Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perundungan di Mata Dokter Reisa dan Apa yang Perlu Diperhatikan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Praktisi kesehatan masyarakat dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan perundungan adalah mata rantai yang perlu segera diputus karena berdampak pada semua yang terlibat.

"Memang dampak bullying itu enggak cuma menyasar korbannya saja tapi pembulinya atau orang di sekitarnya yang menyaksikan tindakan bullying itu juga semuanya kena dampak," ujar Reisa dalam Siaran Sehat dengan topik "Jaga Anak Kita dari Bullying" yang disiarkan Kementerian Kesehatan, Senin, 26 Februari 2024.

Ia mengatakan apabila perundungan tersebut melibatkan fisik maka kesehatan fisik korban pasti terganggu, seperti adanya luka benturan, bahkan dapat ada luka yang mengancam nyawa.

"Bahkan kalau verbal saja, ini bisa mengganggu secara mental. Jadi, bukan hanya fisiknya. Yang kedua, dampak bullying berisiko menyebabkan gangguan mental," ujarnya.

Gangguan-gangguan mental tersebut contohnya kecemasan, ketakutan, bahkan mudah marah. Selain itu, ada penurunan kemampuan analisis, fokus, produktivitas, dan menyebabkan pencapaian akademik yang buruk. Dia menjelaskan pada kasus perundungan berat, korban dapat mengalami depresi yang dapat mendorong tindakan-tindakan yberbahaya seperti mencelakai diri sendiri. 

Selain itu, gangguan dalam hubungan sosial korban pada akhirnya akan menurunkan kualitas hidupnya. Perundungan juga memberikan efek buruk bagi pelakunya. 

"Anak itu bisa jadi lebih berperilaku agresif dan impulsif. Biasanya pelaku bullying itu punya rasa percaya diri dan harga diri yang tinggi. Jadi, dia tidak takut melakukan berbagai kekerasan," ujar Reisa.

Dokter Reisa Broto Asmoro. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Masalah kompleks
Karena sifat-sifat ingin mendominasi itu mereka selalu ingin menguasai dan perundungan membuat mereka merasa memiliki kekuasaan lebih. Menurutnya, perundungan membuat pelaku memiliki watak yang lebih keras dan pada akhirnya tidak dapat berempati pada orang lain. Mereka menjadi mudah marah, bersikap kasar, dan ada risiko jadi kriminal. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tentunya berisiko tersangkut masalah hukum," ujarnya. Para saksi pun dapat menjadi trauma dan tertekan karena di satu sisi stres dan ketakutan dan di sisi lain merasa bersalah karena mau membantu korban tapi tidak bisa. 

"Akhirnya apa? Mereka bisa saja mengalami gangguan kecemasan. Terus apa? Punya kepribadian untuk menghindar dari masalah," katanya.

Hal itu akan mempengaruhi saksi perundungan di masa depan, terutama dalam pengambilan keputusan. Reisa menilai tidak ada seorang pun yang pantas dirundung dan tidak boleh ada yang diam saja ketika melihat perundungan. Korban perundungan perlu didukung karena dukungan tersebut menunjukkan kepedulian dan keberanian. 

"Jadi, bersatulah untuk mengakhiri bullying ini karena itu salah, apapun alasannya," ujarnya.

Perundungan adalah masalah kompleks yang butuh penyelesaian dari seluruh pihak, misalnya keluarga, sekolah, teman bermain, dan masyarakat. Apabila perundungan sudah terlanjur terjadi, ada sejumlah hal yang dapat dilakukan. Korban perundungan perlu diyakinkan bahwa perundungan itu bukan salahnya agar kepercayaan dirinya tumbuh kembali. 

"Kemudian, kita harus bantu agar korban mampu membela dirinya sendiri dan anak yang melaporkan kejadian itu perlu dihargai," tuturnya.

Selain itu bagi pelaku bullying, hukuman atau kritik yang diberikan sebisa mungkin tidak di tempat umum. Yang terpenting adalah pelaku didorong untuk jujur dan diapresiasi ketika sudah mau jujur agar perilaku negatifnya tidak semakin parah.

Pilihan Editor: Beda Perundungan dan Bercanda Menurut Psikolog

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komite Solidaritas Profesi Ungkap 4 Kebohongan yang Disebarkan Menkes Soal PPDS Undip

8 jam lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai membahas kerjasama program Gas-Kipas Stunting bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Kantor Apindo, Jakarta pada Rabu, 8 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Komite Solidaritas Profesi Ungkap 4 Kebohongan yang Disebarkan Menkes Soal PPDS Undip

Komite Solidaritas Profesi melaporkan Menkes Budi Gunadi Sadikin ke Bareskrim karena menyebarkan berita bohong soal PPDS Undip.


Rektor Unpad Merespons Kasus Perundungan Mahasiswa Calon Dokter Spesialis

13 jam lalu

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Rektor Unpad Merespons Kasus Perundungan Mahasiswa Calon Dokter Spesialis

Unpad telah membuat regulasi untuk mencegah kasus perundungan, termasuk memuat sanksi.


Usut Kematian Mahasiswi PPDS Undip, Polda Jawa Tengah Telah Periksa 17 Saksi

15 jam lalu

dr Aulia Risma. FOTO/instagram
Usut Kematian Mahasiswi PPDS Undip, Polda Jawa Tengah Telah Periksa 17 Saksi

Polda Jawa Tengah menyatakan telah memeriksa 17 saksi untuk mengusut kematian Aulia Risma, mahasiswi PPDS Undip.


Kasus Terbaru Bullying Mahasiswa Calon Dokter Spesialis, FK Unpad Beri Sanksi 7 Senior

22 jam lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Kasus Terbaru Bullying Mahasiswa Calon Dokter Spesialis, FK Unpad Beri Sanksi 7 Senior

Lagi-lagi bullying peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis. Kejadian 2023 dan baru dilaporkan.


Agensi Bantah Tudingan Ahn Se Ha Lakukan Bullying di Sekolah

1 hari lalu

Aktor Korea Selatan, Ahn Se Ha. Foto: Instagram/@hunus_ent
Agensi Bantah Tudingan Ahn Se Ha Lakukan Bullying di Sekolah

Pemain King the Land, Ahn Se Ha dituduh melakukan bullying di sekolah. Agensinya membantah hal tersebut dan akan mengambil tindakan hukum.


Mengenal Perundungan dan Beragam Wajahnya

1 hari lalu

Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
Mengenal Perundungan dan Beragam Wajahnya

Untuk dapat dianggap sebagai perundungan, perilaku tersebut harus bersifat agresif dan mencakup dua elemen utama yaitu ketidakseimbangan kekuasaan dan pengulangan.


Rektor Undip Minta Kemenkes Tinjau Ulang Penghentian Sementara PPDS Anestesi

1 hari lalu

Seorang petugas keamanan berjalan di samping spanduk kampanye Gerakan Zero Bullying yang terpasang di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP), kawasan kompleks RSUP Dr Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 15 Agustus 2024. Kepolisian masih menginvestigasi adanya dugaan perundungan di lingkungan PPDS yang menjadi penyebabnya mahasiswi ARL mengakhiri hidupnya. ANTARA/Aji Styawan
Rektor Undip Minta Kemenkes Tinjau Ulang Penghentian Sementara PPDS Anestesi

Rektor Undip merespons soal kelanjutan kasus dokter Aulia.


Saran Psikolog untuk Melawan Perundungan di Tempat Kerja

6 hari lalu

Ilustrasi perundungan di tempat kerja atau workplace bullying. Foto: Freepik.com
Saran Psikolog untuk Melawan Perundungan di Tempat Kerja

Masyarakat diminta berani menyatakan sikap dan bertindak tegas agar tidak menjadi korban perundungan, termasuk di tempat kerja.


Usut Tewasnya Dokter Aulia Risma, Polisi Periksa 11 Orang

6 hari lalu

dr Aulia Risma. FOTO/instagram
Usut Tewasnya Dokter Aulia Risma, Polisi Periksa 11 Orang

Kematian dokter Aulia Risma, mahasiswi PPDS Anestesi Universitas Diponegoeo (Undip), diduga terkait perundungan


Sederet Pernyataan DPR Soal Dugaan Perundungan di PPDS Undip

7 hari lalu

Mahasiswa menyalakan lilin sebagai aksi belasungkawa  wafatnya mahasiswa PPDS FK Undip dr Aulia Risma Lestari sekaligus mengawal pengungkapan kasus dugaan bunuh diri dan perundungan di Widya Puraya, kampus Undip Semarang, Senin 2 September 2024. Mahasiswa berharap pengusutan kasus ini segera tuntas, hasil investigasi segera bisa keluar agar kasus ini tidak berlarut larut. Tempo/Budi Purwanto
Sederet Pernyataan DPR Soal Dugaan Perundungan di PPDS Undip

DPR minta Kemenkes segera mengambil langkah konkret mengatasi perundungan di dunia pendidikan kedokteran.