Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena self harm atau menyakiti diri sendiri adalah peristiwa penghancuran jaringan tubuh yang disengaja seperti tindakan memotong atau membakar yang tidak bertujuan untuk bunuh diri. Bagaimana kaitannya dengan stres? Self harm sering terjadi pada anak muda, terutama pada perempuan.

Self harm dapat terjadi lantaran pelaku tidak mampu melupakan emosinya karna suatu masalah hingga akhirnya menyakiti diri sendiri. Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.

Self harm tentunya sangatlah berbahaya baik secara fisik ataupun secara mental, jika tidak dapat diatasi secara cepat maka fenomena ini akan terus berlanjut.

Fenomena self harm merupakan suatu bentuk gangguan psikologis. Belakangan ada sebuah penelitiaan yang mengungkapkan bahwa stress orang tua di masa kecil terhadap anak berdampak pada peristiwa self harm yang mungkin terjadi pada anak tersebut.

Para peneliti mengukur stres orang tua yang dapat memengaruhi anak dengan menggunakan indeks stres pengasuhan anak , sebuah alat laporan mandiri tervalidasi yang menilai besarnya stres dalam hubungan orang tua-anak dalam tiga bidang utama: karakteristik anak (misalnya sifat menuntut, hiperaktif); karakteristik orang tua (misalnya kesehatan, keterikatan , dan kompetensi); dan stres umum (misalnya finansial, isolasi sosial ).

 Penelitiaan ini dilakukan untuk mengungkap faktor- faktor terjadinya tindakan non- suicide self-injury (NSSI), dilakuakan dengan mengamati 759 orang anak, selama masa perkembangan mereka saat berumur 6, 12, dan 16 tahun.

Penelitiaan tersebut mengungkapkan bahwa tingkat stres pada saat anak berusia 6 tahun berperan terhadap meningkatnya perilaku NSSI ketika ia remaja. Faktor spesifik penyebab meningkatnya perilaku NSSI ialah adanya paparan peristiwa negatif seperti kematian orang- orang terdekat, insiden kecelakaan, luka bakar, dan hampir tenggelam.

Adapun beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari anak dari fenomena self harm adalah sebagai berikut:

1. Kenali Kerentanan Anak

Beberapa hal berisiko membuat anak rentan mengalami masalah psikologis. Kenali masalah- masalah khusus yang dihadapi anak seperti misalnya anak adalah seorang berkebutuhan khusus, atau anak dirawat oleh orang tua tunggal.

2. Pahami Masalah Diri yang Dapat Mempengaruhi Gaya Pengasuhan Anak

Beberapa hal mungkin dapat menjadi faktor yang mempengaruhi cara mengasuh anak, hal- hal tersebut seperti, adanya masalah tertentu yang dihadapi orang tua saat kecil, gaya didikan saat orang tua masih kecil. Kemudian pahami cara mengatasi masalah tersebut misalnya menghubungi orang- orang tertentu untuk berbagi masalah.

3. Pahami Masalah yang membuat setres

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemungkinan faktor lain yang juga turut membuat orang tua bermasalah secara psikologis sehingga berpengaruh pada pengasuhan anak seperti adanya masalah pekerjaan, keuangan, atau masalah kesehatan.

4. Menjadi Panutan Bagi Anak tentang cara proaktif dalam mengatasi masalah stress dengan sehat.

Dengan cara ini anak akan cenderung terhindar dari hal- hal tidak sehat termasuk melukai diri sendiri saat mengalami masalah dan stress.

5. Bersikap Baik Terhadap Diri Sendiri

 Ketika sesuatu yang diharapkan orang tua tidak berjalan sesuai rencana, berikan anak ruang untuk tumbuh. Di masa- masa sulit harus terus berbalas kasih terhadap diri sendiri dan anak.

6. Bersikap Konsisten

Dinamika pengasuhan yang sehat harus secara konsisten diterapkan. Luangkan waktu untuk menjalin kedekatan dengan anak misalnya dengan mengajak bermain, meskipun hanya dalam 30 menit sehari, namun jika dilakukan konsisten akan berpengaruh terhadap kualitas hubungan anak dan orang tua yang lebih baik ke depannya.

7. Cari Bantuan Profesional

Jika merasa kewalahan dan terus khawatir dengan kondisi psikologis anak maka orang tua dapat meminta bantuan dari profesional untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Penelitian terhadap stres orang tua menyakiti anak dapat menjadi acuan bahwa hendaknya setiap orang tua lebih memperhatikan lagi berbagai hal yang dapat mengganggu hingga menyebabkan masalah psikologis tertentu pada anak, misalnya self harm yang efeknya baru dirasakan saat anak beranjak dewasa dan bisa berakibat fatal terhadap tumbuh kembang mental anak. 

PSYCHOLOGI TODAY 
Pilihan editor:  Perempuan Lebih Rentan Stes. Termasuk terserang Burnout  Berikut Saran Psikoterapis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

2 hari lalu

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

Psikolog mengatakan menjaga tubuh tetap aktif dan terkena sinar matahari bisa menjadi pertolongan pertama mencegah pikiran bunuh diri.


Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

2 hari lalu

Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

Rekan kerja yang melihat rekan lain sedang menghadapi masalah berat bisa dibantu dengan mengamati lingkungan sekitar untuk mencegahnya bunuh diri.


10 Makanan yang Bisa Meredakan Stres

4 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
10 Makanan yang Bisa Meredakan Stres

Stres karena berbagai hal dapat diredakan dengan 10 makanan berikut.


Kenapa Bisa Bau Ketiak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

16 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Kenapa Bisa Bau Ketiak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bau ketiak bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Kenali penyebab dan cara mengatasinya agar selalu segar sepanjang hari.


Kapan Kita Harus ke Psikologi? Ini 5 Tanda yang Perlu Diketahui

17 hari lalu

Konsultasi Psikolog. shutterstock.com
Kapan Kita Harus ke Psikologi? Ini 5 Tanda yang Perlu Diketahui

Ketahui tanda-tanda harus ke psikolog. Apabila mengalami hal sulit, sebaiknya jangan dipendam dan segera mencari bantuan ke psikolog.


Main Game, Cara Lepas Stres yang Ampuh Ala Denny Sumargo

23 hari lalu

Denny Sumargo pada peluncuran TCL X955 Max dengan ukuran 115 inci 20 Agustus 2024 di Jakarta/Tempo-Mitra Tarigan
Main Game, Cara Lepas Stres yang Ampuh Ala Denny Sumargo

Aktor Denny Sumargo mengatakan salah satu cara melepas stres yang dia lakukan adalah dengan main game.


Kenapa Kumis Kucing Tidak Boleh Dipotong?

25 hari lalu

ilustrasi kucing bengal (pixabay.com)
Kenapa Kumis Kucing Tidak Boleh Dipotong?

Kumis kucing bukan hanya sekadar hiasan, tetapi juga memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan mereka


Penderita Psoriasis Diimbau Lakukan 8 Hal Berikut di Pagi Hari

26 hari lalu

imgslide.health.com
Penderita Psoriasis Diimbau Lakukan 8 Hal Berikut di Pagi Hari

Pakar mengatakan menetapkan rutinitas pagi membantu menciptakan konsistensi membantu mengobati psoriasis. Berikut yang perlu dilakukan.


Tanda Anda Ada Dalam Hubungan yang Salah meski Pasangan Orang Baik

30 hari lalu

Ilustrasi pasangan bermasalah. Shutterstock.com
Tanda Anda Ada Dalam Hubungan yang Salah meski Pasangan Orang Baik

Anda mungkin menemukan orang yang baik untuk dijadikan pasangan tapi buka berarti hubungan bisa berjalan baik pula, bisa jadi justru salah.


6 Tips Mengatasi Kebiasaan Anjing Menggigit Sandal

30 hari lalu

Ilustrasi Anjing Ras. freepik.com
6 Tips Mengatasi Kebiasaan Anjing Menggigit Sandal

Dengan menerapkan tips-tips ini, Anda dapat membantu anjing Anda mengalihkan perhatian dari sandal dan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan.