Kalau gemuk saja barangkali hanya berpengaruh pada penampilan. Masalahnya, kegemukan itu berbanding lurus dengan risiko terkena diabetes. Para ahli menduga kegemukan itu disebabkan pola makan orang Latin yang banyak mengandung garam, gula dan alkohol.
Galau melihat perubahan itu, para ahli gizi berusaha memodifikasi model piramida diet untuk orang-orang Hispanik. Sejak dua tahun lalu Latino Nutrion Coalition mengkampanyekan piramida diet ini untuk mengontrol gula dan garam. Tidak hanya mengurangi frekuensi makan, diet Latin ini juga meracik komposisi makanannya yang berbeda.
Bagian piramida yang paling bawah atau paling banyak dimakan adalah karbohidrat terutama berupa gandum, beras dan ubi. Di lapis kedua ada buah-buahan tropis seperti mangga, pepaya serta sayur-sayuran. Baru pada lapis ketiga ada daging ayam yang jumlahnya lebih sedikit dan yang paling sedikit atau di puncak piramida adalah susu.
Yang menarik, pola diet ini ternyata sudah dilakukan Suku Indian Aztech yang berada di Amerika Latin di abad ke-16. Sehingga, sebenarnya anjuran diet dengan pola ini bukan hal yang baru bagi mereka. "Kami menganjurkan agar mereka kembali ke menu tradisional yang sebetulnya lebih lezat daripada makanan modern yang tampaknya lezat," kata Manager Latino Nutrion Coalition Liz Mintz.
Di samping orang Latin, piramida diet juga dimiliki -orang-orang Mediterania, khususnya Yunani yang tinggal di Pulau Kreta. Orang-orang Pulau Kreta menderita penyakit jantung sekitar 20 persen lebih rendah dibanding orang Amerika Serikat. Tak hanya sehat jantung, rasio penderita kankernya sepertiga lebih rendah dibanding penderita kanker di Amerika.
Meski ditemukan berjauhan, piramida diet Mediterania dan Latin punya persamaan di lapisan atasnya (lihat ilustrasi). Keduanya sama, lebih banyak makan karbohidrat. Di lapis kedua ada banyak sayur, buah-buahan dan kacang-kacangan.
Perbedaan ada pada lapisan ketiga. Sehari-hari orang Yunani mengkonsumsi minyak zaitun yang kaya vitamid D untuk memasak, keju dan yoghurt. Dalam sepekan mereka makan ikan laut yang mengandung banyak omega 3 dan hanya sesekali makan daging. Akan halnya orang-orang Pulau Kreta makan telur 1-4 butir seminggu. Untuk menyempurnakannya, pakar gizi "pendukung" diet Mediterania yang telah diteliti oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Harvard School of Public Health pada 1993 itu menganjurkan agar minum air enam gelas per hari.
Dari dua piramida diet itu, mana yang lebih unggul? Kalangan medis Indonesia seperti Rachmad Soegih, ahli Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan, pada dasarnya semua program diet itu baik karena mengurangi secara kuantitatif jumlah makanan, tapi tidak menurunkan kualitasnya. Semua diet pada umumnya menganjurkan makan rendah kalori. "Variasi makanannya saja yang berbeda. Siapa tahu nantinya ada piramida diet ala Afrika," ujar Rachmad, Ahad lalu.
Rachmad menganjurkan, selain diet penyandang obesitas juga melakukan olahraga. Jika tidak, kata Rachmad yang juga bepraktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo itu, dalam dua pekan tubuh akan kembali seperti semula. Bagaimana pun, tubuh punya sistem metabolisme yang bisa menyesuaikan diri. Selain itu, "diet harus dilakukan dalam jangka lama, tidak hanya sekadar ikut tren." Pilih diet yang mana?
***
MENU PIRAMIDA DIET LATIN
Karbohidrat: jagung, kentang, beras, ubi, quinoa (sejenis kacang-kacangan), kacang pinto
Buah-buahan: pisang, mangga, pepaya, jambu, jeruk, nenas, melon
Sayuran: Bayam, tomat, brokoli, cabai, tomat
Minyak Goreng : Jagung, kedelai, zaitun
Protein: kalkun, ayam, ikan terutama salmon, telur
Untuk Anak:
Karbohidrat seperti beras, jagung, gandum, dikonsumsi sama banyak dengan sayur dan buah-buahan. Diikuti ikan, susu dan ayam di lapis kedua. Daging merah dan manisan seperti es krim dianjurkan hanya dikonsumsi seminggu sekali.
Anak dan dewasa direkomendasi minum air putih 6-8 gelas dan segelas jus buah.
MENU DIET MEDITERANIA
Karbohidrat: gandum,beras, kacang-kacangan
Buah-buahan: anggur, jeruk, lemon
Sayur-sayuran: wortel, sayuran hijau
Minyak Goreng/masak: minyak zaitun
Protein: telur (maksimal 4 kali sepekan), ikan atau makanan laut maksimal dua kali sepekan, tidak harus makan daging dalam sepekan, yoghurt rendah kalori.
Untuk anak
Karbohidrat lebih besar dalam bentuk roti, nasi, kentang. Diikuti sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan di tingkat kedua dalam jumlah sama. Minyak zaitun dipakai untuk memasak. Yoghurt atau keju dianjurkan dikonsumsi tiap hari. Ikan, ayam, telur, manisan (seperti es krim dikonsumsi mingguan, daging dikonsumsi saekali sebulan. Minum air 6-8 gelas per hari plus jus buah asli.
IRVAN SJAFARI | BERBAGAI SUMBER