Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Bagi Saran Mencegah Penyakit Ginjal Kronis, Awali dari Cek Urine

Reporter

image-gnews
Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (InaSH) Djoko Wibisono mengatakan pemeriksaan fungsi ginjal dan urine adalah cara efektif mencegah penyakit ginjal kronis.

“Untuk mendeteksi itu gampang, cek kreatinin untuk lihat fungsi ginjal, cek kencing untuk melihat kebocoran apakah ada protein di dalam urine. Kalau normal enggak apa-apa, enggak usah dicek setiap bulan, bisa setahun sekali,” katanya di Jakarta, Jumat, 23 Februari 2024.

Dokter di RSPAD Gatot Subroto Jakarta itu menjelaskan ketika melakukan pemeriksaan fungsi ginjal, dokter akan memeriksa darah untuk melihat kreatinin dan laju filtrasi glomerulus (LFG). Sedangkan pemeriksaan urine dilaksanakan dengan melihat kadar albumin atau protein dengan pemeriksaan Urine Albumin Creatinin Ratio (UACR) untuk melihat adanya kebocoran ginjal. Ia menyarankan pemeriksaan urine dilakukan saat pagi hari.

“Deteksi dini penyakit ginjal kronis harus dilakukan dengan pemeriksaan fungsi ginjal dan UACR sekaligus. Jika ditemukan abnormalitas pada pemeriksaan pertama wajib dilakukan pemeriksaan kedua tiga bulan kemudian,” sarannya.

Menurutnya, kedua pemeriksaan tersebut amat penting mengingat penyebab penyakit ginjal yang paling sering ditemukan di Indonesia berkaitan dengan diabetes dan hipertensi. Selain melakukan pencegahan lewat dua pemeriksaan tersebut, Djoko menyebut penyakit ginjal kronis bisa juga dicegah dengan gaya hidup sehat. 

Dari cara yang mudah, masyarakat bisa menjaga tekanan darah tetap pada batas normal dan menjaga berat badan tetap ideal. Kemudian disarankan untuk minum air putih 8-10 gelas per hari, tidak merokok, menjaga kadar gula darah tetap normal, rajin olahraga, serta tidak mengonsumsi obat antinyeri dalam jangka panjang tanpa anjuran dokter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pahami kelainan pada ginjal
Djoko pun meminta masyarakat memahami penyakit gagal ginjal kronis adalah kelainan yang mengenai ginjal dan timbul akibat berbagai faktor, biasanya secara perlahan dan sifatnya menahun. Pada awalnya tidak ditemukan gejala yang khas sehingga penyakit ini sering terlambat diketahui.

Namun, masyarakat bisa mewaspadai gejala seperti tekanan darah tinggi, perubahan frekuensi dan jumlah buang air kecil dalam sehari, adanya darah dalam urine, lemah, serta sulit tidur. Gejala lain yakni kehilangan nafsu makan, sakit kepala, tidak dapat berkonsentrasi, dan timbul rasa gatal hingga sesak dan mual atau muntah.

“Jadi supaya tidak kecolongan, saya mohon cek fungsi ginjal dan kebocorannya. Kalau sudah terkena, biasanya pasti di jantung ada sesuatu, UACR itu menandakan pembuluh darah sudah kena. Tidak hanya ginjal, itu menandakan di mata ada sesuatu, di jantung sudah mulai terkena, termasuk di otak,” papar Djoko.

Pilihan Editor: Cegah Penyakit Ginjal Kronis pada Generasi Muda dengan Cara Berikut

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waktu yang Tepat Pemasangan Akses Cuci Darah Menurut Pakar

8 hari lalu

Ilustrasi cuci darah (REUTERS/Hannah McKay)
Waktu yang Tepat Pemasangan Akses Cuci Darah Menurut Pakar

Berikut waktu yang tepat bagi pasien gagal ginjal untuk memasang akses hemodialisis atau cuci darah menurut pakar.


Operasi Pertama Sukses, Pakar Ungkap Manfaat Telerobotik dalam Pembedahan

13 hari lalu

Operasi urologi jarak jauh pertama di Asia Tenggara dengan menggunakan teknologi telerobotik/RSCM
Operasi Pertama Sukses, Pakar Ungkap Manfaat Telerobotik dalam Pembedahan

Pakar menjelaskan manfaat teknologi telerobotik dalam tindakan pembedahan, antara lain untuk operasi saluran cerna dan saluran kemih.


Tak Hanya Gangguan Pendengaran, Bekerja di Lingkungan Bising Juga Berisiko Hipertensi

25 hari lalu

Ilustrasi Pekerjaan Konstruksi
Tak Hanya Gangguan Pendengaran, Bekerja di Lingkungan Bising Juga Berisiko Hipertensi

Pakar mendapati pekerjaan dengan suasana berisik menambah risiko hipertensi selain gangguan pendengaran.


Kandungan Produk Perawatan yang Bahayakan Ibu Hamil dan Dampaknya

27 hari lalu

Ilustrasi perawatan kulit ibu hamil. Shutterstock
Kandungan Produk Perawatan yang Bahayakan Ibu Hamil dan Dampaknya

Kandungan fenol dan paraben, bahan kimia yang umum pada kosmetik dan produk perawatan kulit, dapat meningkatkan risiko hipertensi pada ibu hamil.


Inilah Gejala dan Penyebab Infeksi Saluran Kemih

27 hari lalu

Ilustrasi menahan pipis atau kencing. Shape.com
Inilah Gejala dan Penyebab Infeksi Saluran Kemih

Jika gemar makan makanan dan minuman manis, Anda mungkin rentan terhadap infeksi saluran kemih.


BRIN Kembangkan DECY-13 untuk Diagnosis Penyakit Kanker dan TBC

28 hari lalu

Development of Experimental Cyclotron in Yogyakarta atau DECY-13 Cyclotron. BRIN
BRIN Kembangkan DECY-13 untuk Diagnosis Penyakit Kanker dan TBC

BRIN mengembangkan DECY-13 untuk produksi radiofarmaka yang bisa menjadi diagnosis penyakit kanker dan TBC. Berikut penjelasannya.


Cek Kelainan Ginjal pada Anak sejak Dalam Kandungan

31 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kandungan dengan USG (Ultrasonografi). marrybaby.vn
Cek Kelainan Ginjal pada Anak sejak Dalam Kandungan

Dokter meminta ibu hamil menanyakan kondisi air ketuban pada dokter saat pemeriksaan untuk mendeteksi ada tidaknya kelainan pada ginjal janin.


Penyebab Terbanyak Gagal Ginjal Menurut Dokter

31 hari lalu

Ilustrasi ginjal. ANTARA-Shutterstock
Penyebab Terbanyak Gagal Ginjal Menurut Dokter

Dokter menjelaskan beberapa penyebab gagal ginjal pada anak, dari diare sampai infeksi berulang.


Seri Hipertensi: Benarkah Asupan Suplemen Bisa Bantu Normalkan Tekanan Darah?

35 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Seri Hipertensi: Benarkah Asupan Suplemen Bisa Bantu Normalkan Tekanan Darah?

Kebutuhan untuk terus minum obat hipertensi bisa berbeda-beda untuk setiap individu dan kondisi kesehatannya.


Orang Muda, Anak-Anak Hingga Lansia Bisa Terkena Hipertensi: Kenali Penyebabnya

35 hari lalu

Ilustrasi anak hipertensi/tekanan darah tinggi. Shutterstock.com
Orang Muda, Anak-Anak Hingga Lansia Bisa Terkena Hipertensi: Kenali Penyebabnya

Meskipun orang yang lebih tua lebih berisiko terkena hipertensi, orang dewasa muda berusia 18 hingga 40 tahun, dan anak-anak juga bisa kena.