Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

image-gnews
ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masakan dengan kuah santan selalu menjadi favorit banyak orang. Banyak sekali varian resep yang menggunakan kuah santan, seperti gulai, lodeh, dan aneka sayur santan lainnya. Penggunaan santan juga umum dan mudah ditemukan di pasaran sehingga banyak ibu rumah tangga yang mengolah berbagai macam sayur santan untuk keluarganya dengan mudah.

Meskipun nikmat untuk dinikmati kapan saja, sayur santan memiliki kecenderungan untuk menjadi basi dengan cepat. Bahkan ketika disimpan dengan benar, masakan bersantan juga rentan terhadap pembusukan.

Dilansir dari fibercreme, itu idak mengherankan mengingat tingginya kandungan lemak dalam santan, yang bisa mencapai 30 persen. Namun, dengan mengetahui cara yang tepat dalam menyimpan masakan bersantan, Anda dapat menghindari pemborosan makanan dan memastikan keamanan konsumsi makanan tersebut.

Tips dalam Menyimpan Makanan Berbahan Dasar Santan

1. Kenali Jenis Masakan yang Akan Disimpan

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah jenis masakan yang akan disimpan. Pertimbangkan apakah masakan tersebut mengandung santan atau tidak. Masakan yang mengandung santan seharusnya segera dihabiskan karena santan cenderung cepat basi. Namun, jika sisa masakan bersantan tidak habis, Anda bisa menyimpannya dalam wadah tertutup dan menempatkannya di dalam chiller (kulkas). Makanan jenis ini dapat bertahan maksimal dua hari dalam kondisi penyimpanan yang tepat.

2. Dibekukan 

Apabila makanan tidak mengandung santan, opsi penyimpanan yang baik adalah dengan membekukannya. Pastikan makanan tersebut ditempatkan di dalam wadah yang kedap udara atau vakum sebelum dibekukan. Ini membantu mencegah terjadinya pembekuan udara yang dapat menyebabkan kerusakan pada tekstur dan rasa makanan. Saat ingin mengonsumsinya kembali, cukup keluarkan makanan dari freezer dan biarkan hingga tidak membeku lagi sebelum dipanaskan kembali.

3. Panaskan Tanpa Mengaduk

Dilansir datri laman masterclass, apabila Anda berencana untuk mengonsumsi sisa makanan keesokan harinya, lebih baik memanaskan masakan tersebut terlebih dahulu. Namun, selama proses pemanasan, hindari mengaduk masakan tersebut hingga keesokan harinya. Biarkan masakan tetap pada posisinya dan jangan dipindahkan ke tempat lain, terutama jika Anda tidak yakin bahwa wadah penyimpanan benar-benar kering. Hal ini membantu mencegah kontaminasi silang dan mempertahankan kualitas makanan yang optimal.

Tips dalam Menyimpan Santan

1. Pilih Santan yang Berkualitas

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah memilih santan yang berkualitas baik. Jika memungkinkan, lebih baik menggunakan santan segar yang diambil langsung dari kelapa. Namun, jika Anda menggunakan santan kemasan, pastikan untuk memeriksa tanggal kadaluwarsa dan keadaan kemasannya sebelum membeli.

 2. Gunakan Wadah Tertutup yang Rapat

Ketika Anda menyimpan sisa santan atau makanan yang menggunakan santan, pastikan untuk menggunakan wadah yang kedap udara dan rapat. Hal ini membantu mencegah udara dari masuk dan mengoksidasi santan, sehingga memperlambat proses pembusukan.

3. Simpan di dalam Kulkas

Santan yang tidak terpakai sebaiknya disimpan di dalam kulkas untuk menjaga kesegarannya. Pastikan untuk menempatkannya di bagian kulkas yang dingin dan stabil, seperti di bagian tengah. Hindari menyimpan santan di dekat pintu kulkas yang sering terbuka, karena perubahan suhu yang bisa memengaruhi kualitas santan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Jangan Menyimpan Terlalu Lama

Meskipun santan dapat disimpan di dalam kulkas untuk beberapa hari, sebaiknya tidak disimpan terlalu lama. Santan segar cenderung cepat rusak, terutama jika tidak diolah dalam waktu yang singkat. Usahakan untuk menggunakan santan dalam waktu 2-3 hari setelah dibuka.

5. Bekukan Santan yang Tidak Terpakai

Jika Anda memiliki sisa santan yang tidak akan segera digunakan, pertimbangkan untuk membekukannya. Santan dapat dibekukan dalam wadah yang sesuai untuk diolah kembali di lain waktu. Namun, pastikan untuk tidak mengisi wadah terlalu penuh, karena santan akan memuai saat dibekukan.

 6. Perhatikan Kondisi Santan

Setiap kali Anda ingin menggunakan santan yang telah disimpan, pastikan untuk memeriksa kondisinya terlebih dahulu. Buang santan jika terlihat berwarna coklat atau berbau tidak sedap, karena hal itu menandakan bahwa santan telah rusak dan tidak layak untuk dikonsumsi.

7. Panaskan dengan Hati-hati

Ketika Anda ingin menggunakan santan yang telah disimpan di dalam kulkas atau dibekukan, panaskanlah dengan hati-hati. Jangan langsung memanaskannya dengan api yang terlalu besar, karena hal itu dapat membuat santan pecah atau menggumpal. Lebih baik gunakan api kecil hingga santan benar-benar tercampur dan panas merata.

 8. Tambahkan Bumbu Bahan Pengawet Alami

Untuk membantu memperpanjang umur simpan santan, Anda juga dapat menambahkan bumbu bahan pengawet alami seperti daun salam atau serai saat memasak. Bumbu-bumbu ini tidak hanya menambah aroma dan rasa pada santan, tetapi juga membantu menghambat pertumbuhan bakteri yang bisa membuat santan cepat basi.

9. Hindari Pencampuran dengan Bahan Asam

Hindari mencampurkan santan dengan bahan-bahan yang bersifat asam, seperti jeruk atau cuka, karena dapat membuat santan cepat menggumpal dan mengubah teksturnya menjadi tidak enak.

10. Gunakan Teknik Pengemasan yang Tepat

Ketika Anda menyimpan makanan yang menggunakan santan, pastikan untuk menggunakan teknik pengemasan yang tepat. Hindari mengemas makanan dalam wadah yang terlalu besar atau terlalu kecil, dan pastikan untuk mengeluarkan udara sebanyak mungkin sebelum mengunci wadahnya.

Pilihan Editor: Bahaya Panaskan Makanan Bersantan Berulang Kali

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

12 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


Jangan Lengah, Ini Bahaya Memanaskan Makanan Bersantan Berulang Kali

13 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Jangan Lengah, Ini Bahaya Memanaskan Makanan Bersantan Berulang Kali

Pakar nutrisi Widya Fadilla mengatakan makanan bersantan tak boleh dihangatkan kembali karena berpotensi buruk bagi kesehatan.


Mayat Dalam Freezer Mobil Pengantar Es di Jalan Sudirman, Polisi Duga Korban Tertidur dan Terkunci

14 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro saat ditemui di Polda Metro Jaya usai Apel Swakarsa, Sabtu, 4 November 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Mayat Dalam Freezer Mobil Pengantar Es di Jalan Sudirman, Polisi Duga Korban Tertidur dan Terkunci

Seorang karyawan ditemukan tewas di dalam lemari pendingin (freezer) mobil pengangkut es krim di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat


Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

16 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.


Cara Membuat Ketupat dan Hidangan Sayur Pelengkapnya

17 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Cara Membuat Ketupat dan Hidangan Sayur Pelengkapnya

Ketupat hidangan utama saat Lebaran atau Idulfitri


Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

18 hari lalu

Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.


Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

18 hari lalu

Ilustrasi makanan khas Lebaran. Shutterstock
Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

Sajian makanan kaya lemak saat Lebaran aman dikonsumsi asal tahu batasannya. Simak penuturan ahli gizi dari Unair berikut ini.


Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

19 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

Anda sudah siapkan opor, rendang hingga gulai untuk hidangan Lebaran? Ingat pesan dokter gizi soal makanan bersantan


Hidangan Lebaran Identik Makanan Bersantan, Ahli Gizi Imbau Jangan Sering Dipanaskan

20 hari lalu

ilustrasi hidangan lebaran (ayam) (Pixabay.com)
Hidangan Lebaran Identik Makanan Bersantan, Ahli Gizi Imbau Jangan Sering Dipanaskan

Makanan yang bersantan seperti hidangan Lebaran sebaiknya tidak dipanaskan berulang kali karena kandungan gizinya bisa berubah.


Macam Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Lagi

34 hari lalu

Ilustrasi memanaskan makanan (Pixabay.com)
Macam Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Lagi

Beberapa jenis makanan sebaiknya tidak dihangatkan kembali dan harus selalu dimakan saat segar. Apa saja?