagi Lanjut Usia

Hipotensi ortostatik adalah kondisi medis di mana tekanan darah seseorang turun secara signifikan saat mereka berdiri dari posisi duduk atau berbaring


Tren Perawatan Kecantikan dan Pengobatan Herbal Meningkat, Indonesia Punya Dua Modal Besar

27 Juni 2024

Ilustrasi obat herbal/alami, kayu manis, madu, cengkeh. REUTERS/Susan Lutz
Tren Perawatan Kecantikan dan Pengobatan Herbal Meningkat, Indonesia Punya Dua Modal Besar

Riset menunjukkan kekayaan pengetahuan dan sumber daya alam lokal Indonesia yang penting untuk perawatan kecantikan dan pengobatan.


Inilah Perbedaan Batu Empedu dengan Batu Ginjal

2 Juni 2024

Batu ginjal.
Inilah Perbedaan Batu Empedu dengan Batu Ginjal

Batu empedu dan batu ginjal adalah dua kondisi medis yang berbeda, meskipun keduanya melibatkan pembentukan kristal atau batu di dalam tubuh.


3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

17 Mei 2024

Nancy Van Der Stracten, 75 tahun yang menderita penyakit Parkinson, berpose saat akan mulai latihan tinju di sebuah klub tinju di Antalya, Turki, 26 Februari 2021. REUTERS/Umit Bektas
3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

Ada tiga jenis pengobatan yang dapat digunakan untuk pasien Parkinson, melalui obat-obatan, terapi fisik, dan metode operasi.