Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

Reporter

image-gnews
Tindakan memecah batu ginjal tanpa pembedahan atau ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy).
Tindakan memecah batu ginjal tanpa pembedahan atau ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy).
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Urolog di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Dyandra Parikesit, menjelaskan soal batu ginjal dan cara mengobatinya agar tidak menyebabkan penurunan fungsi pada ginjal.

“Batu ginjal terbentuk dari endapan garam dan mineral yang berkumpul menjadi satu dan umumnya tidak bergejala,” kata Dyandra dalam gelar wicara daring, Selasa, 26 Maret 2024.

Meskipun tidak bergejala, batu ginjal yang menyumbat saluran kemih dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, mulai dari nyeri, perdarahan, hingga penurunan fungsi ginjal. Karena itu, kondisi batu ginjal perlu segera ditangani agar ginjal dan saluran kemih dapat berfungsi normal kembali.

Ada beberapa faktor penyebab batu ginjal, antara lain sering menahan buang air kecil, kurang minum air (dehidrasi), hingga kadar garam yang tinggi dalam urine. Lulusan pendidikan kedokteran Universitas Indonesia itu menyarankan sejumlah tindakan pencegahan agar dapat terhindar dari batu ginjal.

“Kita cukupi konsumsi air putih 2-3 liter sehari. Kalau menjalankan puasa idealnya tetap diupayakan demikian dengan pembagian minum air putih saat buka puasa, makan malam, dan sahur,” jelas Dyandra.

Selain itu, batasi konsumsi garam kurang dari 2.300 mg per hari dan hindari merokok serta minum alkohol. Jangan lupa menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat dan menghindari makanan cepat saji, tinggi garam, serta tinggi purin. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun jika pasien sudah terlanjur mengalami batu ginjal, ada beberapa tindakan pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengeluarkan batu ginjal tersebut, mulai dari tindakan minim invasif (tindakan dengan sayatan dalam jumlah minim) hingga non-invasif (tanpa sayatan).

“Salah satunya adalah RIRS atau Retrograde Intrarenal Surgery menggunakan teropong dalam saluran kemih dan menghancurkan batu ginjal dengan laser yang minim invasif,” terangnya.

Ragam penanganan lain
Tidak hanya RIRS, pasien juga dapat diobati dengan tindakan minim invasif lain, yakni PCNL atau Percutaneous Nephrolithotomy untuk batu ginjal dengan ukuran lebih besar dan URS atau Ureteroscopy yang menggunakan laser untuk menghancurkan batu. Selain itu, terdapat pengobatan non-invasif lain bernama ESWL atau Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy untuk batu berukuran kecil (kurang dari 20 mm) dan berbentuk lunak. Tindakan ini dilakukan dengan menghancurkan batu ginjal menggunakan gelombang kejut selama kurang lebih satu jam.

“Pilihan pengobatan di atas ada plus dan minusnya. Biasanya tindakan pengobatan minim invasif memiliki angka bebas batu cukup tinggi, seperti RIRS, PCNL, dan URS,” paparnya. “Sementara untuk ESWL karena non-invasif biasanya fragmen pertumbuhan batu dan angka bebas batunya relatif lebih rendah sehingga memerlukan terapi berkala."

Pilihan Editor: Cegah Batu Ginjal dengan Diet Mediterania dan Perbanyak Makan Jeruk

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Meski Tinggi Nutrisi, Tak Semua Orang Boleh Makan Biji Wijen. Ini Alasannya

5 hari lalu

Ilustrasi biji wijen. shutterstock.com
Meski Tinggi Nutrisi, Tak Semua Orang Boleh Makan Biji Wijen. Ini Alasannya

Biji wijen kaya vitamin, mineral, dan lemak sehat. Namun tak semua orang boleh mengonsumsinya karena alasan tertentu.


Waktu yang Tepat Pemasangan Akses Cuci Darah Menurut Pakar

5 hari lalu

Ilustrasi cuci darah (REUTERS/Hannah McKay)
Waktu yang Tepat Pemasangan Akses Cuci Darah Menurut Pakar

Berikut waktu yang tepat bagi pasien gagal ginjal untuk memasang akses hemodialisis atau cuci darah menurut pakar.


Bahaya Autoimun pada Anak dan Penanganannya

6 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Bahaya Autoimun pada Anak dan Penanganannya

Diagnosis dini autoimun pada anak penting agar pengobatan dan terapi bisa dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan organ lebih lanjut.


Operasi Pertama Sukses, Pakar Ungkap Manfaat Telerobotik dalam Pembedahan

10 hari lalu

Operasi urologi jarak jauh pertama di Asia Tenggara dengan menggunakan teknologi telerobotik/RSCM
Operasi Pertama Sukses, Pakar Ungkap Manfaat Telerobotik dalam Pembedahan

Pakar menjelaskan manfaat teknologi telerobotik dalam tindakan pembedahan, antara lain untuk operasi saluran cerna dan saluran kemih.


5 Orang yang Sebaiknya Menghindari Makan Pepaya

14 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Orang yang Sebaiknya Menghindari Makan Pepaya

Pepaya dapat menimbulkan efek samping bagi orang dengan kondisi tertentu, seperti alergi, penyakit batu ginjal, atau hipoglikemia.


Beda dengan COVID-19, WHO Sarankan Vaksinasi Terarah untuk Cacar Monyet Mpox

20 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlihat di dekat kantor pusatnya di Jenewa, Swiss, 2 Februari 2023. REUTERS/Denis Balibouse/File foto
Beda dengan COVID-19, WHO Sarankan Vaksinasi Terarah untuk Cacar Monyet Mpox

WHO merekomendasikan "vaksinasi terarah" dalam upaya melawan cacar monyet atau mpox, alih-alih vaksinasi massal


Pengobatan Gratis Pakai KTP

22 hari lalu

Bupati Belu, Taolin Agustinus mengecek keadaan warga yang sakit di Atambua. Dok. Pemkab Belu
Pengobatan Gratis Pakai KTP

Bupati Agus Taolin membuat terobosan di berbagai sektor agar Belu keluar dari status daerah tertinggal. Jumlah penduduk miskin menurun drastis dalam dua tahun.


Inilah Gejala dan Penyebab Infeksi Saluran Kemih

25 hari lalu

Ilustrasi menahan pipis atau kencing. Shape.com
Inilah Gejala dan Penyebab Infeksi Saluran Kemih

Jika gemar makan makanan dan minuman manis, Anda mungkin rentan terhadap infeksi saluran kemih.


Perbedaan Jenis Ruangan IGD, UGD, ICU, dan HCU di Rumah Sakit

26 hari lalu

Tenaga medis melintas di depan gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Kamis, 10 Februari 2022. RSPI Sulianti Saroso menjadi salah satu Rumah Sakit rujukan perawatan pasien Covid-19 varian Omicron. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbedaan Jenis Ruangan IGD, UGD, ICU, dan HCU di Rumah Sakit

Ketahui istilah UGD, IGD, ICU, dan HCU di rumah sakit. Masing-masing bagaimana penanganannya?


Cek Kelainan Ginjal pada Anak sejak Dalam Kandungan

28 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kandungan dengan USG (Ultrasonografi). marrybaby.vn
Cek Kelainan Ginjal pada Anak sejak Dalam Kandungan

Dokter meminta ibu hamil menanyakan kondisi air ketuban pada dokter saat pemeriksaan untuk mendeteksi ada tidaknya kelainan pada ginjal janin.