Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manfaat Mengkonsumsi Buah Kurma Saat Berbuka Puasa, Salah Satunya untuk Kesehatan Jantung

image-gnews
Ilustrasi kurma. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Ilustrasi kurma. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu buah yang identik dengan bulan Ramadan adalah buah kurma. Kurma merupakan buah asal Timur Tengah yang dibudidayakan dan disajikan umumnya dalam bentuk yang sudah dikeringkan. 

Kurma memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Saat bulan Ramadan kurma banyak dicari karena dianjurkan dikonsumsi saat sahur maupun berbuka. Hal itu ternyata banyak sekali manfaat yang didapat untuk tubuh. Kurma memiliki rasa manis alami dan sering dijadikan sebagai bahan tambahan pemanis untuk olahan makanan penutup. 

Dilansir dari Health menurut penelitian kurma dapat membantu merawat kesehatan otak, pencernaan, dan jantung. Kurma memiliki kandungan antioksidan dan serat yang tinggi, jadi dapat membantu sebagai penangkal radikal bebas. Manfaat nutrisi lainnya dapat mencegah berbagai penyakit.

Mengutip dari Sheikh Shakhbout Medical City Dr Nisar Ahmed Bathoolunnisa, manajer dari dietetika di Sheikh Shakhbout Medical City (SSMC) mengatakan jika konsumsi kurma pada saat berbuka selain menjadi sunah, juga memiliki manfaat sebagai nutrisi tambahan. 

“Selain rasanya yang enak, kurma juga mengandung protein, vitamin, dan mineral. Jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, kurma juga dapat menyumbangkan nutrisi penting, seperti potasium, magnesium, zat besi, dan mangan. Mereka juga kaya akan polifenol, yaitu senyawa antioksidan yang melindungi tubuh dari peradangan; kurma mengandung lebih banyak polifenol dibandingkan kebanyakan buah dan sayuran lainnya,” kata Dr Bathoolunnisa.

Rasanya yang manis alami tadi membuat kurma sangat ideal untuk menggantikan gula guna mengurangi konsumsi glukosa yang berlebih. Kurma yang manis bisa menjadi alternatif makanan penutup yang lebih sehat daripada meminum minuman dengan kandungan gula tebu yang tinggi. 

“Kurma dapat memuaskan selera manis seseorang sekaligus memberikan nutrisi penting, seperti vitamin B-6 dan zat besi. Mereka juga tinggi serat, yang membantu orang merasa kenyang lebih lama,” jelas Bathoolunnisa.

Bathoolunnisa menjelaskan konsumsi kurma yang baik adalah kurma yang mentah dan kering. Jenis itu lebih baik dibandingkan kurma yang diawetkan dengan gula, kurma isi dengan macam variasi diberi kacang atau isian lainnya, kurma berlapis coklat, pasta kurma, bola kurma, dan makanan penutup lain berbahan dasar kurma. Kadar gula kurma yang sudah diolah tadi tentunya akan menjadi lebih tinggi dari kurma yang alami. Buah ini dapat dimakan oleh segala usia, termasuk bayi berusia tujuh hingga delapan bulan ke atas.

Mengutip dari Healthline hasil penelitiannya kurma memiliki profil nutrisi yang sangat baik. Untuk kurma yang dikeringkan kandungan kalorinya lebih tinggi dari buahnya yang masih segar. Kandungan kalori kurma sama dengan buah kering lainnya , seperti kismis dan buah ara. 

Kandungan nutrisi di dalam kurma ada karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan serat yang tinggi. Satu porsi kurma Medjool 3,5 ons, per 100 gramnya menyediakan nutrisi berikut:

Kalori: 277

Karbohidrat : 75 gram

Serat: 7 gram

Protein: 2 gram

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kalium: 15% DV

magnesium : 13% DV

Tembaga: 40% DV

Mangan: 13% DV

Besi: 5% DV

Vitamin B6: 15% DV

Kurma juga baik untuk pencernaan karena kandungan seratnya yang tinggi. Serat dalam kurma akan bermanfaat untuk mengontrol gula darah. Serat memperlambat pencernaan dan dapat membantu mencegah kadar gula darah melonjak terlalu tinggi setelah makan. Kandungan serat dalam kurma juga memiliki indeks glikemik (GI) yang rendah. 

Kandungan antioksidan dalam kurma sangat tinggi, didalamnya ada beberapa macam jenis antioksidan seperti:

1. Flavonoid: Flavonoid adalah antioksidan kuat yang dapat membantu mengurangi peradangan dan telah mempelajari potensinya dalam mengurangi risiko diabetes, penyakit Alzheimer, dan jenis kanker tertentu.

2. Karotenoid: Karotenoid terbukti meningkatkan kesehatan jantung dan juga dapat mengurangi risiko gangguan terkait mata, seperti degenerasi makula.

3. Asam fenolik: Dikenal karena sifat anti-inflamasinya, asam fenolik dapat membantu menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung.

Pilihan Editor: Bolehkah Penderita Diabetes Berbuka Puasa dengan Kurma?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

18 jam lalu

BFI Finance. Istimewa
Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

1 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

2 hari lalu

Ilustrasi GoPay atau GoBills. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.


Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

2 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.


Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

4 hari lalu

Ilustrasi oseng pare tempe. Cookpad/Tri Yunianti
Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

Pare merupakan salah satu sayuran yang menyimpan beragam manfaat kesehatan yang luar biasa.


Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Gula Darah

6 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Gula Darah

Cek gula darah penting karena kadar gula darah yang tidak normal bisa menjadi tanda awal penyakit seperti diabetes atau hipoglikemia.


Masih Jalani Arus Balik Lebaran? Lakukan Power Nap untuk Bantu Kembalikan Fokus Menyetir

7 hari lalu

Seorang pengemudi tidur setelah menghadapi kemacetan di Jalur Indramayu, Jawa Barat, Senin (5/9). Pada Puncak Arus Balik lebaran tahun ini terjadi kemacetan hampir di semua kota sehingga waktu tempuh menuju Jakarta hampir 2 kali lipat dibanding waktu normal. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Masih Jalani Arus Balik Lebaran? Lakukan Power Nap untuk Bantu Kembalikan Fokus Menyetir

Power nap dapat membantu kembalikan fokus selama perjalanan panjang arus balik lebaran. Bagaimana caranya?


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

8 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

9 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

10 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.