Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perbedaan Stres dengan Depresi, Masing-masing Punya Ciri-ciri Khas

image-gnews
Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi karena berbagai pemicu. (Pexels/Ivan Samkov)
Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi karena berbagai pemicu. (Pexels/Ivan Samkov)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum berbicara mengenai stres dan depresi, perlu diketahui terlebih dahulu  bahwa keduanya adalah dua hal yang berbeda. Beberapa gejala dan efek stres dan depresi tampaknya serupa. Namun, ada perbedaan besar antara stres dan depresi. 

Meskipun stres merupakan hal yang umum dan serius, stres sering kali dianggap remeh atau diterima sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Mengutip Mental Health Foundation, pada dasarnya, stres adalah respon tubuh kita terhadap tekanan situasi dan peristiwa dalam hidup kita. Tentu saja, setiap orang mengalami stres karena alasan yang berbeda-beda, tergantung pada keadaan sosial dan ekonomi, lingkungan, dan susunan genetik mereka. 

Dilansir dari American Psychiatric Association (APA), depresi adalah kondisi medis umum dan serius yang berdampak negatif pada cara Anda merasa, berpikir, dan berperilaku. Untungnya, kondisi ini juga dapat diobati. Depresi menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat pada aktivitas yang dulu disukai. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik serta mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi secara optimal di tempat kerja dan di rumah.

Namun, efek stres kronis atau jangka panjang bisa berbahaya, tetapi dapat juga  menyebabkan depresi, yaitu gangguan suasana hati yang menyebabkan merasa tertekan dan kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya dinikmati. Depresi dapat memengaruhi nafsu makan, kebiasaan tidur, dan konsentrasi seseorang.

Stres yang berlebihan atau stres kronis dapat menyebabkan depresi pada kelompok rentan. Bagi sebagian orang, peristiwa seperti menikah atau memulai pekerjaan baru dapat memicu stres hingga berujung pada depresi. Namun, sekitar 10 persen dari mereka yang terkena dampak menderita depresi meskipun tidak dipicu oleh peristiwa yang membuat stres. Penyebab depresi selain stres bisa jadi karena faktor genetik atau masalah kimiawi pada otak.

Menurut Mental Health America, stres dan depresi tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik pada seseorang, tetapi juga kesehatan mental dan emosional. Gejala depresi cenderung lebih intens dan berlangsung lebih dari dua minggu. Depresi dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrim, antara lain seperti perasaan sedih yang luar biasa, putus asa, lelah, dan tidak berdaya.

Stres merupakan respon tubuh terhadap perubahan lingkungannya, baik berupa respon fisik, mental, maupun emosional. Respons ini, yang disebut “fight or flight”, menyebabkan peningkatan detak jantung, pernapasan cepat, ketegangan otot, dan peningkatan tekanan darah. 

Ciri-ciri umum stres adalah: 

- Masalah tidur 

- Merasa kewalahan 

- Pelupa atau punya masalah ingatan 

- Sulit berkonsentrasi 

- Perubahan kebiasaan makan 

- Gugup atau cemas 

- Mudah marah, jengkel, atau frustasi

- Mudah emosional karena hal-hal sederhana 

- Ketidakmampuan mengatasi tantangan hidup 

- Merasa aktivitas pribadi juga demikian terganggu

Di sisi lain, ciri-ciri umum depresi adalah: 

- menarik diri dari orang lain

- merasa sedih dan mudah putus asa

- lebih kurang dari biasanya memiliki konsentrasi yang buruk, 

- susah membuat keputusan

- gelisah dan mudah tersinggung

- sulit untuk tidur daripada biasanya

- mudah  lupa atau mempunyai masalah dengan daya ingat, 

- memiliki harga diri yang rendah, 

- mempunyai hobi menyalahkan diri sendiri, 

- mudah marah, 

- merasa tidak berdaya dalam menghadapi kesulitan hidup, 

- mempunyai pemikiran untuk mengakhiri hidup 

Inilah pentingnya untuk mengelola stres dengan baik dan mencari dukungan jika kita merasa tidak mampu mengatasinya sendiri. Jika kita merasa memiliki gejala depresi, sangat penting untuk mencari bantuan profesional seperti konselor atau psikiater untuk evaluasi dan pengobatan yang sesuai.

Pilihan Editor: Manfaat Aromaterapi untuk Kelola Stres Menurut Psikolog

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Psikiater Ungkap Perlunya Perubahan Narasi Seputar Bunuh Diri untuk Pencegahan

17 jam lalu

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Psikiater Ungkap Perlunya Perubahan Narasi Seputar Bunuh Diri untuk Pencegahan

Narasi seputar bunuh diri perlu diubah untuk memahami dan mencarikan solusi bagi yang berniat bunuh diri, kata psikiater.


Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

7 hari lalu

Ilustrasi pasangan merencanakan keuangan. Freepik.com/tirachardz
Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

Banyak masalah yang jadi penyebab gangguan mental paling banyak dialami di Jakarta, seperti kemacetan, biaya hidup, dan trauma pengasuhan.


PHK Semakin Masif, Ini Bahayanya Jika Pengangguran Semakin Meningkat

10 hari lalu

Ilustrasi PHK. Shutterstock
PHK Semakin Masif, Ini Bahayanya Jika Pengangguran Semakin Meningkat

Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di Indonesia membuat pengangguran semakin meningkat. Jika dibiarkan, ini bahayanya.


Seorang ASN di Kementerian Sosial Klaim Dibully Selama 8 Tahun oleh Beberapa Kolega hingga Harus Pengobatan di Psikiater

12 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying. Shutterstock
Seorang ASN di Kementerian Sosial Klaim Dibully Selama 8 Tahun oleh Beberapa Kolega hingga Harus Pengobatan di Psikiater

Cerita seorang ASN dari Kementerian Sosial yang mengaku mendapat perundungan poleh beberapa oknum di tempat kerjanya.


Makin Marak Pinjol Ilegal, Pakar Manajemen UGM Desak OJK Perketat Pengawasan

14 hari lalu

Pesan penawaran pinjaman online yang ada di gawai saat rilis kasus di kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, 15 Oktober 2021. ANTARA/Sigid Kurniawan
Makin Marak Pinjol Ilegal, Pakar Manajemen UGM Desak OJK Perketat Pengawasan

Pinjol ilegal kian marak. Sepanjang 2023, lebih dari 1.600 pinjol ilegal yang dihentikan oleh Satgas PASTI dan OJK. Ini respons pakar manajemen UGM.


Kapan Kita Harus ke Psikologi? Ini 5 Tanda yang Perlu Diketahui

16 hari lalu

Konsultasi Psikolog. shutterstock.com
Kapan Kita Harus ke Psikologi? Ini 5 Tanda yang Perlu Diketahui

Ketahui tanda-tanda harus ke psikolog. Apabila mengalami hal sulit, sebaiknya jangan dipendam dan segera mencari bantuan ke psikolog.


Tips Kurangi Risiko Depresi di Masa Tua dengan Makan Buah

16 hari lalu

Ilustrasi makan buah-buahan. Shutterstock
Tips Kurangi Risiko Depresi di Masa Tua dengan Makan Buah

Studi peneliti Singapura temukan makan buah-buahan dapat mengurangi depresi di masa tua.


Main Game, Cara Lepas Stres yang Ampuh Ala Denny Sumargo

21 hari lalu

Denny Sumargo pada peluncuran TCL X955 Max dengan ukuran 115 inci 20 Agustus 2024 di Jakarta/Tempo-Mitra Tarigan
Main Game, Cara Lepas Stres yang Ampuh Ala Denny Sumargo

Aktor Denny Sumargo mengatakan salah satu cara melepas stres yang dia lakukan adalah dengan main game.


7 Dampak Buruk KDRT terhadap Kesehatan Mental

22 hari lalu

Ilustrasi KDRT/kekerasan domestik. Shutterstock
7 Dampak Buruk KDRT terhadap Kesehatan Mental

Masyarakat harus lebih sadar akan dampak jangka panjang dari KDRT dan berperan aktif dalam mendukung pemulihan korban serta mencegah terulangnya kekerasan di masa depan.


Perfeksionis Ingin Segala Sesuatu Berjalan Sempurna, Berikut Dampak Negatifnya

23 hari lalu

Ilustrasi bos sedang berkomunikasi dengan anggota timnya di tempat kerja. Foto: Unsplash.com/Amy Hirschi
Perfeksionis Ingin Segala Sesuatu Berjalan Sempurna, Berikut Dampak Negatifnya

Meskipun dapat memotivasi, sikap perfeksionis yang tidak terkendali juga berdampak buruk terhadap kesehatan psikologis dan hubungan sosial.