Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengaruh Kesehatan Mental pada Proses Pengobatan Kanker

Reporter

image-gnews
Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kesehatan jiwa di Rumah Sakit Fatmawati, Ika Sri Nurtantri, mengatakan kesehatan mental dapat mempengaruhi proses penyembuhan pasien kanker. Bila kondisi mentalnya menurun maka daya tahan tubuh juga ikut turun.

"Sementara pada saat seseorang mengalami kanker tentunya juga perlu ada tentara dari tubuhnya untuk melawan kanker itu. Kalau imunitasnya menurun tentunya ini juga sangat berpengaruh pada proses penyembuhan kankernya," ujar Ika dalam dialog "Pentingnya Kesehatan Mental Bagi Penyintas Kanker" yang disiarkan Kementerian Kesehatan, Jumat, 23 Februari 2024.

Dia menjelaskan setiap pasien kanker memiliki kondisi mental yang berbeda. Apabila kondisi kesehatannya sangat parah hingga mengganggu fungsi normal atau aktivitasnya maka perlu mendapatkan penanganan profesional. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sehat mental adalah situasi di mana individu menyadari kemampuan yang dimilikinya, mampu mengatasi tekanan kehidupan secara normal, dapat bekerja secara produktif, serta mampu berkontribusi bagi komunitasnya.

Dia menjelaskan penyintas kanker juga dapat mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan karena trauma dan takut pengalaman pengobatannya. Yang mereka takutkan seperti kambuhnya kanker kemudian harus menjalani proses terapi kembali, padahal proses pengobatan kanker tidak mudah. Hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup para penyintas kanker.

Dia menuturkan sejumlah fase ketika orang mengetahui mengidap kanker. Yang pertama adalah menyangkal karena merasa tidak seharusnya mereka sakit karena pola hidup sudah benar dan sehat. Kemudian fase menawar atau bargaining, di mana mereka mencoba untuk mengobati diri sendiri dan memperbaiki pola hidup.

Ika menyebut dalam fase menawar itu terkadang ada yang harapan sembuhnya terpenuhi, ada juga yang tidak. Ketika tidak mendapatkan apa yang diharapkan, seperti sudah terapi lama namun tidak membuahkan hasil, mereka kemudian marah atau disebut sebagai fase anger. Di sini pasien mulai menyalahkan orang lain, seperti dokter, lingkungan, dan lain-lain. Menurutnya, apabila hal tersebut berkepanjangan dapat memperburuk kondisi kanker.

"Tapi pada saat dia bisa melewati fase-fase itu akhirnya mulai muncul aspek acceptance, mulai bisa terima. Biasanya kalau sudah lebih panjang, sudah dijalankan, ternyata enggak seburuk yang dipikirkan. Ternyata masih oke walaupun saya mengalami gangguan kanker," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pentingnya aktivitas spiritual
Menurut Ika, yang terpenting adalah memaknai proses penyembuhan tersebut dengan baik dengan cara melihatnya melalui sudut pandang yang positif. Proses penyembuhan tersebut pun perlu dilalui dengan niat untuk berjuang. Sebagai contoh, ketika masih sehat, pasien tersebut sangat sibuk sehingga tidak ada waktu bersama keluarga. Namun ketika sakit, justru merasa senang karena bisa berkumpul bersama keluarga.

Selain itu, yang juga penting adalah menjalani aktivitas spiritual. Ika menilai dengan membangun hubungan dengan alam semesta, pasien akan punya kemauan hidup yang lebih. Menurutnya, keajaiban-keajaiban juga terkadang muncul dari relasi dengan semesta.

"Jadi berharap boleh, justru harapan itu yang membuat seseorang jadi lebih bisa bertahan dalam menghadapi semua kesulitan-kesulitan di dalam hidupnya," tuturnya.

Ia menyebut keluarga serta orang sekitar dapat turut meningkatkan mental pasien dan penyintas kanker melalui empati serta dukungan agar dia dapat melakukan berbagai aktivitas yang disenangi. Dia menilai hal tersebut akan membuat pasien atau penyintas tetap dapat berpikiran positif serta produktif.

Pilihan Editor: Beda Gejala ADHD pada Laki-laki dan Perempuan, Mana yang Lebih Mengganggu?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gusur Gedung Klinik, Unpad dan Pertamedika Akan Dirikan Rumah Sakit Kanker di Bandung

1 hari lalu

Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran (Unpad) memilih Rina Indiastuti sebagai rektor baru periode 2019-2024, Ahad, 6 Oktober 2019. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Gusur Gedung Klinik, Unpad dan Pertamedika Akan Dirikan Rumah Sakit Kanker di Bandung

Rumah sakit kanker itu akan dibangun di area seluas 8.600 meter persegi bekas bangunan klinik Unpad di Jalan Dipatiukur.


Elle Macpherson Tanggapi Kritik Pengobatan Kankernya dan Alasan Tolak Kemoterapi

2 hari lalu

Elle MacPherson. REUTERS/Stringer
Elle Macpherson Tanggapi Kritik Pengobatan Kankernya dan Alasan Tolak Kemoterapi

Supermodel Elle Macpherson menjelaskan keputusannya menolak kemoterapi untuk kanker payudara dan lebih memilih pengobatan holistik.


Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

3 hari lalu

Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

Rekan kerja yang melihat rekan lain sedang menghadapi masalah berat bisa dibantu dengan mengamati lingkungan sekitar untuk mencegahnya bunuh diri.


Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

3 hari lalu

Ilustrasi anak makan sambil bermain gadget. Kuali.com
Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

Pemerintah Australia akan memperkenalkan undang-undang yang melarang anak-anak menggunakan platform media sosial.


Penyebab Kebanyakan Pelancong Malas Membongkar Koper Sepulang Liburan

3 hari lalu

Ilustrasi perjalanan atau wanita memegang koper. Freepik.com/prostooleh
Penyebab Kebanyakan Pelancong Malas Membongkar Koper Sepulang Liburan

Ada dua tipe orang setelah liburan, yakni mereka yang langsung bongkar koper dan mereka yang suka menundanya. Kelompok terakhir ini lebih banyak.


Selesaikan Kemoterapi, Kate Middleton Siap Kembali Bekerja dan Berhikmat pada Cinta

3 hari lalu

Pangeran  William, Kate Middleton, bersama tiga anak mereka. Foto: Instagram @princeandprincessofwales.
Selesaikan Kemoterapi, Kate Middleton Siap Kembali Bekerja dan Berhikmat pada Cinta

Selama sembilan bulan menjalani kemoterapi, Kate Middleton dan Pangeran William mensyukuri hal sederhana tapi penting dalam hidup.


Tekan Kasus Kematian Kanker, Bio Farma Luncurkan Fasilitas Produksi Radiofarmaka

3 hari lalu

Gedung Kantor Pusat PT Bio Farma (Persero) di Bandung Jawa Barat. Bio Farma, BUMN Produsen vaksinterbesar di Asia Tenggara, menjadi  Holding BUMN FarmasiBersama dua BUMN lainnya, PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk.
Tekan Kasus Kematian Kanker, Bio Farma Luncurkan Fasilitas Produksi Radiofarmaka

Dengan Bio Farma melakukan inisiatif ini, Menkes bilang rumah sakit tinggal beli PET Scan-nya saja.


Pesan Terakhir Puput Novel, Minta Keluarga Teruskan Rawat Tempat Penampungan Hewan

4 hari lalu

Puput Novel. Foto: Instagram/@puputnovel_
Pesan Terakhir Puput Novel, Minta Keluarga Teruskan Rawat Tempat Penampungan Hewan

Sebelum meninggal, Puput Novel berpesan supaya keluarganya tetap kompak dan melanjutkan merawat tempat penampungan hewan terlantar miliknya.


Profil Puput Novel, Mantan Penyanyi Cilik yang Meninggal Karena Kanker

4 hari lalu

Puput Novel/Foto: Instagram/Puput Novel
Profil Puput Novel, Mantan Penyanyi Cilik yang Meninggal Karena Kanker

Profil Puput Novel, mantan penyanyi cilik dan artis kenamaan Tanah Air yang meninggal di usia 50 tahun karena kanker.


Puput Novel Dimakamkan, Ibunda: Selamat Jalan Sayang, Titip Anak Hamba Ya Allah

4 hari lalu

Puput Novel. Foto: Instagram/@puputnovel_
Puput Novel Dimakamkan, Ibunda: Selamat Jalan Sayang, Titip Anak Hamba Ya Allah

Ibunda Puput Novel tak kuasa menahan tangis di pemakaman putri tercintanya, sambil memanjatkan doa.