Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Penyebab Berat Badan Naik Meski Puasa Ramadan

image-gnews
ilustrasi berat badan (pixabay.com)
ilustrasi berat badan (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan ibadah, bagi sebagian orang, puasa Ramadan juga menjadi momentum untuk menurunkan berat badan. Namun terkadang hal itu tidak terjadi. Meski tidak makan dan minum dari terbit fajar sampai berbuka di waktu maghrib, berat badan bisa saja malah naik. Mengapa hal itu bisa terjadi? Dilansir dari MindBodyGreen, inilah 5 penyebab umum yang mungkin dapat menaikkan berat badan selama bulan Ramadan: 

1. Makan berlebihan saat sahur dan berbuka 

Saat berbuka puasa, banyak orang kalap mengonsumsi makanan apapun yang diinginkannya tanpa memperhitungkan jumlah kalori yang masuk. Oleh karena itu, pastikan makanan yang Anda konsumsi saat sahur dan berbuka memiliki kalori dan nutrisi yang seimbang. Hindari makanan terlalu manis saat berbuka karena mengandung kalori yang tinggi. Saat sahur dan berbuka, pastikan makanan yang Anda konsumsi mengandung banyak serat, protein, dan air.

2. Gaya hidup tidak sehat 

Meski sedang berpuasa, Anda tidak harus melewatkan hari hanya dengan tidur atau bermalas-malasan. Anda tetap harus berolahraga dan tidur nyenyak saat sedang berpuasa. Untuk olahraga, Anda bisa melakukannya di sore hari saat mendekati waktu berbuka. Pastikan juga Anda tidur dengan cukup, sekitar 7 hingga 8 jam sehari. Kurang tidur bisa membuat nafsu makan meningkat sehingga Anda akan makan berlebihan di malam hari.

3. Kurang Tidur 

Puasa memang membuat waktu tidur kita jadi berkurang karena terpotong sahur. Namun ada baiknya, kamu menggantinya dengan memajukan waktu tidurmu satu atau dua jam lebih awal. Sebab, banyak penelitian yang menyatakan bahwa orang yang kurang tidur memiliki risiko lebih tinggi mengalami kenaikan berat badan, dibandingkan mereka yang memiliki waktu tidur yang cukup.

Orang yang mengalami gangguan tidur akan dipengaruhi hormon yang mengatur metabolisme tubuh dan kontrol nafsu makan yaitu hormon leptin. Hormon ini sendiri berguna untuk menghasilkan rasa lapar dan membantu mengatur nafsu makan. Apabila hormon leptin ini sedang tinggi, rasa lapar menjadi lebih sering muncul dan memicu makan berlebihan. 

4. Kurang bergerak 

Melansir dari Jurnal Poltekkes Jakarta, puasa memang membuat tubuh menjadi lebih mudah lemas, terutama saat menjalankan aktivitas. Untuk bergerak saja lemas dan mengantuk, apalagi berolahraga. Nah, hal inilah yang harus diwaspadai. Dengan tidak berolahraga, artinya kamu membiarkan lemak menumpuk di tubuh dan bisa berujung pada kenaikan berat badan. 

Aktivitas fisik atau berolahraga merupakan faktor penting untuk mengontrol berat badan. Kalori yang disimpan tubuh saat berbuka puasa dan sahur akan tersimpan di badan dan membuat berat badan bertambah bila tidak melakukan kegiatan fisik. Jadi, dianjurkan untuk tetap melakukan olahraga ringan di bulan puasa ini. Misalnya, bisa melakukan olahraga ringan seperti bersepeda atau jogging sambil ngabuburit di sore hari agar badan tetap sehat dan berat badan tidak naik.

5. Langsung tidur setelah sahur

Penyebab berat badan naik saat puasa Ramadhan berikutnya adalah langsung tidur setelah sahur. Bangun di waktu yang lebih awal membuat banyak orang tak mampu menahan rasa kantuk setelah makan sahur. Akibatnya banyak yang memilih untuk langsung tidur setelah makan sahur. Hal ini menjadi penyebab berat badan naik saat puasa Ramadhan dan bisa membahayakan kesehatan tubuh kamu.

Hal ini terjadi karena langsung tidur setelah sahur bisa menghambat proses pencernaan makan. Kalori yang seharusnya dibakar malah dibiarkan menumpuk di dalam tubuh karena kamu langsung tidur. Makanan tersebut tidak bisa bertransformasi menjadi energi untuk kamu melakukan berbagai kegiatan di siang hari saat berpuasa. Hal ini menyebabkan perut menjadi terasa membuncit, begah, dan membuat berat badan naik.

Pilihan Editor: Kelaparan, Warga Gaza Masak Rumput untuk Berbuka Puasa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

20 jam lalu

BFI Finance. Istimewa
Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.


Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

2 hari lalu

Ilustrasi GoPay atau GoBills. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

3 hari lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

4 hari lalu

Ilustrasi oseng pare tempe. Cookpad/Tri Yunianti
Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

Pare merupakan salah satu sayuran yang menyimpan beragam manfaat kesehatan yang luar biasa.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

10 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

10 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

Rupiah tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.


Aryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan

11 hari lalu

Manajemen Aryaduta Menteng berbuka puasa bersama anak-anak panti asuhan dari Yayasan Nurul Iman Jafariyah
Aryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan

Aryaduta Menteng tidak hanya menjadi sebuah hotel, tetapi juga sebuah tempat yang mampu menyatukan beragam kalangan untuk berbagi kebahagiaan.


Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

12 hari lalu

Doa sahur sebaiknya dibaca agar mendapatkan keberkahan. Rasulullah SAW juga selalu membaca doa sahur, berikut informasinya. Foto: Canva
Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

Puasa Syawal berapa hari? Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari setelah Idul Fitri. Berikut ini ketentuan, waktu pelaksanaan, dan bacaan niatnya.


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

12 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


Besok Puncak Arus Balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta

12 hari lalu

Penumpang menunggu kedatangan pesawat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa, 9 April 2024. Pada H-1 Hari Raya Idul fitri 1445 H, terminal keberangkatan domestik nampak mulai lengang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Besok Puncak Arus Balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta

Besok diprediksi bakal menjadi puncak arus balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta.