TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi (PERDOKI) membagi tips menjaga kesehatan di tempat kerja dari risiko penyakit menular hingga faktor cuaca yang tidak menentu. Ketua Umum PERDOKI Astrid B. Sulistomo, menjelaskan prinsip utama dalam mencegah penyakit menular di tempat kerja adalah memutus rantai penularan.
"Prinsipnya adalah tentu memutus rantai penularan. Dengan adanya COVID kita banyak pelajaran bagaimana pencegahan penyakit menular," kata Astrid di sela kegiatan Pertemuan Ilmiah Tahunan ke-16 PERDOKI di Jakarta Selatan, Sabtu, 2 Maret 2024.
Baca juga:
Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan antara lain memakai alat pelindung diri seperti masker, menerapkan gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, dan disarankan untuk melengkapi ketahanan tubuh dari penyakit dengan vaksinasi. Astrid juga menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala di tempat kerja dengan mempertimbangkan risiko pekerjaan yang dijalani.
"Tidak harus semua pekerja diperiksa, sesuai risikonya ada pekerjaan-pekerjaan khusus yang perlu diperiksa. Misalnya kena bising mungkin perlu pemeriksaan pendengaran," ujar Astrid.
Perencanaan pemeriksaan kesehatan
Karena itu, penting bagi pelaku industri untuk menyusun perencanaan pemeriksaan kesehatan yang dibekali pengetahuan tentang risiko yang dihadapi pekerja. Sementara itu, spesialis kedokteran okupasi Wening Tri Mawanti, juga menganjurkan pemenuhan gizi seimbang ditambah cukup istirahat untuk menjaga ketahanan tubuh saat bekerja.
Menurutnya, tidak ada batasan porsi makanan yang dibutuhkan selama yang dikonsumsi mengandung gizi lengkap dan seimbang yang meliputi karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Ketua pelaksana Pertemuan Ilmiah Tahunan ke-16 PERDOKI itu juga menganjurkan untuk melengkapi asupan makanan dengan susu dan buah-buahan.
"Sebetulnya di makanan kita sehari-hari asal ada buah dan susu itu sudah cukup tapi kadang mungkin kita masih makan pilih-pilih lidah," ujar Wening.
Apabila kondisi daya tahan tubuh sedang menurun disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin. "Kalau kondisi badan sudah drop ekstra vitamin boleh, artinya yang buatan. Kalau alami sebenarnya makanan sehari-hari cukup," ucapnya.
Pilihan Editor: Pemicu dan Gejala Gangguan Mental Akibat Pekerjaan Menurut Psikiater