Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi Lanjutan: 3 Penyebab Utama Anak Tantrum

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi anak tantrum/sedih. Shutterstock.com
Ilustrasi anak tantrum/sedih. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anak tantrum, yang mencakup rentang perilaku mulai dari merengek hingga berteriak, menendang, bahkan menahan napas, merupakan kejadian umum pada anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, terutama antara usia 1 hingga 3 tahun.

Dikutip dari Kids Health, setiap anak memiliki pola tantrum yang berbeda. Beberapa mungkin sering mengalami tantrum, sementara yang lain mungkin jarang. Ini adalah bagian normal dari proses perkembangan anak. Tantrum merupakan cara anak kecil mengekspresikan ketidakpuasan atau frustrasi mereka terhadap suatu situasi.

Anak tantrum dapat dipicu oleh berbagai hal, mulai dari kelelahan, rasa lapar, hingga ketidaknyamanan. Anak-anak dapat merasa frustrasi ketika mereka tidak mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, seperti mainan atau permen, atau ketika mereka tidak dapat memaksa orang lain untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Ini adalah momen penting bagi anak untuk belajar mengatasi rasa frustrasi.

Tantrum sering terjadi pada tahap kedua perkembangan anak, terutama ketika kemampuan berbahasa mereka mulai berkembang. Pada masa ini, anak-anak mungkin merasa sulit untuk mengkomunikasikan keinginan atau kebutuhan mereka karena kata-kata yang mereka miliki untuk menggambarkan perasaan mereka masih terbatas. Karena itu, situasi yang membuat frustrasi dapat memicu tantrum. 

Anak-anak pada usia ini juga mencari kemandirian dan kontrol atas lingkungan sekitar mereka, kadang melebihi kemampuan yang mereka miliki. Ini dapat menyebabkan pertarungan kekuasaan ketika mereka merasa bahwa mereka bisa melakukan sesuatu sendiri atau merasa mereka berhak mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan. Ketika mereka menyadari bahwa kemandirian dan keinginan mereka terbatas, tantrum mungkin menjadi respons yang muncul.

Dilansir dari Psychology Today, berikut 3 penyebab utama anak tantrum:

1. Stres dan kewalahan

Anak-anak mungkin merasa stres dan kewalahan karena terlalu banyak beban. Hal ini bisa terjadi pada anak-anak dari berbagai usia, mulai dari balita hingga remaja. Mereka mungkin menunjukkan stres dengan cara yang berbeda dari orang dewasa. Tuntutan sekolah yang tinggi, interaksi sosial yang rumit, dan media digital yang banyak dapat menyebabkan mereka merasa kewalahan. 

Perasaan kewalahan ini bisa membuat mereka sulit berkonsentrasi dan mendengarkan, yang kemudian mengganggu komunikasi. Contohnya, penelitian tentang dampak media sosial pada anak-anak dan remaja menemukan bahwa hal tersebut dapat mengganggu tidur, membuat kecanduan, dan meningkatkan kecemasan. Selain itu, media sosial juga bisa memicu masalah perilaku dan membuat remaja merasa tidak percaya diri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Koneksi antara anak dan orang tua kurang

Anak-anak lebih suka berinteraksi dan bekerja sama dengan orang-orang yang terhubung secara emosional terhadap mereka. Jika anak tampak sering mengabaikan orang tua, itu bisa menjadi pertanda bahwa hubungan orang tua dengan anak mereka kurang baik. Ini bisa disebabkan oleh jadwal yang sibuk, prioritas yang berbeda, masalah di rumah, atau ketidaksepakatan yang belum terselesaikan.

Penelitian menunjukkan bahwa cara mendidik anak memiliki dampak besar pada kesejahteraan mental mereka. Cara mendidik yang keras dan kasar, seperti memberi hukuman dan tidak menunjukkan empati, berkaitan dengan masalah internal (seperti kecemasan dan depresi) dan eksternal (seperti perilaku agresif) pada anak-anak.

3. Anak menginginkan perhatian dari orang tuanya

Anak-anak sering melakukan hal-hal yang mengganggu untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan dari orang tua. Anak tantrum, membangkang, atau mencari cara lain untuk mendapatkan perhatian, karena mereka merasa butuh perhatian emosional yang belum terpenuhi, bukan sekadar ingin melawan. 

Penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Clinical Child and Adolescent Psychology menunjukkan bahwa orang tua anak yang sering melakukan perilaku melawan cenderung melaporkan kurangnya keterlibatan hangat. Selain itu, cara mendidik yang keras secara fisik lebih mungkin berkaitan dengan perilaku agresif anak.

Pilihan editor: Anak Tantrum Saat Berada di Tempat Umum, Simak Tips Mengatasinya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Orang Tua Perlu Lakukan Ini untuk Cegah Anak Tantrum

7 hari lalu

Ilustrasi anak menangis di mobil. businessinsider.com
Orang Tua Perlu Lakukan Ini untuk Cegah Anak Tantrum

Peran orang tua sangat besar dalam mencegah anak tantrum. Simak cara efektif cegah agar anak tidak tantrum.


Metode yang Disarankan Pakar untuk Atasi Anak Tantrum

7 hari lalu

Ilustrasi anak tantrum/sedih. Shutterstock.com
Metode yang Disarankan Pakar untuk Atasi Anak Tantrum

Dokter anak menjelaskan metode RRID bisa digunakan untuk mengatasi anak tantrum. Seperti apa penerapannya?


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

7 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


7 Cara Mencegah Anak Tantrum

25 hari lalu

Ilustrasi cemilan untuk anak-anak saat mudik/berpergian/jalan-jalan. Shutterstock.com
7 Cara Mencegah Anak Tantrum

Karena itu, tujuan ketika menghadapi anak tantrum adalah membantu anak melupakan respons itu dan mempelajari cara lebih positif buat mengatasi masalah


6 Hal yang Harus Dilakukan saat Anak Tantrum

24 Februari 2024

Ilustrasi anak tantrum/sedih. Shutterstock.com
6 Hal yang Harus Dilakukan saat Anak Tantrum

Orangtua dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan tantrum pada anaknya.


5 Jenis Makanan yang Bisa Menyebabkan Anak Tantrum

24 Februari 2024

Tantrum adalah ekspresi frustrasi anak yang kemampuan berbahasanya belum berkembang sempurna. (Pexel/Anna Shvets)
5 Jenis Makanan yang Bisa Menyebabkan Anak Tantrum

Anak tantrum ternyata dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk makanan.


Kondisi Terrible Two Balita, Bagian dari Fase Pertumbuhan

16 Oktober 2023

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kondisi Terrible Two Balita, Bagian dari Fase Pertumbuhan

Terrible two istilah untuk menyebut perilaku balita ketika dia bisa menentang dan tantrum


Cara Modern Hadapi Anak Tantrum, Tak Perlu Marah dan Teriak

17 Maret 2023

Ilustrasi anak tantrum/sedih. Shutterstock.com
Cara Modern Hadapi Anak Tantrum, Tak Perlu Marah dan Teriak

Zaman sudah berubah. Mengatasi anak tantrum tak perlu lagi dengan emosi dan berteriak. Simak saran pakar berikut.


6 Masalah Perilaku Anak yang Tidak Boleh Diabaikan Orang Tua

9 Januari 2023

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Prostoleh
6 Masalah Perilaku Anak yang Tidak Boleh Diabaikan Orang Tua

Indikatorbahwa anak Anda memiliki masalah perilaku adalah ketika perilaku tersebut tidak sesuai dengan usianya


Bagaimana Mengatasi Tantrum pada Diri Sendiri?

7 Januari 2023

Ilustrasi wanita menahan amarah. shutterstock.com
Bagaimana Mengatasi Tantrum pada Diri Sendiri?

Tantrum pada orang dewasa melibatkan pergolakan frustasi dan kemarahan. Lantas, bagaimana mengatasi tantrum pada diri sendiri?