Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Burnout bagi Kesehatan Fisik dan Psikis Menurut Psikolog

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita kelelahan. shutterstock.com
Ilustrasi wanita kelelahan. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBurnout adalah kondisi sangat kelelahan, baik mental dan fisik. Psikolog Samanta Elsener mengatakan kondisi burnout akibat pekerjaan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, baik fisik maupun psikis. Contohnya gangguan nafsu makan, masalah dalam berkomunikasi, bahkan depresi berat hingga penyakit kronis.

"Kalau efek jangka panjangnya bisa jadi sakit jantung, kanker. Jadi kalau aku percaya, apa yang tubuh kita alami itu bisa jadi gangguan psikologis kita. Apa yang mental kita alami bisa jadi keluar sebagai gangguan medis kita," ujar Samanta dalam bincang “Tips Atasi Burnout Saat Kerja” yang disiarkan Kementerian Kesehatan, Senin, 4 Maret 2024.

Burnout disebabkan hustle culture, yaitu budaya gila kerja yang kerap diadopsi generasi muda. Selain budaya itu, relasi tidak sehat dengan lingkungan kerja juga menjadi faktor risiko.

"Jadi kalau misalnya kita bayangkan kurva lonceng, itu ada peak experience orang. Jadi kalau sedang termotivasi tinggi, performa kerjanya tinggi, dia berarti lagi tinggi-tingginya, di puncak prestasi," jelasnya.

Dia mengatakan setelah performa yang tinggi tersebut perlu diwaspadai karena setelah itu akan masuk ke kondisi sangat kelelahan. Kemudian kurva tersebut menurun, menunjukkan seseorang turun hingga kondisi burnout atau bahkan depresi.

Adapun gejalanya seperti sering merasa lelah sepanjang hari, motivasi kerja menurun, jadi sering menunda pekerjaan dan meninggalkan tanggung jawab, terkadang menarik diri dari situasi-situasi sosial, serta gejala fisik seperti sakit kepala dan kejang otot. Menurut Samanta, burnout berbeda dengan stres. 

Ia menyebut pada stres orang tetap dapat mempertahankan performa kerja yang baik tapi emosinya sering berubah atau disebut mood swing. Mereka tahu apa yang ingin dilakukan namun sadar kehilangan energi. Sementara itu, orang yang burnout sudah kehilangan harapan. Dia menjelaskan, apabila dibiarkan terus menerus maka orang dapat mengalami tekanan mental berat atau mental breakdown seperti depresi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyebab berbeda
Dia juga menjelaskan penyebab burnout berbeda-beda pada setiap orang. Sejumlah cara untuk mengatasi burnout misalnya memaksimalkan waktu istirahat, contohnya tidak bekerja pada Sabtu dan Ahad.

"Jangan cek email kantor, cek WhatsApp kantor. Pokoknya sudah, Sabtu-Ahad dimaksimalkan buat istirahat biar kita terkoneksi sama diri sendiri. Lakukan hobi, bikin kita merasa nyaman, memanjakan diri, melakukan self care untuk diri," paparnya.

Dia mengatakan merawat diri bukan hanya sekedar pergi ke kantor atau bengkel namun memberikan apa yang diri betul-betul butuhkan. Misalnya, apabila tipe orang butuh tidur maka tidurnya harus dioptimalkan pada hari istirahat itu. Atau jika orang yang sosial maka bisa bertemu orang lain yang bukan teman kantor pada waktu istirahat tersebut, misalnya sahabat atau keluarga. Dengan demikian ada pertukaran energi positif.

Apabila tingkat burnout sudah sangat parah maka perlu memanfaatkan waktu cuti sebaik mungkin. Dia mengatakan bagi sebagian orang dapat mempertimbangkan pindah kerja apabila penyebab burnout adalah lingkungan kerja yang membuat tidak betah.

Pilihan Editor: Beban Kerja Sebabkan Burnout, Pakar Ingatkan Kesehatan Fisik dan Mental

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 jam lalu

Artis sekaligus tersangka penyalahgunaan narkotika Rio Reifan bersiap dipindahkan ke RSKO Cibubur, di kantor Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Rabu, 4 September 2019. TEMPO/Genta Shadra Ayubi
Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?


Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

15 jam lalu

Ilustrasi bos sedang berkomunikasi dengan anggota timnya di tempat kerja. Foto: Unsplash.com/Amy Hirschi
Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

1 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

1 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

1 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

3 hari lalu

Ilustrasi laki-laki dan wanita berlari bersama. shutterstock.com
Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

4 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

4 hari lalu

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah? Foto: Canva
10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

5 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

5 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.